Bank Indonesia Temukan 8.512 Lembar Uang Palsu

Reporter

Bisnis.com

Jumat, 8 Februari 2019 14:25 WIB

Barang bukti uang palsu pecahan USD 100 dalam rilis kasus pengedaran uang palsu di halaman Subdit Ranmor Polda Metro Jaya, Jakarta, 1 Februari 2018. Pelaku disergap saat melakukan transaksi jual beli uang palsu di kawasan Serpong, Tangerang. TEMPO/Ilham Fikri

TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia Kantor Perwakilan Jawa Tengah menemukan sedikitnya 8.512 lembar uang palsu. Uang palsu tersebut beredar selama 2018. Temuan tersebut turun dibandingkan periode yang sama pada 2017 yakni 9.242 lembar uang palsu.

Baca: Penipuan di Bekasi, Uang Mainan Rp 1 Miliar Dijual Rp 500 Juta

Kepala Grup Sistem Pembayaran PUR Layanan dan Administrasi BI Jateng Noor Yudanto mengatakan, penurunan penemuan uang palsu karena masyarakat Jateng kini lebih jeli dalam menerima dan bertransaksi menggunakan uang kartal.

"Ini cukup bagus, peredaran uang palsu di Jateng turun 8 persen dibandingkan 2017. Kami harap masyarakat semakin teliti dalam bertransaksi dan menerima uang kartal," kata Noor, Jumat, 8 Februari 2019.

Noor mengatakan BI juga terus mengedukasi masyarakat untuk membedakan uang palsu maupun uang asli. Masyarakat harus memahami ciri-ciri uang asli maupun uang palsu dengan prinsip 3D (dilihat, diraba, diterawang), sehingga dapat meminimalisir peredaran uang palsu.

Selain itu, lanjut Noor, pihaknya telah bekerja sama dengan pihak kepolisian untuk memberantas peredaran uang palsu khususnya di Jawa Tengah. Pasalnya, adanya uang palsu sangat meresahkan masyarakat.

Advertising
Advertising

"Kami sudah sejak lama bekerja sama dengan pihak kepolisian mengenai pemberantasan uang palsu di Jateng. Kami berharap agar peredaran uang palsu terus ditekan," ujar Noor.

Sementara itu, Direktur Reskrimsus Polda Jateng Kombes Pol. Hendra Suhartiyono mengatakan jika kepolisian terus melakukan koordinasi dengan BI memerangi peredaran uang palsu. Dalam hal ini Polda Jateng melibatkan BI sebagai staf ahli untuk mengidentifikasi ciri-ciri uang palsu yang beredar.

"Dari kepolisian terus melakukan koordinasi dengan BI. Kami melibatkan BI sebagai staf ahli untuk indentifikasi uang palsu yang beredar di Jawa Tengah," kata Hendra.

BISNIS

Berita terkait

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

2 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

2 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

3 hari lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

5 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

5 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

6 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

6 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

7 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

7 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

7 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya