Tim Prabowo - Sandiaga Beberkan Cara Dongkrak Penerimaan Negara

Kamis, 10 Januari 2019 08:30 WIB

(dari kiri) Direktur Materi dan Debat Badan Pemenangan Nasional Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Sudirman Said, calon wakil presiden Sandiaga Uno, Bendahara BPN Prabowo-Sandiaga, Thomas Djiwandono, dan anggota Bendaraha BPN Prabowo-Sandiaga Satrio Dimas dalam acara pemaparan laporan dana kampanye per November 2018, di Media Center Prabowo-Sandi, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu, 28 November 2018. TEMPO/Budiarti Utami Putri.

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo - Sandiaga, Sudirman Said menjelaskan rencana calon presiden Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno dalam mendongkrak penerimaan negara. Menurut Sudirman, bila terpilih sebagai presiden, pasangan ini akan memisahkan Direktorat Jenderal Pajak dan Bea Cukai dari Kementerian Keuangan.

Baca juga: Debat Capres, Sandiaga Sebut Prabowo Akan Lebih Banyak Bicara

Upaya tersebut merupakan langkah dari keduanya guna meningkatkan tax ratio alias rasio pajak yang pada 2018, baru mencapai 11,5 persen dari Pendapatan Domestik Bruto atau PDB. Nantinya, kedua direktorat ini akan dilebur dalam satu badan khusus penerimaan negara yang langsung bertanggung jawab ke presiden.

"Pokoknya segala yang mengurus revenue (pendapatan), seperti Bea Cukai dengan PNBP (Pendapatan Nasional Bukan Pajak), masuk ke situ," kata Sudirman Said yang juga menjabat sebagai Direktur Materi dan Debat di dalam Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo - Sandiaga, dalam diskusi di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu, 9 Januari 2019.

Saat ini, rasio pajak 11,5 persen memang masih di bawah rasio pajak terhadap PDB bagi negara berpendapatan kelas menengah yang ada di kisaran 12 persen. Sementara, rata-rata rasio pajak terhadap PDB di negara maju (OECD) mencapai 13,5 persen. Tapi di 2018 ini, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati sudah menargetkan rasio pajak bisa mencapai 11,4 sampai 11,9 persen dari PDB.

Adapun wacana pemisahan Ditjen Pajak ini telah muncul sejak 2014 tapi tak pernah terealisasi. Pada November 2016, Sri Mulyani pernah berkomentar bahwa yang terpenting adalah mengkaji permasalahan-permasalahan yang mesti diperbaiki oleh Ditjen Pajak terlebih dahulu. "Apakah strukturnya, pengawasannya, mental orangnya, tingkat gajinya, database-nya. Ini perlu kajian. Saya tidak mau dibuat pilihan dia badan sendiri atau dia ada di Kemenkeu," kata dia.

Advertising
Advertising

Akan tetapi, Sudirman justru menyebut badan khusus penerimaan negara ini sudah menjadi hal lazim di negara lain. Ia mencontohkan badan pengumpul pajak Amerika Serikat, Internal Revenue Services atau IRS. Tapi dikutip dari laman resmi IRS, badan ini ternyata hanya merupakan biro di bawah Departemen Keuangan Amerika, seperti Ditjen Pajak di bawah Kementerian Keuangan.

Tak hanya memisahkan, kata Sudirman, Ditjen Pajak dan Bea Cukai juga bakal kehilangan wewenang untuk menetapkan peraturan. Badan penerimaan negara ini bakal fokus untuk mengumpulkan pendapatan negara. Sedangkan Kementerian Keuangan akan bertindak sebagai regulator dan bendahara negara saja.

Sudirman meyakini, pegawai-pegawai di kedua lembaga akan lebih memiliki semangat kerja karena ditempatkan di badan yang memiliki akuntabilitas tinggi. Setelah melakukan pemisahan, kata dia, personel pun akan ditambah dan teknologi juga akan diperkuat. Dengan cari itu, Prabowo - Sandiaga yakin rasio pajak akan menjadi lebih baik ke depannya.

