Menteri ESDM Ignasius Jonan melihat penggunaan gas bumi di dapur Pondok Pesantren As-Salafiyah setelah diresmikan, di Pasuruan, Jawa Timur, Selasa, 8 Januari 2019. Dalam kunjungan tersebut, Jonan turut didampingi Dirut PGN Gigih Prakoso. ANTARA
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan meminta agar Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Bromo, yang terletak di Dusun Cemoro Lawang, Desa Ngadisari, Probolinggo, Jawa Timur, dipindah lokasinya.
"Karena (saat ini posisinya) di bawah, dipindah ke atas, sehingga para petugas yaNg di pos pengamatan gunung api dapat melihat langsung," kata Jonan seperti dikutip dari siaran pers di situs resmi Sekretariat Kabinet, setkab.go.id, Rabu, 9 Januari 2019.
Jonab berharap para petugas dapat melihat langsung rekaman aktivitas gunung, baik deformasi, seismik dan sebagainya bila pos telah dipindah ke atas. Saat ini, para petugas mesti mendaki bukit terlebih dahulu jika ingin melakukan pengamatan secara visual.
PGA Bromo yang berada pada ketinggian 2.275 meter di atas permukaan laut ini merupakan pos pengamatan gunung tertinggi yang ada di Indonesia. Dari Pos Pengamatan dilakukan aneka pengamatan terhadap gunung api itu secara visual, seismik dan deformasi.
“Semua peralatan pemantauan berfungsi dengan baik. Aktivitas vulkanisnya tidak ada yang mengkhawatirkan, dilihat dari data-datanya, baik analog maupun digital,” ujar Jonan.
Saat ini status aktivitas Gunung Bromo berada pada Level II atau Waspada. Sehingga, masyarakat, baik wisatawan maupun pendaki, tidak diperbolehkan memasuki kawasan dalam radius satu kilometer dari kawah aktif Gunung Bromo.
“Yang boleh hanya petugas vulkanologi, kalau bukan petugas dari Badan Geologi diminta untuk tidak masuk," tutur Jonan. "Dikhawatirkan masyarakat umum pengetahuannya kurang bagaimana mengatasi safety apabila terjadi apa-apa."
Aktivitas Gunung Bromo dipantau terus menerus oleh empat orang petugas pengamat gunung api yang bekerja secara bergantian. Gunung ini merupakan gunung api aktif bertipe kerucut slinder dalam kaldera dengan ketinggian 2.329 meter di atas permukaan laut. Kerucut ini tercatat sebagai salah satu gunung api yang sering mengalami erupsi dari 129 gunung api aktif di Indonesia
