Chatib Basri Sebut Keunggulan Jokowi di Mata Investor

Kamis, 17 Januari 2019 19:20 WIB

Calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo (Jokowi). Foto kiri yang diambil pada 17 Agustus 2009 menunjukkan Jokowi yang kala itu masih menjabat sebagai Wali Kota Solo, mengunjungi Rumah Tahanan Kelas 1 Surakarta. Foto kanan yang diambil pada 12 Januari 2019, Jokowi sebagai capres pada Pemilu 2019, memberikan sambutan pada deklarasi Alumni Universitas Indonesia untuk Jokowi-Ma'aruf di Gelora Bung Karno. dok.TEMPO

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Menteri Keuangan Chatib Basri menyebut Presiden Joko Widodo atau Jokowi sebagai inkumben memiliki keunggulan tersendiri di mata investor, yaitu kebijakannya sudah bisa diprediksi. "Investor sudah tahu kebijakannya," ujar dia di Hotel Mulia, Jakarta, Kamis, 17 Januari 2019.

Baca: Jokowi Teken Aturan Modal Awal BP Tapera Rp 2,5 Triliun

Menurut dia posisi Jokowi sebagai inkumben memang memberikan keuntungan. Pasalnya karakteristik investor sejatinya adalah mencari kestabilan dalam berbisnis. Sementara apabila berganti presiden baru, tentu kebijakannya belum bisa ditebak.

Para investor, menurut Chatib, juga kerap mempertanyakan apakah kebijakan-kebijakan yang akan diambil oleh presiden anyar akan cocok atau tidak dengan keberlangsungan bisnisnya. "Jadi memang keunggulan inkumben adalah kebijakannya bisa diprediksi," kata Chatib. "Tadi saya bertemu investor, mereka bertanya, kalau Prabowo (Calon Presiden Nomor Urut 02 Prabowo Subianto) menang policy-nya berubah enggak?"

Selain itu, Chatib mengatakan kekhawatiran investor kepada presiden anyar adalah perlunya waktu penyesuaian lagi dalam penerapan kebijakan-kebijakan. Kadangkala ada kebijakan populis dijalankan dalam jangka pendek dan bisa menimbulkan persoalan. Kendati, ia yakin dalam jangka waktu dua tahun, kondisi pemerintahan mana pun diperkirakan akan kembali normal.

Namun, ia memastikan bahwa investor sejatinya tidak bersifat partisan. Para pemegang modal, menurut Chatib, hanya berideologi duit dan profit. "Jadi jangan mengharap investor itu seorang aktivis," ujar Chatib.

Ia lantas mengambil contoh pemilihan presiden di Amerika Serikat yang memenangkan Presiden Donald Trump. Kala itu, Trump adalah sosok yang kurang disukai masyarakat. Namun, ketika Trump menang, kondisi pasar modal bukannya memburuk, malah tetap melambung.

Dalam kesempatan berbeda, Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya menyebut pelaku pasar mengambil posisi wait and see lebih lama pada Pemilihan Umum 2019 ketimbang pada perhelatan serupa periode-periode sebelumnya. Perilaku pasar tersebut disebabkan oleh masa kampanye yang lebih lama pada perhelatan kali ini ketimbang sebelumnya.

"Karena kali ini masa kampanye terlama, hingga enam bulan," ujar Yunarto. Masa Kampanye Pemilu 2019 dimulai pada 23 September 2018 hingga 13 April 2019. Pada pemilu-pemilu sebelumnya, masa kampanye tidak selama itu lantaran terbagi dua pemilihan umum, yaitu Pemilihan Legislator dan Pemilihan Presiden.

Di samping itu, Pemilihan Umum 2019 juga digelar dengan sistem yang berbeda ketimbang sebelumnya, yaitu dengan menyerentakkan pemilihan presiden dan pemilihan legislator. Sehingga, masyarakat, termasuk juga pemerhati politik, masih meraba-raba pola pesta demokrasi tahun ini akan seperti apa.

Presiden Direktur PT Schroder Investment Management Indonesia Michael Tjoajadi menyebut respons pasar nantinya akan ditentukan oleh visi dan misi para kandidat tentang perekonomian. Sebab, dua hal tersebutlah yang akan berdampak secara langsung maupun tidak langsung kepada perkembangan pasar. "Apakah akan sama atau berbeda akan kita lihat, termasuk bagaimana jalannya dan bagaimana rencananya akan kita perhatikan," kata dia.

Baca berita lainnya tentang Jokowi di Tempo.co.

Berita terkait

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

1 jam lalu

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

1 jam lalu

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

Pengamat Politik Adi Prayitno menilai pembentukan presidential club memiliki dua tujuan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

3 jam lalu

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

Salah satu poin penting dalam UU Desa tersebut adalah soal masa jabatan kepala desa selama 8 tahun dan dapat dipilih lagi untuk periode kedua,

Baca Selengkapnya

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

7 jam lalu

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

Beleid itu menyatakan uang pensiun sebagai salah satu hak kepala desa. Namun, besaran tunjangan tersebut tidak ditentukan dalam UU Desa.

Baca Selengkapnya

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

8 jam lalu

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

Panel Barus, mengatakan setelah Ganjar-Mahfud meraih suara paling rendah, PDIP cenderung menyalahkan Jokowi atas hal tersebut.

Baca Selengkapnya

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

10 jam lalu

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

Jokowi mengatakan dia dan pihak lain boleh ikut berpendapat jika dimintai saran soal susunan kabinet Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Sorotan Media Asing Soal Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora , Apa Alasan dan Syaratnya?

11 jam lalu

Sorotan Media Asing Soal Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora , Apa Alasan dan Syaratnya?

Menkomarinves Luhut Pandjaoitan buka kemungkinan kewarganegaraan ganda untuk diaspora. Apa saja alasan dan syaratnya?

Baca Selengkapnya

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

11 jam lalu

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

Pemerintah akhirnya mengesahkan UU Desa terbaru yang telah diteken Jokowi dan diwacanakan perubahannya sejak Mei 2022. Apa saja aturan barunya?

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingin Buat Presidential Club, Tanggapan Jokowi hingga Pengamat Politik

12 jam lalu

Prabowo Ingin Buat Presidential Club, Tanggapan Jokowi hingga Pengamat Politik

Prabowo Subianto berkeinginan membuat klub kepresidenan atau presidential club

Baca Selengkapnya

Permintaan Tambah Masa Jabatan Kepala Desa Dikabulkan, Kok Bisa?

12 jam lalu

Permintaan Tambah Masa Jabatan Kepala Desa Dikabulkan, Kok Bisa?

Permintaan para kepala desa agar masa jabatannya ditambah akhirnya dikabulkan pemerintah. Samakah hasilnya dengan UU Desa?

Baca Selengkapnya