Pemerintah Berjanji Bantu Investor Pahami Aturan Produk Halal

Kamis, 31 Januari 2019 07:00 WIB

Pameran International Halal Lifestyle Expo & Conference (IHLEC) di Mall Ciputra World, Jakarta, 6 Oktober 2016. Pameran ini menghadirkan produk dan tren syariah serta busana dan makanan halal. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Kantor Wakil Presiden RI berjanji membantu para investor memahami aturan Jaminan Produk Halal.

Simak: Sebut Nama Soekarno, Sandiaga Ajak Rusia Kerja Sama Produk Halal

Staf Khusus Wakil Presiden RI bidang Ekonomi dan Keuangan Wijayanto Samirin menuturkan Kantor Wakil Presiden RI akan fokus membantu dunia usaha memahami kebijakan yang akan berlaku di Indonesia.

"Untuk membantu masyarakat dan dunia usaha memahami isi kebijakan ini, tim berencana melakukan sosialisasi dan mentranslasi seluruh regulasi dalam bahasa Inggris, dan bahasa lainnya," kata Wijayanto, Rabu 30 Januari 2019.

Dia juga menegaskan tim yang berfokus pada kelancaran penerapan aturan ini juga tengah menyiapkan buku pintar yang memungkinkan siapa saja baik muslim maupun non muslim dapat memahami inti dari regulasi ini.

"Buku pintar 'Jaminan Product Halal for Dummy' juga sedang disusun untuk mempermudah pemahaman," katanya.

Dia menegaskan, kantor Wapres ikut memfasilitasi karena sangat concern dengan isu halal. Aturan ini juga akan berdampak pada dunia usaha yang mewakili 30 hingga 40 persen ekonomi nasional.

Sebelumnya Ketua Tim Kampanye Nasional Joko Widodo - Ma'ruf Amin, Erick Tohir menegaskan Indonesia harus menjadi pemain utama Industri halal dunia.

"Dari data ekonomi, kita itu nomor satu di dunia untuk konsumsi barang halal," jelasnya mengacu pada data State of the Global Islamic Economy Report 2018/19.

Di dalam rilis tersebut, Indonesia berhasil menduduki 10 besar indeks Global Islamic Economy Indicator (GIEI) dengan skor 45, sama dengan Brunei. Negara dengan skor GIEI tertinggi berturut-turut di atas Indonesia, yaitu Malaysia, Uni Emirat Arab, Bahrain, Arab Saudi, Oman, Jordan, Qatar, Pakistan, dan Kuwait.

Terdapat 6 aspek indikator GIEI yang dinilai, yaitu Makanan Halal, Keuangan Syariah, Pariwisata Halal, Mode Busana Halal, Media dan Hiburan Halal, serta Obat-obatan dan Kosmetik Halal.

Dari 6 aspek tersebut, Indonesia hanya berhasil mendapatkan peringkat terbaik di urutan ke-2 dalam aspek Mode Busana Halal, peringkat ke-4 aspek Pariwisata Halal, dan peringkat ke-10 aspek Keuangan Syariah.

Dalam riset tersebut dijelaskan Indonesia memiliki potensi konsumsi Makanan Halal nomor satu dengan total pengeluaran US$170 Miliar per tahun. Tetapi Indonesia justru tidak masuk 10 besar produsen makanan halal.

Produsen makanan produk halal justru didominasi oleh UEA, Malaysia, Brazil, Oman, Jordan, Australia, Brunei, Pakistan, Sudan, dan Qatar di urutan 10 besar

"Kita itu nomor satu [dari sisi konsumen]. Kenapa tidak dibalik? Kita ini kurang lebih 260 juta [penduduk]. Marketnya jelas, kenapa mesti market-nya kita diambil asing. Ayo dong, anak-anak muda Indonesia, hijrah jadi produsen," ujar Erick.

Advertising
Advertising

Berita terkait

Kejati Bali Periksa Tujuh Saksi soal Dugaan Bendesa Adat Peras Investor

9 jam lalu

Kejati Bali Periksa Tujuh Saksi soal Dugaan Bendesa Adat Peras Investor

Seorang Bendesa Adat di Bali ditangkap Kejaksaan atas dugaan pemerasan terhadap investor

Baca Selengkapnya

Startup Runchise Kumpulkan Modal Segar Rp 16 Miliar, Akan Digunakan untuk Apa Saja?

17 jam lalu

Startup Runchise Kumpulkan Modal Segar Rp 16 Miliar, Akan Digunakan untuk Apa Saja?

Startup manajemen restoran dan waralaba kuliner dalam negeri, Runchise, memperoleh pendanaan segar sebesar US$1 juta atau sekitar Rp 16 miliar.

Baca Selengkapnya

IPA Convex ke-48 Dihelat Pekan Depan, Ingin Menarik Kembali Investasi Migas ke Indonesia

1 hari lalu

IPA Convex ke-48 Dihelat Pekan Depan, Ingin Menarik Kembali Investasi Migas ke Indonesia

IPA Convex ke-48 bertema Gaining Momentum to Advice Sustainable Energy Security in Indonesia and The Region.

Baca Selengkapnya

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

2 hari lalu

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara angka pertumbuhan ekonomi kuartal pertama 2024 bisa menjadi basis.

Baca Selengkapnya

Usai Bendesa Adat Tersangka Pemerasan, Kejati Bali Buka Peluang Koordinasi dengan Majelis Desa Adat

3 hari lalu

Usai Bendesa Adat Tersangka Pemerasan, Kejati Bali Buka Peluang Koordinasi dengan Majelis Desa Adat

Kejati Bali membuka peluang berkoordinasi dengan Majelis Desa Adat Bali usai menetapkan Bendesa Adat Berawa sebatersangka pemerasan investor.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tegaskan Aturan Sertifikasi Halal UMKM Berlaku per Oktober 2024: Kalau Enggak, Kapan Siapnya?

3 hari lalu

Zulhas Tegaskan Aturan Sertifikasi Halal UMKM Berlaku per Oktober 2024: Kalau Enggak, Kapan Siapnya?

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan alias Zulhas meminta para pengusaha pangan untuk segera memenuhi standar sertifikasi halal hingga Oktober 2024.

Baca Selengkapnya

Halal Fair Digelar Akhir Pekan Ini di Yogyakarta, Pengunjung Langsung Membeludak

5 hari lalu

Halal Fair Digelar Akhir Pekan Ini di Yogyakarta, Pengunjung Langsung Membeludak

Halal Fair 2024 menyajikan nuansa berwisata syariah bersama keluarga, digelar tiga hari di Jogja Expo Center Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

6 hari lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

6 hari lalu

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

PT Chandra Asri Pacific Tbk. (Chandra Asri Group) meraih pendapatan bersih US$ 472 juta per kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Timothy Ronald, Pemegang Saham Termuda Holywings Group

8 hari lalu

Timothy Ronald, Pemegang Saham Termuda Holywings Group

Bisnis dari Holywings Group tidak hanya mencakup beach club terbesar di dunia (Atlas) dan di Asia (H Club), tapi juga klub dan bar

Baca Selengkapnya