Adhi Karya Jawab Kritik Jusuf Kalla Soal Biaya LRT Kemahalan

Senin, 14 Januari 2019 10:09 WIB

Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi meninjau pembangunan LRT Jabodetabek di ruas tol Jagorawi, Jakarta, 4 Agustus 2017. Peninjauan ini dilakukan bersama dengan Menteri Koordinator bidang Kemaritiman bersama dengan Direktur Utama PT Adhi Karya, Budi Harto. TEMPO/Yovita Amalia

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Operasi II PT Adhi Karya (Persero) Tbk, Pundjung Setya Brata, menanggapi kritik Wakil Presiden Jusuf Kalla soal biaya pembangunan Light Rail Transit Jakarta-Bogor-Depok-Bekasi alias LRT Jabodebek yang dianggap kemahalan.

Baca juga: Adhi Karya Uji Coba LRT Cibubur - Cawang April 2019

"Kami sudah lakukan kajian, inilah yang paling optimum," kata Pundjung di Pabrik Precast LRT Jabodebek di Jakarta, Senin, 14 Januari 2019.

Menurut dia, perhitungan proyek LRT sudah mempertimbangkan banyak hal, mulai dari perimbangan antara capital expenditure (capex) dan operational expenditure (opex) model elevated yang dianggap paling efisien, kapasitas kereta, hingga teknologi yang digunakan.

Selain dianggap kemahalan lantaran per kilometer menelan biaya Rp 500 miliar, ada beberapa hal yang dipertanyakan oleh JK. Di antaranya alasan pembangunan LRT dilakukan di pinggir jalan tol. JK menilai khusus untuk konstruksi LRT di luar Jakarta bisa dibangun menapak di atas tanah saja agar tidak perlu seluruhnya dibangun secara layang atau elevated.

JK menilai biaya pembangunan yang sangat besar ini sangat tidak efisien dan bakal membuat biaya balik modal oleh Adhi Karya bakal berat. Dalam pembangunan LRT ini Adhi Karya memperoleh sindikasi pembiayaan dari 12 perbankan milik negara, swasta, dan asing sebesar senilai Rp 19,25 triliun. Pinjaman tersebut berjangka waktu 15 tahun dengan opsi bisa diperpanjang untuk tiga tahun tambahan.

Tapi Pundjung menjelaskan bahwa biaya Rp 500 miliar per kilometer adalah biaya yang paling efisien dari hasil kajian Adhi Karya. Biaya ini lebih murah ketimbang Mass Rapid Transit atau MRT Lebak Bulus-Bundaran Hotel Indonesia fase I yang mencapai Rp 1 triliun per kilometer. Bagaimanapun, kata dia, model pembangunan layang tetap jauh lebih murah ketimbang underground atau bawah tanah, maupun menapak di atas tanah yang bakal memakan biaya pembebasan lahan yang besar.

Pundjung juga menyebut biaya Rp 500 miliar per kilometer merupakan pembagian dari seluruh nilai operasi dengan panjang rel LRT yang mencapai 44,43 kilometer. Tapi di dalam angka tersebut itu, sudah termasuk biaya pembangunan stasiun hingga depo LRT. Di Depo ini, kata dia, dibangun banyak lintasan rel untuk menampung 31 rangkaian kereta nantinya. "Depo itu ga murah," ujarnya.

Terakhir, Pundjung mengatakan Adhi Karya melakukan perimbangan antara capex dan opex dalam pembangunan ini. Bisa saja capex terlihat besar, tapi itu digunakan agar biaya operasional nanti bisa lebih murah dan pelayanan pun bisa lebih optimum. Sebagai contoh, kata dia, LRT Adhi Karya nanti bakal menggunakan sistem persinyalan moving block yang memungkinkan waktu jeda kedatangan kereta atau headway bisa dalam hitungan menit saja.

Untuk itu, Pundjung yakin hitungan dari Adhi Karya dalam proyek ini cukup matang dan paling efisien di antara semua opsi. "Boleh juga dicek (dibandingkan) dengan LRT Kelapa Gading ke sana, kalau emang di sini kemahalan, ya katakan saja ke saya kalau kemahalan," ujarnya menanggapi kritik Jusuf Kalla.

Berita terkait

Pengguna LRT Jabodebek Mencapai 1,4 Juta di April 2024

1 hari lalu

Pengguna LRT Jabodebek Mencapai 1,4 Juta di April 2024

Jumlah penumpang Light Rail Transit atau LRT Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi (Jabodebek) selama April 2024 sebanyak 1.402.933 orang.

Baca Selengkapnya

MRT Bakal Perbarui Mesin Pembaca Kartu

2 hari lalu

MRT Bakal Perbarui Mesin Pembaca Kartu

PT MRT Jakarta (Perseroda) berencana memperbarui mesin pembaca kartunya dalam waktu dekat.

Baca Selengkapnya

LRT Jabodebek Layani 3,8 Juta Penumpang pada Triwulan I Tahun Ini

5 hari lalu

LRT Jabodebek Layani 3,8 Juta Penumpang pada Triwulan I Tahun Ini

Light Rail Transit atau LRT Jabodebek mencatat jumlah pengguna selama Triwulan pertama 2024 mencapai 3.841.554 orang.

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

9 hari lalu

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

Menurut Jusuf Kalla, pandangan masyarakat Papua seakan-akan Indonesia merampok Papua, mengambil kekayaan alamnya.

Baca Selengkapnya

Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

10 hari lalu

Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

Pendeta Gilbert Lumoindong dilaporkan ke polisi atas ceramahnya yang dianggap menghina sejumlah ibadah umat Islam.

Baca Selengkapnya

Digagas JK pada 2016, Ini Beda Rencana Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Indonesia-Cina

12 hari lalu

Digagas JK pada 2016, Ini Beda Rencana Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Indonesia-Cina

Presiden Jokowi mendiskusikan rencana pembangunan kereta cepat Jakarta-Surabaya dengan Menlu Cina, pernah akan dibangun pada 2018.

Baca Selengkapnya

Dua Laporan Polisi soal Dugaan Penistaan Agama Gilbert Lumoindong

13 hari lalu

Dua Laporan Polisi soal Dugaan Penistaan Agama Gilbert Lumoindong

"Saya tidak ada niat, saya mencintai umat Muslim. Saya minta maaf," kata Gilbert Lumoindong

Baca Selengkapnya

Libur Lebaran, Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Mencapai 151 Ribu Orang

21 hari lalu

Libur Lebaran, Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Mencapai 151 Ribu Orang

LRT Jabodebek mencatat jumlah pengguna selama libur panjang Lebaran periode 6 hingga 12 April 2024 mencapai 151.871 orang.

Baca Selengkapnya

Cek Jadwal LRT Jakarta dan Jabodebek Saat Libur Lebaran

24 hari lalu

Cek Jadwal LRT Jakarta dan Jabodebek Saat Libur Lebaran

LRT Jabodebek mengalami penyesuaian jadwal khusus untuk libur lebaran, sedangkan LRT Jakarta tetap beroperasi seperti biasa.

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla Gelar Open House, Ada Anies Baswedan Hingga Figur Koalisi Perubahan yang Gantian Bertandang

24 hari lalu

Jusuf Kalla Gelar Open House, Ada Anies Baswedan Hingga Figur Koalisi Perubahan yang Gantian Bertandang

Open house yang diadakan oleh JK dihadiri oleh Anies Baswedan, Hamdan Zoelva, hingga Tom Lembong selaku perwakilan koalisi perubahan.

Baca Selengkapnya