Ikatan Pilot Indonesia Sebut Tak Dukung Kampanye Capres
Reporter
Kartika Anggraeni
Editor
Dewi Rina Cahyani
Rabu, 2 Januari 2019 18:51 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Ikatan Pilot Indonesia Rama Noya mengklarifikasi terkait adanya video yang saat ini beredar terkait dukungan pilot kepada calon presiden dan wakil presiden nomor urut 2, Prabowo dan Sandiaga. Ia menegaskan Ikatan Pilot Indonesia merupakan organisasi profesi pilot profesional dan tidak terlibat dalam politik praktis.
Baca: Cerita Sandiaga Uno Bicara Dana Kampanye dengan Prabowo Subianto
"IPI tidak terlibat dalam dukung mendukung pasangan capres dan cawapres untuk kampanye Pemilu 2019," ujar dia di Graha Dirgantara, Halim Perdanakusuma, Selasa, 2 Januari 2019.
Ia juga menjelaskan, dalam video itu pilot-pilot tersebut bukanlah Ikatan Pilot Indonesia dan juga tidak mewakili Pilot Indonesia secara keseluruhan. Ia mengatakan pihaknya tidak melarang anggotanya untuk mendukung salah satu Capres asalkan tidak membawa nama organisasi.
"IPI itu netral dan independen kami menyerahkan hak politik kepada masing-masing pribadi," ujar dia.
Ia juga menjelaskan tidak akan mempermasalahkan video tersebut selama tidak membawa organisasi Ikatan Pilot Indonesia. "Tidak ada jalur hukum selama tidak membawa nama organisasi," ujar dia.
Ketua 1 IPI Ari Sapari mengimbuhkan dalam video dukungan pilot yang beredar, tidak menunjukkan kekhususan membawa nama organisasi IPI. Namun ada beberapa pilot yang menyatakan dukungan sehingga hak personal.
Menurut dia, sejauh tidak ada rekayasa foto dan video yang mengatasnamakan personal atau organisasi maka tidak ada tindakan jalur hukum.
"IPI sebagai organisasi profesi strategis menilai kesatuan dan persatuan bangsa harus tetap terjaga. IPI netral dan mendukung penuh pelaksanaan Pemilu 2019," kata Ari.
Sebelumnya beredar video yang mengatasnamakan penerbang pilot Indonesia menghadiri pertemuan dengan calon presiden nomor urut 01 Prabowo Subianto. Dalam video tersebut, orang-orang yang mengatasnamakan pilot Indonesia itu menerimakan "Prabowo presiden".
KARTIKA ANGGRAENI I ANTARA