BCA Pastikan Akuisisi Bank Kecil Rampung 2019

Reporter

Antara

Selasa, 15 Januari 2019 16:55 WIB

Pekerja sedang membersihkan logo bank BCA di Jl. Jend Sudirman, Jakarta, Jum'at (26/12). BI menilai industri perbankan tidak perlu mengerem penyaluran kredit di sektor properti pada 2009 meskipun pertumbuhan ekonomi tidak terlalu besar. TEMPO/Wahyu S

TEMPO.CO, Jakarta - PT Bank Central Asia Tbk atau BCA memastikan proses akuisisi bank umum kegiatan usaha I (BUKU I) atau bank bermodal di bawah Rp 1 triliun akan rampung pada tahun ini, setelah rencana tersebut tak kunjung terealisasi dalam beberapa tahun terakhir.

Baca juga: Libur Tahun Baru, BCA Siapkan Uang Tunai Rp 33 Triliun

Ditemui di sebuah peresmian jaringan sistem pembayaran di Jakarta, Selasa, 15 Januari 2019, Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja mengatakan akuisisi baru akan dilakukan terhadap satu bank kecil. "Saya tidak bilang dua, satu sudah siap. Saya bilang satu. 'Janur' boleh disiapin tapi pasangnya kapan kan harus disiapin dong," ujarnya.

Hal itu berbeda dari rencana awal yang diumumkan sejak beberapa tahun silam bahwa bank swasta terbesar di Indonesia itu akan mengakuisisi setidaknya dua bank.

Tanpa menjelaskan lebih rinci identitas bank kecil tersebut, Jahja mengatakan proses akuisisi ini akan segera diumumkan. "Pada (RUPS) tahun ini haruslah, pasti tahun ini," ucapnya.

Dalam kesempatan itu, Jahja mengklarifikasi desas desus yang selama ini berkembang bahwa BCA akan mengakuisisi Bank Harda Internasional (BHI). Jahja menegaskan rumor itu tidak benar.

"Kan saya sudah bilang tidak (BHI). Tapi tahun ini pasti tahun ini haruslah, tidak molor lagi," kata Jahja.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) selaku regulator mendorong konsolidasi antarbank terutama untuk bank-bank bermodal kecil. OJK berharap bank bermodal besar dapat melakukan sinergi dengan bank-bank bermodal kecil agar efisiensi bisnis terjadi.

Maka dari itu, OJK sedang meninjau ulang aturan "single presence policy/SPP" atau kepemilikan tunggal yang termuat dalam POJK Nomor 39/POJK.03/2017. Jika aturan SPP dilonggarkan, bisa saja pemegang saham pengendali perbankan memiliki lebih dari satu bank, tanpa perlu melakukan penggabungan/merger.

Baca berita BCA lainnya di Tempo.co

ANTARA

Berita terkait

LPS Sudah Bayar Dana Nasabah BPRS Saka Dana Mulia yang Ditutup OJK Sebesar Rp 18 Miliar

19 jam lalu

LPS Sudah Bayar Dana Nasabah BPRS Saka Dana Mulia yang Ditutup OJK Sebesar Rp 18 Miliar

Kantor BPRS Saka Dana Mulia ditutup untuk umum dan PT BPRS Saka Dana Mulia menghentikan seluruh kegiatan usahanya.

Baca Selengkapnya

Citi Indonesia Raih Penghargaan FinanceAsia Awards 2024

2 hari lalu

Citi Indonesia Raih Penghargaan FinanceAsia Awards 2024

Citi Indonesia menerima lima penghargaan sekaligus dalam ajang FinanceAsia Awards 2024.

Baca Selengkapnya

17 Sekolah Bakti BCA Berhasil Tingkatkan Mutu dan Siap Naik Kelas

2 hari lalu

17 Sekolah Bakti BCA Berhasil Tingkatkan Mutu dan Siap Naik Kelas

BCA menggelar rangkaian Appreciation Day Sekolah Bakti BCA bertema "Building Better Future: Nurturing Dreams, Growing Leaders

Baca Selengkapnya

Didemo Nasabah, BTN: Tak Ada Uang Nasabah yang Raib

2 hari lalu

Didemo Nasabah, BTN: Tak Ada Uang Nasabah yang Raib

PT Bank Tabungan Negara (Persero) atau BTN patuh dan taat hukum yang berlaku di Indonesia.

Baca Selengkapnya

10 Cara Mengatasi M-Banking BCA Error, Salah Satunya Restart HP

3 hari lalu

10 Cara Mengatasi M-Banking BCA Error, Salah Satunya Restart HP

Berikut ini cara mengatasi M-Banking BCA error yang tidak bisa diakses di ponsel Android maupun iOS Apple. Bisa dengan menguninstall hingga hapus cach

Baca Selengkapnya

Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

4 hari lalu

Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. telah menyalurkan kredit konsolidasi sebesar Rp 1.435 triliun pada kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

5 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

CIMB Niaga Belum Naikkan Suku Bunga Usai BI Rate Naik

5 hari lalu

CIMB Niaga Belum Naikkan Suku Bunga Usai BI Rate Naik

Bank CIMB Niaga belum berencana untuk menaikkan suku bunga, setelah BI menaikkan suku bunga acuan menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

6 hari lalu

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

Ketegangan di Timur Tengah yang perlahan mereda menjadi salah satu faktor peluang menguatnya rupiah.

Baca Selengkapnya

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

9 hari lalu

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

Bank DBS Indonesia meraih peringkat AAA National Long-Term Rating dan National Short-Term Rating of F1+ dari Fitch Ratings Indonesia atas kinerja keuangan yang baik.

Baca Selengkapnya