Airlangga Komentari Soal Plastik: Bukan Sampah, Tapi Bahan Baku

Rabu, 6 Februari 2019 15:48 WIB

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Trikasih Lembong (kiri) dan Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto saat ditemui usia acara Indonesia Economic and Investment Outlook 2019 bersama Uni Eropa di Kantor BKPM, Jakarta Selatan, Rabu, 6 Februari 2019. Tempo/Fajar Pebrianto

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto memamerkan capaian pertumbuhan dari lima besar sektor industri selama kuartal III 2018, di hadapan pejabat dan pengusaha Uni Eropa. Dari lima sektor tersebut, Airlangga mengatakan industri plastik dan karet mampu mencetak pertumbuhan nomor wahid dengan capaian dua digit yaitu 12,34 persen.

Baca: Cerita Saksi Pekerja Tewas Jatuh ke Mesin Pencacah Sampah Plastik

"Lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi nasional," kata dia saat memberikan pidato di acara Indonesia Economic and Investment Outlook 2019 bersama Uni Eropa di Kantor Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) di Jakarta Selatan, Rabu, 6 Februari 2019.

Setelah memamerkan capaian tersebut, Airlangga justru mendapat pertanyaan dari salah satu peserta acara. "Bagaimana Indonesia mengatasi persoalan sampah plastik yang telah menjadi isu global, di saat Industri plastik dalam negeri justru tumbuh tinggi?" kata salah seorang peserta acara.

Mendapat pertanyaan tersebut, Airlangga langsung menjelaskan bahwa plastik sebenarnya sama dengan industri lainnya. Untuk diketahui, kata Airlangga, plastik telah menjadi komponen pendukung dari banyak industri lainnya seperti bumper pada mobil hingga fiber pada pakaian. "Plastik itu bukan sampah, plastik itu raw material (bahan baku)," ujarnya.

Airlangga mengatakan persoalan sampah plastik adalah isu waste management alias pengolahan sampah. Untuk mengurangi sampah plastik, kata dia, tidak berarti harus menutup industri plastik, namun dengan memperbaiki tata kelolanya.

Advertising
Advertising

Salah satunya dengan membentuk unit daur ulang sampah plastik seperti yang dilakukan industri aluminum yang mendaur ulang alumunium bekas. Walhasil, kata dia, 75 persen alumunium yang ada di dunia ini ternyata merupakan hasil recycle alias daur ulang. "Jadi kita harus lihat dengan perspektif yang berbeda," ujarnya.

Untuk diketahui, isu sampah plastik memang terus menjadi perhatian publik di Indonesia, maupun di tataran global. Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti pernah mengatakan bahwa Indonesia tercatat menjadi penyumbang sampah plastik terbesar kedua di dunia.

Susi menjelaskan saat ini jumlah sampah plastik telah mencapai angka 3,2 juta ton. Jumlah ini diperkirakan bertambah menjadi sekitar 30 juta ton pada 10 tahun mendatang. Jumlah tersebut, kata Susi, bisa melebihi jumlah ikan di lautan Indonesia yang telah mencapai 28 juta ton.

Berita terkait

Helldy: Aspal Plastik di Cilegon Bisa Jadi Percontohan

7 jam lalu

Helldy: Aspal Plastik di Cilegon Bisa Jadi Percontohan

Aliansi Kabupaten/Kota Peduli Sanitasi akan berkunjung ke Kota Cilegon. Penggunaan aspal plastik dapat menjadi contoh implementasi pengolahan sampah.

Baca Selengkapnya

Ratusan Ribu Hektare Sawit Ilegal Kalimantan Tengah akan Diputihkan, Dinas Perkebunan Mengaku Tidak Dilibatkan

4 hari lalu

Ratusan Ribu Hektare Sawit Ilegal Kalimantan Tengah akan Diputihkan, Dinas Perkebunan Mengaku Tidak Dilibatkan

Lebih dari separo lahan sawit di Kalimantan Tengah diduga berada dalam kawasan hutan. Pemerintah berencana melakukan pemutihan sawit ilegal.

Baca Selengkapnya

22 Ribu Hektare Lahan Sawit PT SCP Diduga Berada dalam Kawasan Hutan, Kerap Memicu Kebakaran

4 hari lalu

22 Ribu Hektare Lahan Sawit PT SCP Diduga Berada dalam Kawasan Hutan, Kerap Memicu Kebakaran

22 ribu hektare perkebunan sawit PT Suryamas Cipta Perkasa (PT SCP) masuk kawasan hutan hidrologis gambut di Kalimantan Tengah.

Baca Selengkapnya

Kala Jokowi dan Gibran Disebut sebagai Bagian dari Keluarga Besar Golkar dan PAN

5 hari lalu

Kala Jokowi dan Gibran Disebut sebagai Bagian dari Keluarga Besar Golkar dan PAN

Ini alasan Partai Golkar dan PAN menyebut Jokowi dan Gibran sebagai bagian dari keluarga besar partainya.

Baca Selengkapnya

Kandungan Plastik dalam Makanan dan Minuman: Dampak Kesehatan dan Cara Kurangi Konsumsi Mikroplastik

8 hari lalu

Kandungan Plastik dalam Makanan dan Minuman: Dampak Kesehatan dan Cara Kurangi Konsumsi Mikroplastik

Penelitian menunjukkan bahwa hampir semua makanan kita mengandung mikroplastik, dalam bentuk apa saja? Apa bahaya bagi kesehatan?

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

9 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

9 hari lalu

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

Kementerian Perindustrian atau Kemenperin menyatakan impor untuk komoditas bahan baku plastik kini tidak memerlukan pertimbangan teknis lagi.

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

10 hari lalu

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang

Baca Selengkapnya

Hadiri Penetapan Prabowo - Gibran sebagai Presiden dan Wapres Terpilih, Anies: Hormati Proses Bernegara

10 hari lalu

Hadiri Penetapan Prabowo - Gibran sebagai Presiden dan Wapres Terpilih, Anies: Hormati Proses Bernegara

Anies dan Muhaimin hadir dalam acara penetapan presiden wakil presiden terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di KPU hari ini.

Baca Selengkapnya

Pelemahan Rupiah dan IHSG Berlanjut, Airlangga: Indonesia Masih Lebih Baik

11 hari lalu

Pelemahan Rupiah dan IHSG Berlanjut, Airlangga: Indonesia Masih Lebih Baik

Kendati terjadi pelemahan rupiah, Airlangga mengklaim rupiah masih lebih baik dibanding mata uang lain. IHSG juga diklaim lebih baik dari negara lain.

Baca Selengkapnya