Dekat Pusat Pendidikan, Surabaya Timur Jadi Incaran Pengembang

Selasa, 5 Februari 2019 20:54 WIB

Pekerja beraktivitas di kawasan proyek pembangunan Apartemen Meikarta di Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Selasa, 16 Oktober 2018. Proyek pengerjaan pembangunan kawasan Meikarta tetap berjalan seusai KPK mengungkap kasus dugaan suap. ANTARA/Risky Andrianto/wsj

TEMPO.CO, Jakarta - Surabaya Timur menjadi sasaran utama pembangunan proyek apartemen oleh para pengembang sepanjang 2018. Dari keseluruhan 34.998 unit apartemen yang ada di Surabaya, 48 persen di antaranya berlokasi di Surabaya Timur.

Simak: Investasi Masuk Surabaya Tembus Rp 57 Triliun Sepanjang 2018

Menurut Senior Associate Director Colliers International Indonesia Ferry Salanto, apartemen di Timur Surabaya lebih prospektif karena target utamanya adalah pelajar dan karyawan. Lokasi tersebut sangat dekat dengan pusat pendidikan dan industri.

Sementara itu, proyek yang ada di Surabaya Barat utamanya ditujukan untuk target pasar yang lebih luas karena area tersebut menyediakan ragam fasilitas seperti pusat perbelanjaan, gedung perkantoran, dan sekolah internasional.

Advertising
Advertising

“Karena mal mulai mendapat banyak peminat di Surabaya, apartemen yang terintegrasi dengan konsep mix-used juga akan makin diminati dari pasar dan memungkinkan untuk menjualnya dengan harga yang lebih tinggi daripada yang hanya menyediakan ruang apartemen saja,” paparnya seperti dilansir Bisnis.com, Selasa 5 Februari 2019.

Dari sisi permintaan, Colliers International memprediksikan tidak akan ada banyak perbaikan untuk serapan unit. Rata-rata tingkat serapan proyek existing di Surabaya hanya bertumbuh sedikit menjadi 97,5persen pada 2018 karena adanya gelombang proyek baru dari semester I/2018.

“Permintaan masih akan bertumbuh, terutama dari proyek yang memang baru selesai, yang menyediakan lokasi bagus dan dari pengembang bereputasi baik. Selain itu, umumnya penjualan juga meningkat karena apartemen tersebut menyediakan paket menarik seperti unit yang sudah berisi perabotan lengkap, skema pembayaran bertenor panjang, atau diskon harga,” imbuhnya.

Selanjutnya, dari segi harga, kebanyakan apartemen di Surabaya tidak melakukan peningkatan harga. Alih-alih, pemilik apartemen justru membuat harga unitnya tetap murah agar lebih menarik calon pembeli yang potensial.

Menurut Ferry, melihat pertumbuhan serapan pada 2019 yang melambat, harga apartemen di Surabaya diperkirakan akan tetap flat. “Beberapa investor mengaku masih berkomitmen untuk membeli, tapi mereka masih mengkhawatirkan soal capital gain dan waktu peluncuran proyeknya, tepat atau tidak,” katanya.

Colliers International memproyeksikan penjualan apartemen akan kembali stabil dan harga masih bisa bertumbuh sekitar 2 - 4 persen secara year-on-year sampai 2021.

Berita terkait

Pemkot Surabaya Rayakan HJKS ke-731

3 jam lalu

Pemkot Surabaya Rayakan HJKS ke-731

Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menggelar Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS) ke-731 pada 31 Mei 2024, dengan tema 'Satukan Tekad Surabaya Hebat'.

Baca Selengkapnya

Tiga Aspek Membangun Pendidikan Ala Marten Taha

1 hari lalu

Tiga Aspek Membangun Pendidikan Ala Marten Taha

Pembangunan sumber daya manusia menjadi prioritas Wali Kota Gorontalo Marten Taha. Program serba gratis sejak lahir hingga meninggal, dari sekolah sampai kesehatan.

Baca Selengkapnya

Perlunya Contoh Orang Tua dan Guru dalam Pendidikan Karakter Anak

5 hari lalu

Perlunya Contoh Orang Tua dan Guru dalam Pendidikan Karakter Anak

Psikolog menyebut pendidikan karakter perlu contoh nyata dari orang tua dan guru kepada anak karena beguna dalam kehidupan sehari-hari.

Baca Selengkapnya

Mayoritas Gaji Dosen di Bawah Rp 3 Juta, SPK: 76 Persen Terpaksa Kerja Sampingan

5 hari lalu

Mayoritas Gaji Dosen di Bawah Rp 3 Juta, SPK: 76 Persen Terpaksa Kerja Sampingan

Hasil riset Serikat Pekerja Kampus: sebagian besar dosen terpaksa kerja sampingan karena gaji dosen masih banyak yang di bawah Rp 3 juta.

Baca Selengkapnya

Kisah Ki Hadjar Dewantara Sebelum Jadi Bapak Pendidikan: Wartawan Kritis Musuh Belanda

5 hari lalu

Kisah Ki Hadjar Dewantara Sebelum Jadi Bapak Pendidikan: Wartawan Kritis Musuh Belanda

Sebelum memperjuangkan pendidikan, Ki Hadjar Dewantara adalah wartawan kritis kepada pemerintah kolonial. Ia pun pernah menghajar orang Belanda.

Baca Selengkapnya

Makna Logo Pendidikan Tut Wuri Handayani, Ada Belencong Garuda

5 hari lalu

Makna Logo Pendidikan Tut Wuri Handayani, Ada Belencong Garuda

Makna mendalam dibalik logo pendidikan Indonesia, Tut Wuri Handayani

Baca Selengkapnya

KPK Sebut Dana BOS Paling Banyak Disalahgunakan dengan Modus Penggelembungan Biaya

6 hari lalu

KPK Sebut Dana BOS Paling Banyak Disalahgunakan dengan Modus Penggelembungan Biaya

Modus penyalahgunaan dana BOS terbanyak adalah penggelembungan biaya penggunaan dana, yang mencapai 31 persen.

Baca Selengkapnya

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

6 hari lalu

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

Alexandr Khinstein menilai politikus yang bertugas di lembaga pendidikan atau anak-anak tak boleh penyuka sesama jenis atau gay.

Baca Selengkapnya

USAID Kerja Sama dengan Unhas, ITB dan Binus

10 hari lalu

USAID Kerja Sama dengan Unhas, ITB dan Binus

Program USAID ini untuk mempertemukan pimpinan universitas, mitra industri, dan pejabat pemerintah

Baca Selengkapnya

Gibran Dorong Program CSR Lebih Banyak Diarahkan ke Sekolah-Sekolah

11 hari lalu

Gibran Dorong Program CSR Lebih Banyak Diarahkan ke Sekolah-Sekolah

Gibran mengatakan para penerima sepatu gratis itu sebagian besar memang penerima program Bantuan Pendidikan Masyarakat Kota Surakarta.

Baca Selengkapnya