Industri Otomotif Indonesia Siap Hadapi AFTA 2002

Reporter

Editor

Kamis, 21 Agustus 2003 10:41 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Menjelang era perdagangan bebas AFTA 2002, industri sepeda motor di Indonesia dipastikan mampu bersaing dengan produksi dari negara lain. Tak usah takut karena kita produsen terbesar,tegas Ridwan Gunawan, ketua umum Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) kepada Tempo News Room di Jakarta, Kamis (18/10).

Ridwan berpendapat sebaiknya dalam menghadapi perdagangan bebas tersebut, sektor industri otomotif tidak perlu merasa kaget. Karena beberapa waktu lalu sudah ada semacam warming-up berupa ASEAN Industry Joint Venture (AIJV), dengan menerapkan ASEAN content sebesar 40 persen dan 30 persen ASEAN owner ship. Jadi kita enggak usah takut,ucap Ridwan.

Kalaupun ada kekhawatiran, datangnya justru dari para produsen mobil. Pasalnya, menurut Ridwan, industri mobil di Indonesia tidak tergolong besar. Namun, untuk mobil jenis Kijang, ketakutan terhadap pesaing dari luar negeri bisa ditekan. Menurut dia, kendaraan keluarga itu agak unik sebab angka penjualannya ke negara maju relatif lebih rendah dibandingkan jika dijual ke negara berkembang.

Dihubungi terpisah, A Safiun, Ketua Harian Gabungan Industri Alat-alat Mobil dan Motor (GIAMM) menyebutkan neraca perdagangan Indonesia di sektor industri pada 1996 hingga 1999 mengalami surplus. Angka pertumbuhan ekspor senilai 12,82 persen dan angka pertumbuhan impor dari negara ASEAN sebesar 8,66 persen. Walau demikian, lanjut Safiun, industri Indonesia perlu didukung sektor lainnya karena pasar bebas membutuhkan barang yang dapat memenuhi persyaratan permintaan pasar.

Menurut dia, produk-produk potensial yang berdaya saing kuat membutuhkan daya dukung perangkat teknis yang terakreditasi secara internasional. Perangkat itu berupa sistem standar mutu dengan laboratorium pengujian untuk mempertahankan mutu yang dihendaki konsumen internasional.Akan terbina kepercayaan konsumen dengan adanya quality assurance,papar Safiun.

Selain itu, sistem standardisasi serta laboratorium kalibarisasi harus mengikuti rambu-rambu negara tujuan ekspor yang konsisten dengan sistem itu. Di sisi lain, Indonesia dapat terhindar dari membanjirnya arus barang impor yang bermutu rendah. Untuk mengatasi permasalahan mutu dan standardisasi, pemerintah harus membentuk Lembaga Sertifikasi Produk untuk semua produk dengan menetapkan penggunakan label SNI (Standar Nasional Indonesia).

Advertising
Advertising

Safiun memaparkan, untuk mempermudah proses ekspor dan impor tanpa melalui dua kali pengujian, telah disepakati ASEAN Framework Agreement on Mutual Recognition Arrangements (MRA). MRA merupakan kesepakatan mengenai pengakuan bersama atas produk-produk tertentu antara negara-negara anggota ASEAN.

Ruang lingkup MRA mencakup sertifikasi hasil uji oleh laboratorium pengujian dengan memenuhi standar internasional 17025 dan sertifikasi produk oleh lembaga sertifikasi produk dengan memenuhi standar ISO Guide 65. Infrastuktur yang harus disiapkan untuk mendukung pelaksaan MRA berupa laboratorium pengujian, peralatan dan sumber daya manusia.

Menyikapi tantangan pasar bebas 2002, lanjut Safiun, Indonesia harus melakukan reorientasi kebijaksanaan di bidang industri dan perdagangan. Selain itu, pemingkatan produktivitas diharapkan dapat meningkatkan daya saing internasional sektor industri melalui transformasi keunggulan komparatif menjadi keunggulan kompetitif.

Sementara itu, menurut Setiono, Direktur Alat Angkut dan Kedirgantaraan, Direktorat Jenderal Industri Logam, Mesin, Elektronika dan Aneka (ILMEA) Deperindag, standar mutu yang ditetapkan harus diupayakan untuk melindungi konsumen. Bahkan, standar kompentesi harus dimatangkan agar bisa diadopsi secara nasional. Tapi lembaga pengujian ini menyita waktu dan biaya,ungkap Setiono.

