Triwulan IV 2018, BI: Neraca Pembayaran Surplus US$ 5,4 Miliar

Jumat, 8 Februari 2019 16:40 WIB

(kiri ke kanan) Ekonom Senior Universitas Indonesia Faisal Basri, Kepala Departemen Statistik Bank Indonesia Yati Kurniati, Direktur Eksekutif INDEF Enny S. Hartati, dan Direktur Strategi dan Portofolio Utang Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan Schneider Siahaan dalam diskusi Iluni UI di Kampus Salemba UI, Jakarta Pusat, 3 April 2018. TEMPO/Lani Diana

TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia atau BI mencatat Neraca Pembayaran Indonesia atau NPI pada triwulan IV 2018 surplus sebesar US$ 5,4 miliar. Surplus ini terjadi setelah pada triwulan II dan II NPI mengalami defisit.

Simak: Gubernur BI: Neraca Pembayaran Bakal Surplus US$ 5 Miliar

"Surplus dalam neraca pembayaran triwulan IV ini ditopang oleh adanya peningkatan surplus pada akun transaksi modal dan finansial," kata Direktur Eksekutif Kepala Departemen Statistik BI Yati Kurniati saat mengelar konferensi pers di Kantor BI, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Jumat 8 Februari 2019.

Adapun, BI sebelumnya juga mencatat Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal III 2018 mengalami defisit sebesar US$ 4,4 miliar. Angka ini naik dari defisit NPI di kuartal II 2018 yang hanya mencapai US$ 4,3 miliar.

Yati menjelaskan surplus transaksi modal dan finansial tercatat sebesar US$ 15,7 miliar pada kuartal ini. Angka tersebut tercatat meningkat signifikan dibandingkan dengan surplus pada triwulan sebelumnya yang hanya mencapao UU$ 3,9 miliar.

Advertising
Advertising

Menurut Yati, peningkatan surplus transaksi modal dan finansial ini didukung oleh membaiknya kinerja investasi portofolio, seiring meningkatnya aliran masuk dana asing di aset keuangan domestik. Peningkatan ini juga didukung meningkatnya penerbitan obligasi global oleh pemerintah dan korporasi.

"Surplus transaksi modal dan finansial yang meningkat juga menjadi tanda mulai menanjaknya kepercayaan investor terhadap perekonomian domestik," kata Yati.

Selain itu, optimisme terhadap prospek ekonomi di Indonesia juga ikut mendorong pelaku usaha domestik melakukan penarikan simpanan di bank luar negeri. Hal ini untuk memenuhi kebutuhan bisnis sehingga investasi lainnya juga ikut tercatat mengalami surplus.

Dengan kondisi demikian, sepanjang tahun 2018, transaksi modal dan finansial mencatatkan surplus sebesar US$ 25,2 miliar. Surplus ini terutama ditopang oleh aliran masuk modal berjangka panjang. Meski surplus pada kuartal IV 2018, sepanjang tahun lalu, NPI masih mengalami defisit sebesar US$ 7,1 miliar.

Sementara itu, posisi cadangan devisa pada akhir Desember 2018 ikut meningkat menjadi USD120,7 miliar. Jumlah ini setara dengan pembiayaan 6,5 bulan impor dan utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.

Simak berita tentang Neraca Pembayaran hanya di Tempo.co

Berita terkait

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

1 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

1 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

1 hari lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

3 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

4 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

4 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

5 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

5 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

5 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

6 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya