BKPM: Pertumbuhan Ekonomi Meleset Akibat Investasi Seret

Rabu, 6 Februari 2019 19:25 WIB

Kepala BKPM Thomas Lembong dan Menteri Pariwisata Arief Yahya saat menghadiri Regional Investment Forum yang digelar Badan Kerjasama Penanaman Modal di Yogyakarta, 14 Maret 2018. Tempo/Pribadi Wicaksono

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Trikasih Lembong mengatakan realisasi investasi sepanjang 2018 hanya tumbuh 4 persen saja. Padahal di 2017, realisasi investasi bisa tumbuh lebih tinggi hingga 10 persen.

BACA: Imlek 2019, Sebagian Besar Saham Asia Perpanjang Kenaikan

"Itu salah satu faktor yang menyebabkan pertumbuhan ekonomi secara total di bawah keinginan kami," kata Thomas saat ditemui usia acara Indonesia Economic and Investment Outlook 2019 bersama Uni Eropa di Kantor BKPM, Jakarta Selatan, Rabu, 6 Februari 2019.

Data realisasi investasi ini, sebenarnya telah diumumkan BKPM sejak 30 Januari 2019. Realisasi investasi sepanjang tahun 2018 hanya mencapai Rp 721,3 triliun alias sekitar 94 persen dari target. Saat itu, Lembong menyebut transisi perizinan ke sistem Online Single Submission alias OSS sedikit banyak mempengaruhi tren perlambatan investasi di tahun tersebut.

Pada hari yang sama, Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan pertumbuhan ekonomi 2018 mencapai 5,17 persen, lebih rendah dibanding target di APBN yang sebesar 5,4 persen. Tahun 2017, pertumbuhan ekonomi mencapai 5,07 persen, di bawah target 5,2 persen.

Saat dikonfirmasi, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menyatakan lesunya ekonomi dunia menjadi salah satu sebab pertumbuhan ekonomi RI tak mencapai target. "Ekonomi dunia sedang tidak berfungsi dengan baik, apalagi ekspor kita," ujar Darmin di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Rabu, 6 Februari 2019.

Advertising
Advertising

Menurut Thomas, total investasi asing sedikit melambat akibat Foreign Direct Investment (FDI) secara global juga tengah mengalami penurunan. Akan tetapi, dia yakin, kondisi ini akan berbalik di paruh kedua 2019.

Salah satu alasannya adalah pertumbuhan ekonomi Amerika yang membaik karena jumlah pengangguran yang semakin turun. "Dengan begitu, pasti The Fed akan kembali mengkaji kenaikan suku bunganya," kata Lembong. Jika benar terjadi, maka aliran modal bisa kembali masuk ke negara berkembang seperti Indonesia.

Selain itu, kata Thomas, BKPM telah melalukan dialog bersama investor-investor besar yang optimistis dengan iklim investasi Indonesia. "Mereka semakin nyaman bahwa badai sudah berlalu, sudah lewat."

Dalam beberapa bulan ke depan, Thomas menyebut akan ada juga groundbreaking dari beberapa pabrik bernilai puluhan triliun rupiah di Banten, Jabodetabek, dan Jawa Barat.

FAJAR PEBRIANTO I CAESAR AKBAR

Berita terkait

CIMB Niaga Gandeng Principal Indonesia, Luncurkan Reksa Dana Syariah Berdenominasi Dolar AS

23 detik lalu

CIMB Niaga Gandeng Principal Indonesia, Luncurkan Reksa Dana Syariah Berdenominasi Dolar AS

Bank CIMB Niaga bekerja sama dengan Principal Indonesia untuk meluncurkan Reksa Dana Syariah Principal Islamic ASEAN Equity Syariah.

Baca Selengkapnya

Jokowi soal Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen: Menumbuhkan Sebuah Optimisme

2 jam lalu

Jokowi soal Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen: Menumbuhkan Sebuah Optimisme

Presiden Jokowi mengatakan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,11 persen di kuartal pertama tahun ini patut disyukuri.

Baca Selengkapnya

Eks Menteri Keamanan Panama Menang Pilpres dengan Dukungan Mantan Presiden

6 jam lalu

Eks Menteri Keamanan Panama Menang Pilpres dengan Dukungan Mantan Presiden

Eks menteri keamanan Panama memenangkan pilpres setelah menggantikan mantan presiden Ricardo Martinelli dalam surat suara.

Baca Selengkapnya

Kepala Bappenas Sanjung Pemerintahan Jokowi: Ekonomi RI Stabil di Kisaran 5 Persen

7 jam lalu

Kepala Bappenas Sanjung Pemerintahan Jokowi: Ekonomi RI Stabil di Kisaran 5 Persen

Menteri PPN/Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa menyanjung pemerintahan Presiden Jokowi karena pertumbuhan ekonomi RI stabil pada kisaran 5 persen.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Kemenperin akan Panggil Manajemen Sepatu Bata, Zulhas Sebut Pelaku Usaha Jastip Wajib Ikut Aturan

8 jam lalu

Terpopuler: Kemenperin akan Panggil Manajemen Sepatu Bata, Zulhas Sebut Pelaku Usaha Jastip Wajib Ikut Aturan

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) akan memanggil manajemen PT Sepatu Bata Tbk., imbas penutupan pabrik alas kaki itu di Purwakarta, Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

India Sangkal Pernyataan Xenophobia Joe Biden, Ini Sebabnya

17 jam lalu

India Sangkal Pernyataan Xenophobia Joe Biden, Ini Sebabnya

Joe Biden mengatakan xenophobia di Cina, Jepang dan India menghambat pertumbuhan di masing-masing negara, sementara migrasi berefek baik bagi ekonomi.

Baca Selengkapnya

Luhut Punya Kabar Baru Soal Rencana Investasi Tesla di Indonesia

17 jam lalu

Luhut Punya Kabar Baru Soal Rencana Investasi Tesla di Indonesia

Selain Indonesia, ada negara-negara lain yang membujuk Tesla untuk berinvestasi.

Baca Selengkapnya

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

18 jam lalu

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara angka pertumbuhan ekonomi kuartal pertama 2024 bisa menjadi basis.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 2024 Tingkatkan Lapangan Pekerjaan

1 hari lalu

Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 2024 Tingkatkan Lapangan Pekerjaan

Kementerian Keuangan mencatat di tengah gejolak ekonomi global perekonomian Indonesia tetap tumbuh dan mendorong peningkatan lapangan pekerjaan.

Baca Selengkapnya

BPS: Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I 2024 Tumbuh, Tertinggi Sejak 2015

1 hari lalu

BPS: Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I 2024 Tumbuh, Tertinggi Sejak 2015

Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia di triwulan I-2024 yang tercatat 5,11 persen secara tahunan

Baca Selengkapnya