Bekraf Ingin E-commerce Tiru Amazon yang Jualan Produk Kreatif

Selasa, 29 Januari 2019 20:21 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani (kedua kanan) bersama Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf (kanan) mengamati karya seni rupa yang dipamerkan pada Art Bali 2018 di Bali Collection di area penyelenggaraan pertemuan tahunan IMF World Bank Group 2018 di Nusa Dua, Bali, Selasa 9 Oktober 2018. Pameran ini mengangkat tema Beyond the Myths. ICom/Am IMF-WBG/Zabur Karuru

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) ingin sektor e-commerce nasional ikut mendukung pemasaran produk ekonomi kreatif ke pasar ekspor. Ia menyebut sektor perdagangan online itu bisa menjadi garda depan pemasaran internasional.

Simak: Bekraf dan LIPI Kaji Penurunan Pajak Penulis

"Jadi bukan lagi kita kelilingan satu-satu negara, selain karena biayanya besar, sekuat-kuatnya Bekraf juga kita sanggup ke mana saja sih?" ujar Wakil Kepala Badan Ekonomi Kreatif Ricky Pesik di Gedung Badan Usaha Milik Negara, Jakarta, Selasa, 29 Januari 2019.

Untuk itu, Ricky mengatakan pihaknya terus menjalin komunikasi dengan banyak pelaku e-commerce untuk mewujudkan rencana itu. Salah satu yang perlu dibicarakan, tutur dia, adalah kesiapan mereka untuk melakukan ekspor. "Kami juga sudah bertemu perusahaan logistik, sebenarnya kita sudah sangat siap."

Ricky berujar e-commerce Indonesia bisa meniru pemain global, seperti Amazon, terkait layanan penjualan produk kreatif itu ke luar negeri. Pasalnya, ia yakin beberapa produk tanah air seperti tenun, hiasan, dan kerajinan perak masih bisa dijual menggunakan platform tersebut.

Advertising
Advertising

"Sekarang masih business-to-business, kita membawa pelaku ke sana, atau bawa buyer enggak bisa beli satuan," ujar dia.

Menurut Ricky, nilai ekspor produk ekonomi kreatif memang menjadi perhatian lembaganya. Musababnya, nilai ekspor Indonesia di sektor tersebut memang mengalami penurunan.

"Ekspor kita turun di beberapa sektor dan harus disiasati dengan strategi baru tahun ini juga," ujar Ricky. Di samping itu, upaya menggenjot ekspor juga dilakukan untuk mendukung upaya pemerintah menggenjot ekspor untuk menekan defisit neraca transaksi berjalan.

Berdasarkan data Bekraf, nilai ekspor produk kreatif Indonesia mengalami penurunan dari US$ 20 miliar di 2016 ke kisaran US$ 19 miliar pada 2017. Sementara data tahun 2018 masih belum keluar. Ricky mengatakan sektor ekonomi kreatif yang mengalami penurunan ekspor, adalah kriya.

Salah satu faktanya, ujar Ricky, adalah berkurangnya ekspor perhiasan ke Swiss. "Mungkin karena ada negara lain yang beri nilai lebih kompetitif," kata dia. "Kita juga harus lebih agresif melakukan pemasaran."

Kriya atau kerajinan tangan adalah sektor kreatif kedua terbesar yang menyumbang ekspor. Kontribusi kriya terhadap total ekspor, kata Ricky, berada di kisaran belasan persen. Adapun sektor terbesar penyumbang ekspor adalah fesyen sebesar 50 persen. Sektor lainnya adalah kuliner.

Untuk mengatasi persoalan ekspor itu, kini Bekraf tengah menggenjot pemasaran produk-produk kreatif. Hal tersebut dituangkan dalam alokasi anggaran lembaga yang dipimpin oleh Triawan Munaf itu. Dari total anggaran Bekraf tahun 2019 yaitu sebesar Rp 630 miliar, lebih dari Rp 500 miliar dialokasikan untuk pengembangan ekonomi kreatif.