Berita terkait

Sudirman Said Ajak Para Tokoh Bersatu Selesaikan Tantangan Pasca Pilpres 2024

7 hari lalu

Sudirman Said Ajak Para Tokoh Bersatu Selesaikan Tantangan Pasca Pilpres 2024

Setelah semua proses pilpres 2024 dan sidang sengketa di MK berakhir, kata dia, penting bagi para tokoh bangsa untuk berkumpul guna merumuskan solusi.

Baca Selengkapnya

Sudirman Said: Korupsi Merajalela dan KPK Dilumpuhkan di Era Jokowi

49 hari lalu

Sudirman Said: Korupsi Merajalela dan KPK Dilumpuhkan di Era Jokowi

TImnas Amin menyinggung masalah-masalah yang terjadi selama pemerintahan Presiden Joko Widodo alias Jokowi.

Baca Selengkapnya

Sudirman Said: Semua Cara Perlu Dilakukan untuk Buktikan Dugaan Kecurangan Pemilu 2024

49 hari lalu

Sudirman Said: Semua Cara Perlu Dilakukan untuk Buktikan Dugaan Kecurangan Pemilu 2024

Cara konvensional maupun cara baru bisa dilakukan untuk mengungkap dugaan kecurangan pemilu 2024 menurut Sudirman Said.

Baca Selengkapnya

Kata Politikus Golkar soal Isu Prabowo-Gibran Siapkan Skenario Rangkul Hampir Semua Partai

56 hari lalu

Kata Politikus Golkar soal Isu Prabowo-Gibran Siapkan Skenario Rangkul Hampir Semua Partai

Politikus Golkar Erwin Aksa mengomentari pernyataan Sudirman Said, soal ada skenario untuk menggabungkan banyak partai politik ke dalam pemerintahan

Baca Selengkapnya

Guru Besar Kritik Jokowi, Sudirman Said: Suara Mereka Murni untuk Selamatkan Bangsa

7 Februari 2024

Guru Besar Kritik Jokowi, Sudirman Said: Suara Mereka Murni untuk Selamatkan Bangsa

Sudirman Said merespons munculnya ancaman kepada sejumlah rektor dan guru besar setelah melayangkan petisi kepada Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya

Alumni Unej Serukan Gerakan Pemurnian Nasional

5 Februari 2024

Alumni Unej Serukan Gerakan Pemurnian Nasional

Forum Alumni Universitas Jember (Unej) untuk Perubahan mengkritik keberpihakan penyelenggara negara dalam pemilihan presiden.

Baca Selengkapnya

Sudirman Said: Anies Baswedan Kuasai Semua Isu Debat Terakhir

4 Februari 2024

Sudirman Said: Anies Baswedan Kuasai Semua Isu Debat Terakhir

Executive Co-Captain Timnas AMIN Sudirman Said menyebut Anies Baswedan sudah sangat menguasai tema debat capes terakhir.

Baca Selengkapnya

Sudirman Said Sebut Pertemuan Anies Baswedan dan Emil Salim Bicara Soal Kebangsaan dan Etika Politik

29 Januari 2024

Sudirman Said Sebut Pertemuan Anies Baswedan dan Emil Salim Bicara Soal Kebangsaan dan Etika Politik

Sudirman Said mengatakan pertemuan Anies Baswedan dan Emil Salim diharapkan dapat mendorong semangat mewujudkan Pilpres yang jujur dan adil.

Baca Selengkapnya

Sudirman Said Khawatir Ucapan Jokowi Kacaukan Tata Kelola Pemerintahan

24 Januari 2024

Sudirman Said Khawatir Ucapan Jokowi Kacaukan Tata Kelola Pemerintahan

Sudirman Said menyebut Presiden Jokowi soal presiden boleh berkampanye dan memihak bisa membuat tata kelola pemerintahan menjadi kacau.

Baca Selengkapnya

Respons Ucapan Jokowi soal Presiden Boleh Memihak, Sudirman: Kita Kehilangan Sumber Keteladanan

24 Januari 2024

Respons Ucapan Jokowi soal Presiden Boleh Memihak, Sudirman: Kita Kehilangan Sumber Keteladanan

Sudirman Said menanggapi pernyataan Presiden Jokowi bahwa presiden boleh berkampanye dan memihak. Ia menyebut kehilangan sumber keteladanan baik.

Baca Selengkapnya