Sandiaga Uno dan Gerindra Buka Suara Soal Iklan yang Tuai Kritik

Selasa, 18 Desember 2018 15:38 WIB

Sebuah video berdurasi 1 menit yang berisi iklan kampanye Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno yang tersebar di sejumlah media sosial mendadak viral dan jadi bahan perbincangan netizen sejak akhir pekan lalu. (sumber: https://twitter.com/hariadhi/

TEMPO.CO, Jakarta - Calon Wakil Presiden Sandiaga Uno mengatakan tidak ada yang salah dari iklan kampanyenya bersama calon Presiden Prabowo Subianto. Menurut Sandiaga, hal yang ingin disampaikan dari iklan tersebut ialah meningkatkan kesempatan kerja.

Baca juga: Video Iklan Prabowo - Sandiaga Ini Dianggap Lecehkan Freelancer

"Nothing wrong with freelancing, freelancing itu halal dan mulia, tapi kita ingin pekerjaan memiliki dampak ekonomi yang lebih baik, oleh karena itu kita harus duduk bersama," kata dia di Hotel Grand Cempaka, Senin, 17 Desember 2018.

Sebelumnya, video yang berisi iklan kampanye Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno yang tersebar di sejumlah media sosial mendadak viral dan jadi bahan perbincangan netizen sejak akhir pekan lalu. Selain dianggap melecehkan profesi pekerja freelance, iklan itu dinilai menyinggung profesi arsitek.

Dalam video itu digambarkan anak muda yang baru menyelesaikan pendidikan S1 Jurusan Teknik Arsitek. Di awal video diperlihatkan Prapurna S yang baru mengikuti prosesi wisuda dan foto bersama orang tuanya di sebuah studio foto.

Dalam narasi video itu disebutkan bahwa Prapurna optimistis dengan titel yang dimilikinya dan predikat Magna Cumlaude yang disandangnya bisa dengan mudah mencari pekerjaan. "Katanya kan lowongan banyak, jadi bisa kerja, kerja, kerja. Tinggal nunggu panggilan, deh," katanya di dalam video itu.

Namun setelah beberapa waktu mengirimkan banyak lamaran pekerjaan dan mendatangi wawancara kerja, Prapurna belum juga mendapat pekerjaan yang diidamkan. Hingga akhirnya sang ayah bertanya hasil pencarian kerja itu.

Prapurna lalu banting setir dengan mencoba sekian banyak pekerjaan yang tak lagi sesuai dengan latar belakang pendidikannya. Muai dari jasa antar, petugas bell boy, valet parking, hingga fotografer. "Sementara, kerja gini juga enak, kok. Gajinya juga oke," katanya.

Namun hal ini tidak disetujui sang ayah. "Situasinya harus segera diubah. Gak bisa nunggu, gimana nanti. Sudah sekarang waktunya mikir, harus mikir. Sudah waktunya kita bergerak, untuk Indonesia adil makmur dengan Prabowo dan Sandi," kata si ayah.

Anggota Badan Komunikasi Partai Gerindra Andre Rosiade menjelaskan, iklan tersebut merupakan gambaran harapan orang tua kepada anaknya. Dia mengatakan orang tua menyekolahkan anaknya untuk mendapatkan pekerjaan formal yang layak.

Andre mengatakan, tidak ada yang salah dengan profesi pekerja lepas. Namun, perbedaan pekerjaan informal dan formal, kata dia, ialah geliat perekonomian yang ditimbulkan. "Pak Jokowi tidak berhasil menciptakan lapangan pekerjaan formal," ujar dia saat dihubungi Tempo.

Video kampanye itu viral karena dinilai telah melecehkan profesi pekerja lepas atau freelancer. Salah satu netizen menilai video iklan itu tidak mendidik karena mengajak anak muda terus menjadi pencari kerja.

Namun ada juga yang memuji video iklan Prabowo - Sandiaga Uno tersebut. Sebab, iklan tersebut berupaya mengatasi masalah lapangan pekerjaan.

