Menteri Rini Minta BTN Tambah Aset, Tutup 11 Juta Backlog Rumah

Sabtu, 2 Februari 2019 16:10 WIB

Suasana pameran REI Mandiri Property Expo 2018 di JCC, Jakarta, Senin, 19 November 2018. Pameran perumahan ini diikuti oleh 40 grup pengembang dengan 125 proyek hunian. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno meminta PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk untuk meningkatkan jumlah asetnya lantaran masih ada 11 juta backlog rumah hingga tahun 2019. Backlog adalah data acuan kesenjangan antara kebutuhan dan ketersediaan hunian Indonesia. Semakin tinggi backlog, semakin banyak keluarga yang belum memiliki hunian.

BACA: Indonesia Property Expo 2019 Resmi Dimulai, Simak Tanggalnya

"Jadi memang kebutuhan untuk rumah tinggal masih banyak sekali, terutama bagi pasangan yang baru menikah dan mencari tempat tinggal," kata Rini saat mengunjungi acara Indonesia Property Expo di Hall A dan B, Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu, 2 Februari 2019.

Hingga Juli 2018, BTN sebenarnya sudah menjadi bank dengan aset terbesar kelima di Indonesia, di bawah BRI, Mandiri, BCA, dan BNI. BTN telah mencatatkan aset sebanyak Rp 258,58 triliun, menyalip Bank CIMB Niaga. Rini menargetkan BTN bisa menambah aset hingga Rp 270 triliun. "Nah ini yang sedang kami pikirkan bagaimana supaya bisa meningkatkan asetnya."

Selain aset, Rini pun meminta pembiayaan kredit perumahan di 2019 bisa meningkat dua kali lipat. Menurut dia, pembiayaan perumahan tahun lalu sudah mencapai 750 ribu unit. Maka untuk mengurangi angka backlog, kata dia, BTN harus bisa membantu pembiayaan sampai 1,5 juta unit rumah per tahun.

Selanjutnya, Rini juga meminta BTN terjun memberikan pembiayaan bagi pengembang yang ingin membangun perumahan. Tapi dalam hal ini, kata Rini, dia mendorong agar BTN juga bekerjasama dengan bank-bank lain dalam memberikan pembiayaan untuk konstruksinya. "Supaya BTN dapat mengonsentrasikan diri untuk dapat lebih banyak memberikan pembiayaan untuk pembelian rumahnya."

Advertising
Advertising

Direktur Utama BTN Maryono memastikan pembiayaan perumahan akan terus digenjot ke depannya demi menekan angka backlog. Pertama dengan menyediakan kredit pemilikan rumah khusus komunitas seperti untuk asosiasi guru hingga asosiasi tukang cukur rambut. Kedua peluncuran portal btnproperti.co.id untuk kemudahan informasi dan transaksi perumahan. Lalu ketiga mendirikan Housing Finance Center, unit baru khusus pembiayaan bagi pengembang.

Berita terkait

Terpopuler: Pria Sobek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai, BTN Didemo karena Uang Nasabah Hilang

4 hari lalu

Terpopuler: Pria Sobek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai, BTN Didemo karena Uang Nasabah Hilang

Terpopuler bisnis: Pria menyobek tas Hermes di depan petugas Bea Cukai karena karena diminta bayar Rp 26 juta, BTN didemo nasabah.

Baca Selengkapnya

PBB: Butuh Waktu 80 Tahun untuk Bangun Kembali Rumah-rumah di Gaza yang Dibom

4 hari lalu

PBB: Butuh Waktu 80 Tahun untuk Bangun Kembali Rumah-rumah di Gaza yang Dibom

Laporan terbaru UNDP menemukan bahwa waktu yang dibutuhkan untuk membangun kembali rumah-rumah Gaza yang hancur dibom adalah 80 tahun.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Menteri Bahlil Soal Kontrak Freeport Diperpanjang hingga 2061, 3 Pemicu Pinjol Makin Marak

4 hari lalu

Terkini Bisnis: Menteri Bahlil Soal Kontrak Freeport Diperpanjang hingga 2061, 3 Pemicu Pinjol Makin Marak

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan pemerintah bakal memperpanjang kontrak PT Freeport Indonesia hingga 2061.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Jokowi Resmikan Bendungan Tiuk Suntuk di NTB, Respons BTN Atas Dugaan Raibnya Uang Nasabah

4 hari lalu

Terkini Bisnis: Jokowi Resmikan Bendungan Tiuk Suntuk di NTB, Respons BTN Atas Dugaan Raibnya Uang Nasabah

Presiden Joko Widodo alias Jokowi meresmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Baca Selengkapnya

Didemo Nasabah, BTN: Tak Ada Uang Nasabah yang Raib

4 hari lalu

Didemo Nasabah, BTN: Tak Ada Uang Nasabah yang Raib

PT Bank Tabungan Negara (Persero) atau BTN patuh dan taat hukum yang berlaku di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kisruh Rumah Dinas Puspiptek, Pensiunan Peneliti Pernah Laporkan BRIN ke Kejaksaan Agung

6 hari lalu

Kisruh Rumah Dinas Puspiptek, Pensiunan Peneliti Pernah Laporkan BRIN ke Kejaksaan Agung

Penghuni rumah dinas Psupiptek Serpong mengaku pernah melaporkan BRIN ke Kejaksaan Agung atas dugaan penyalahgunaan aset negara

Baca Selengkapnya

BRIN: Rumah di Puspitek Punya Negara Tak Bisa Dimiliki

6 hari lalu

BRIN: Rumah di Puspitek Punya Negara Tak Bisa Dimiliki

Kepala Biro Manajemen Barang Milik Negara dan Pengadaan pada BRIN Arywarti Marganingsih mengatakan perumahan Puspitek, Serpong, tak bisa jadi hak milik.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: 40 Pabrik Baja Ilegal hingga 'Karpet Merah' Jokowi untuk Program Makan Siang Gratis

10 hari lalu

Terpopuler Bisnis: 40 Pabrik Baja Ilegal hingga 'Karpet Merah' Jokowi untuk Program Makan Siang Gratis

Zulhas mengatakan ada 40 pabrik yang memproduksi baja ilegal atau tidak memenuhi ketentuan Standar Nasional Indonesia (SNI).

Baca Selengkapnya

Laba Bersih BTN Syariah Meroket 56 Persen menjadi Rp 164,1 Miliar

10 hari lalu

Laba Bersih BTN Syariah Meroket 56 Persen menjadi Rp 164,1 Miliar

BTN Syariah membukukan laba bersih kuartal I 2024 mencapai Rp 164,1 miliar atau tumbuh 56,1 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

10 hari lalu

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

BTN mengusulkan skema dana abadi untuk membiayai program 3 juta rumah yang dicanangkan oleh pasangan Capres-cawapres terpilih Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya