Prabowo Mengaku Sulit Cari Pinjaman Bank dan Susah Jual Aset

Kamis, 7 Februari 2019 10:35 WIB

Calon presiden Prabowo Subianto saat menerima dukungan dari Purnawirawan yang tergabung dalam Persatuan Purnawirawan Indonesia Raya (PPIR) di Hambalang, Bogor, Jawa Barat, Kamis, 31 Januari 2019. Foto: Istimewa

TEMPO.CO, Jakarta - Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto mengaku kesulitan mencari pinjaman uang ke bank. Tidak hanya berutang, dia juga mengaku susah menjual aset-asetnya.

Baca: Prabowo Sebut 25 Persen Anggaran Pemerintah Bocor

Prabowo mengatakan bahwa pasangannya Sandiaga Uno pun tak beda dengan dirinya. Oleh karena itu, tidak heran Prabowo dan Sandiaga selalu menggunakan paket hemat untuk berkampanye.

“Mau dagang susah, jual aset susah, temen-temen juga susah, Sandiaga juga susah. Ini negara punya siapa? Punya genderuwo,” katanya saat menghadiri acara ulang tahun Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia Jakarta, Rabu, 6 Februari 2019.

Prabowo menjelaskan bahwa kondisi yang ia alami ini bertolak belakang dengan orang-orang yang telah mencuri uang rakyat, karena malah dilayani oleh perbankan. Padahal, dirinya berhak mendapat perlakuan sama.

Advertising
Advertising

“Hei elite. Jelek-jelek gini saya pernah pertaruhkan diri buat negara. Saya mau minjam duit tidak dilayani, tapi mereka yang ngemplang uang rakyat dilayani terus,” kata Prabowo. Hal itu pula yang disebutnya membuat baliho atau iklan-iklan tentang Prabowo-Sandi jarang terlihat saat masa kampanye belakangan ini.

Meski begitu Prabowo mengaku tidak begitu khawatir karena banyak relawan yang ikut berkontribusi. Selain itu, ia menilai pendukungnya militan.

Prabowo sebelumnya juga pernah bicara kesulitannya mengajukan kredit ke bank-bank di Indonesia. Padahal, dia adalah mantan perwira tinggi dan telah berjuang mati-matian untuk Indonesia. Oleh karena itu, jika terpilih menjadi presiden nanti, Pabowo akan memberikan kemudahan pinjaman tanpa pandang bulu.

Sebelumnya Prabowo juga mengatakan Indonesia merupakan negara yang kaya tapi bermasalah karena kekayaannya banyak yang dilarikan ke luar negeri dan habis dikorupsi. Dalam hitungannya, Prabowo memperkirakan, sebanyak 25 persen anggaran pemerintah Indonesia bocor.

Prabowo menyebut salah satu akibat dari maraknya mark up atau penggelembungan harga yang dilakukan oknum-oknum. Dengan hitungan 25 persen kebocoran dari anggaran pemerintah Indonesia yang mencapai Rp 2.000 triliun, maka hampir Rp 500 miliar uang yang hilang.

“Bayangkan jembatan harganya Rp 100 miliar ditulis Rp 150, 200, 300 miliar. Dan ini terjadi terus menerus,” ucap Prabowo.

Baca: Prabowo Sedih Lulusan SMA Hanya Jadi Pengemudi Ojek

BISNIS

Berita terkait

Beda Sikap Soal Wacana Penambahan Jumlah Kementerian di Kabinet Prabowo

9 jam lalu

Beda Sikap Soal Wacana Penambahan Jumlah Kementerian di Kabinet Prabowo

Wacana penambahan jumlah kementerian di kabinet Prabowo perlu kajian ilmiah.

Baca Selengkapnya

Rencana Penambahan Jumlah Kementerian Kabinet Prabowo Masih Terus Digodok

11 jam lalu

Rencana Penambahan Jumlah Kementerian Kabinet Prabowo Masih Terus Digodok

Prabowo berencana menambah jumlah pos kementerian di kabinetnya, mengingat gemuknya koalisi partai pendukung.

Baca Selengkapnya

Kata Pakar Soal Posisi Koalisi dan Oposisi dalam Pemerintahan Prabowo

11 jam lalu

Kata Pakar Soal Posisi Koalisi dan Oposisi dalam Pemerintahan Prabowo

Prabowo diharapkan tidak terjebak dalam politik merangkul yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Bappenas Sebut Makan Siang Gratis akan Disalurkan 3-5 Kali Tiap Pekan

11 jam lalu

Bappenas Sebut Makan Siang Gratis akan Disalurkan 3-5 Kali Tiap Pekan

Mulai berjalan 2025, Bappenas perkirakan program makan siang gratis akan disalurkan sebanyak 3-5 kali dalam seminggu

Baca Selengkapnya

Jokowi Kumpulkan Prabowo hingga Panglima TNI Bahas Operasi Khusus Papua

12 jam lalu

Jokowi Kumpulkan Prabowo hingga Panglima TNI Bahas Operasi Khusus Papua

Jokowi mengumpulkan menteri dan kepala lembaga negara di Istana Kepresidenan Jakarta pada Rabu siang. Bahan soal anggaran operasi khusus Papua.

Baca Selengkapnya

Ganjar Putuskan Jadi Oposisi, Guntur Romli: Itu Suasana Kebatinan di PDIP

19 jam lalu

Ganjar Putuskan Jadi Oposisi, Guntur Romli: Itu Suasana Kebatinan di PDIP

Politikus PDIP, Guntur Romli, mengatakan pilihan Ganjar Pranowo yang mutuskan jadi oposisi pemerintahan Prabowo bukan sikap resmi partainya.

Baca Selengkapnya

Gibran Ungkap Adanya Pembahasan Soal Kementerian Makan Siang Gratis

19 jam lalu

Gibran Ungkap Adanya Pembahasan Soal Kementerian Makan Siang Gratis

Gibran mengungkapkan bahwa pihaknya sempat membahas soal adanya kementerian yang mengurus makan siang gratis.

Baca Selengkapnya

Bappenas Sebut Program Makan Siang Gratis Dijalankan Tahun Depan, Bujet Rp 20 Ribuan per Anak

20 jam lalu

Bappenas Sebut Program Makan Siang Gratis Dijalankan Tahun Depan, Bujet Rp 20 Ribuan per Anak

Deputi Bappenas memastikan program makan siang gratis akan mulai berjalan mulai tahun 2025 dengan bujet Rp 20 ribuan per anak.

Baca Selengkapnya

Kadin Sebut Swasembada Air Harus jadi Program Utama Pemerintah: Ada di Visi Misi Prabowo-Gibran

20 jam lalu

Kadin Sebut Swasembada Air Harus jadi Program Utama Pemerintah: Ada di Visi Misi Prabowo-Gibran

Waketum Kadin Indonesia Bidang Perindustrian, Bobby Gafur Umar, menyebut bahwa ketersediaan air harus jadi perhatian pemerintah.

Baca Selengkapnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang Toxic, Pengamat Sebut Kontra dengan Narasi Rekonsiliasi

20 jam lalu

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang Toxic, Pengamat Sebut Kontra dengan Narasi Rekonsiliasi

Pernyataan Luhut disebut kontra dengan narasi rekonsiliasi dan gotong royong membangun Indonesia yang terus digaungkan Prabowo.

Baca Selengkapnya