Berita terkait

5 Tips Agar Tidak Tertipu AI Saat Belanja Online

9 hari lalu

5 Tips Agar Tidak Tertipu AI Saat Belanja Online

Pakar Komunikasi Digital bagikan tips agar masyarakat tidak tertipu oleh konten rekayasa teknologi artificial intelligence (AI) saat belanja online

Baca Selengkapnya

Ketua MPR Terima Aspirasi APLI tentang Direct Selling di Lokapasar

10 hari lalu

Ketua MPR Terima Aspirasi APLI tentang Direct Selling di Lokapasar

Bamsoet berpendapat keberpihakan terhadap pelaku industri direct selling sangat penting. Ekosistem ini mampu membuka lapangan lebih dari delapan juta tenaga kerja sebagai distributor.

Baca Selengkapnya

Alasan Tokopedia Naikkan Biaya Layanan Merchant: Lebih Banyak Campaign untuk Jangkau Konsumen

11 hari lalu

Alasan Tokopedia Naikkan Biaya Layanan Merchant: Lebih Banyak Campaign untuk Jangkau Konsumen

Platform e-commerce Tokopedia membeberkan alasan menaikkan biaya layanan merchant pada 1 Mei 2024 mendatang

Baca Selengkapnya

Alasan Tesla, Google, dan Amazon Kembali PHK Karyawan

17 hari lalu

Alasan Tesla, Google, dan Amazon Kembali PHK Karyawan

Raksasa teknologi Tesla, Google, dan Amazon melakukan PHK karyawan. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Susul Spotify, Amazon Music Besut Playlist AI Bernama Maestro

18 hari lalu

Susul Spotify, Amazon Music Besut Playlist AI Bernama Maestro

Amazon Music juga ikut menyediakan teknologi playlist AI. Fitur yang sedang populer dikembangkan oleh penyedia musik streaming.

Baca Selengkapnya

Cara Daftar Shopee Video Top Creator untuk Pemula yang Mudah

18 hari lalu

Cara Daftar Shopee Video Top Creator untuk Pemula yang Mudah

Sebagai pengguna Shopee, Anda bisa mendaftar Shopee Video Top Kreator dengan cara berikut ini. Ketahui juga beberapa persyaratannya berikut.

Baca Selengkapnya

Staf Google Gelar Aksi Duduk Memprotes Kontrak dengan Israel

19 hari lalu

Staf Google Gelar Aksi Duduk Memprotes Kontrak dengan Israel

Para pengunjuk rasa menekan Google untuk mengakhiri kontraknya dengan Amazon untuk proyek cloud dan pembelajaran mesin Israel.

Baca Selengkapnya

7 Orang Terkaya di Dunia Versi Forbes, Pemilik Louis Vuitton Kalahkan Bos Amazon dan Tesla

24 hari lalu

7 Orang Terkaya di Dunia Versi Forbes, Pemilik Louis Vuitton Kalahkan Bos Amazon dan Tesla

Forbes merilis orang terkaya di dunia, nomor 1 Bernard Arnault pemilik Louis Vuitton. Selanjutnya Jeff Bezos dan Elon Musk. Prajogo Pangestu ke berapa

Baca Selengkapnya

Soal Dugaan Monopoli Data Lokal di Balik Kongsi TikTok dan GOTO, Ini Respons Bos Tokopedia

33 hari lalu

Soal Dugaan Monopoli Data Lokal di Balik Kongsi TikTok dan GOTO, Ini Respons Bos Tokopedia

Setelah menonaktifkan personalisasi data, laman belanja di TikTok itu akan menampilkan produk-produk sesuai algoritma umum.

Baca Selengkapnya

Bos Tokopedia Dukung Usulan Teten Soal Pengaturan Harga Produk di E-commerce

33 hari lalu

Bos Tokopedia Dukung Usulan Teten Soal Pengaturan Harga Produk di E-commerce

Tokopedia menyatakan bersedia bekerja sama dan membantu penerapan aturan.

Baca Selengkapnya