Berita terkait

Pakar Hukum Sebut Prabowo Bisa Langgar UU Jika Tambah Kementerian

14 menit lalu

Pakar Hukum Sebut Prabowo Bisa Langgar UU Jika Tambah Kementerian

Rencan Prabowo menambah jumlah kementerian dari 34 menjadi 40 akan melanggar Undang-Undang Kementerian Negara.

Baca Selengkapnya

Eko Patrio Dicalonkan Masuk Kabinet oleh PAN, Menteri Apa?

24 menit lalu

Eko Patrio Dicalonkan Masuk Kabinet oleh PAN, Menteri Apa?

Nama mantan komedian Eko Patrio atau Eko Hendro Purnomo, yang kini menjadi anggota DPR dari PAN, digadang-gadang masuk kabinet Presiden Prabowo

Baca Selengkapnya

Saat Gibran Terkejut Ditanya Soal Ganjar Jadi Oposisi Prabowo: Oh Ya, Ya Udah Enggak Apa-apa

44 menit lalu

Saat Gibran Terkejut Ditanya Soal Ganjar Jadi Oposisi Prabowo: Oh Ya, Ya Udah Enggak Apa-apa

Gibran tampak terkejut saat ditanya soal sikap Ganjar yang menyatakan akan menjadi oposisi di pemerintahan Prabowo.

Baca Selengkapnya

Prabowo Disebut Bentuk Kabinet Gemuk, Begini Perbandingan dengan Presiden Sebelumnya

44 menit lalu

Prabowo Disebut Bentuk Kabinet Gemuk, Begini Perbandingan dengan Presiden Sebelumnya

Prabowo disinyalir membentuk kabinet gemuk, bagaimana perbandingan dengan presiden sebelumnya?

Baca Selengkapnya

Reaksi Gerindra Soal PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo

51 menit lalu

Reaksi Gerindra Soal PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo

Gerindra menyebut disiapkannya Eko Patrio jadi menteri menandakan Zulhas sudah berkomunikasi dengan Prabowo.

Baca Selengkapnya

Respons Gerindra, Jokowi, dan Gibran soal Isu Tambah Kementerian di Kabinet Prabowo

53 menit lalu

Respons Gerindra, Jokowi, dan Gibran soal Isu Tambah Kementerian di Kabinet Prabowo

Isu penambahan kementerian di Kabinet Prabowo mendapat respons dari Presiden Jokowi, Gibran, dan Partai Gerinda. Apa katanya?

Baca Selengkapnya

Soal GanjarJadi Oposisi di Pemerintahan Prabowo, Gerindra: Kami Hormati

1 jam lalu

Soal GanjarJadi Oposisi di Pemerintahan Prabowo, Gerindra: Kami Hormati

Wakil Ketua Umum Gerindra Habiburokhman menghormati keputusan Ganjar Pranowo yang ingin berada di luar pemerintahan. Ini sikap yang mulia.

Baca Selengkapnya

Kata Gibran Soal Penambahan Nomenklatur Kementerian di Pemerintahan Prabowo

1 jam lalu

Kata Gibran Soal Penambahan Nomenklatur Kementerian di Pemerintahan Prabowo

Dalam pembahasan kementerian itu, kata Gibran, di antaranya soal program makan siang gratis.

Baca Selengkapnya

Anggukan Jokowi soal Disebut Jadi Penjembatan Prabowo-Megawati

3 jam lalu

Anggukan Jokowi soal Disebut Jadi Penjembatan Prabowo-Megawati

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani mengungkapkan Presiden Jokowi yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Megawati dan Prabowo

Baca Selengkapnya

Jokowi Respons Rencana Prabowo Tambah Kementerian hingga 40

4 jam lalu

Jokowi Respons Rencana Prabowo Tambah Kementerian hingga 40

Orang-orang dekat Prabowo menceritakan bahwa Prabowo berupaya membangun koalisi besar untuk menguasai DPR.

Baca Selengkapnya