Menurut dia, Standar Nasional Indonesia (SNI) untuk beberapa komponen sudah diberlakukan. Namun, karena keterbatasan lembaga pengujian, kata Setiono, tidak semua komponen dapat diberlakukan sesuai SNI. Dalam tataran implementasi, peneran SNI berlaku untuk menilai kualitas barang, baik produksi dalam negeri maupun produk impor.

Hal yang juga penting, kata Setiono, adalah bagaimana mewujudkan kesepakatan pengujian dengan negara produsen untuk menilai kualitas mutu barang.Harus ada harmonisasi tarif supaya harga barang konsisten, karena rawan untuk produk barang dari luar ASEAN,ungkap Setiono. (Hilman Hilmansyah)

Berita terkait

Jadwal Championship Series Liga 1 2023-2024 Sudah Ditetapkan, Dimulai 14 Mei

49 menit lalu

Jadwal Championship Series Liga 1 2023-2024 Sudah Ditetapkan, Dimulai 14 Mei

Jadwal Championships Series Liga 1 2023-2024 sudah dirilis. Leg pertama digelar 14 dan 15 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Senior Jadi Tersangka

1 jam lalu

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Senior Jadi Tersangka

Polisi menetapkan satu orang tersangka dalam kasus penganiayaan yang mengakibatkan tewasnya seorang taruna STIP Marunda

Baca Selengkapnya

Kepala RS Polri Ungkap Hasil Autopsi Jenazah Taruna STIP Korban Penganiayaan Senior

1 jam lalu

Kepala RS Polri Ungkap Hasil Autopsi Jenazah Taruna STIP Korban Penganiayaan Senior

Taruna Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Putu Satria Ananta Rustika, 19 tahun, tewas diduga dianiaya seniornya di toilet

Baca Selengkapnya

PKB Bahas Koalisi dengan PKS untuk Pilkada 2024 di Kota Depok

1 jam lalu

PKB Bahas Koalisi dengan PKS untuk Pilkada 2024 di Kota Depok

PKS Kota Depok membuka peluang bagi partai politik untuk bergabung pada Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Jaga Kesehatan Mental dengan Hindari Pacaran di Usia Anak

2 jam lalu

Jaga Kesehatan Mental dengan Hindari Pacaran di Usia Anak

KemenPPPA meminta pacaran pada usia anak sebaiknya dihindari untuk menjaga kesehatan mental.

Baca Selengkapnya

Unjuk Kemampuan Bahasa Indonesia, Xikers Tuai Antusias Penonton Sejak Pertama Muncul

2 jam lalu

Unjuk Kemampuan Bahasa Indonesia, Xikers Tuai Antusias Penonton Sejak Pertama Muncul

Anggota grup asuhan KQ Entertainmet itu lalu menyapa roady, sebutan penggemar xikers, dengan Bahasa Indonesia.

Baca Selengkapnya

Koalisi Masyarakat Sipil Gelar Nobar Bloody Nickel, Ungkap Sisi Gelap Kendaraan Listrik

2 jam lalu

Koalisi Masyarakat Sipil Gelar Nobar Bloody Nickel, Ungkap Sisi Gelap Kendaraan Listrik

Diskusi film itu ditujukan untuk merespons program pemerintah yang masif mendorong kendaraan listrik (EV) beserta sisi gelap hilirisasi nikel.

Baca Selengkapnya

Trah Hamengku Buwono se-Jabodetabek Gelar Syawalan, Hadirkan Budaya Yogyakarta

2 jam lalu

Trah Hamengku Buwono se-Jabodetabek Gelar Syawalan, Hadirkan Budaya Yogyakarta

Trah Hamengku Buwono se-Jabodetabek menggelar syawalan, hadirkan Budaya Yogyakarta antara lain sendratari dan prajurit keraton Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Terlibat Tambang Timah Ilegal, Pimpinan Media Online di Bangka Belitung Ditahan Polisi

2 jam lalu

Terlibat Tambang Timah Ilegal, Pimpinan Media Online di Bangka Belitung Ditahan Polisi

Polda Kepulauan Bangka Belitung menahan pimpinan salah satu media online terkait dalam kasus penambangan timah ilegal.

Baca Selengkapnya

Pakar Kesehatan Bagi Tips Hadapi Cuaca Panas

2 jam lalu

Pakar Kesehatan Bagi Tips Hadapi Cuaca Panas

Berikut tips yang dapat diterapkan demi terhindar dari dehidrasi hingga heat stroke atau serangan panas saat cuaca panas.

Baca Selengkapnya