Darmin Nasution Serahkan Aturan Relaksasi DNI ke Jokowi Pekan Ini

Senin, 26 November 2018 12:23 WIB

Presiden Jokowi saat menerima Pimpinan dan Anggota BPK RI di Istana Merdeka, Jakarta, 10 Oktober 2017. Hadir dalam serah terima tersebut Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan saat ini masih membuat rancangan aturan mengenai relaksasi daftar negatif investasi (DNI) yang ada dalam paket kebijakan ekonomi ke-16.

Baca juga: Asosiasi Pengusaha: Pemerintah Akan Tinjau Kembali Relaksasi DNI

Darmin yakin aturan mengenai relaksasi DNI akan rampung pada pekan ini dan diserahkan kepada Presiden Joko Widodo atau Jokowi. "Saya besok juga ke Solo. Minggu ini juga kita selesaikan," kata Darmin di Fours Seasons Hotel Jakarta, Senin, 26 November 2018. "Akhir Minggu ini akan kami maikkan ke presiden".

Sedangkan, kata Darmin, untuk rancangan aturan devisa hasil ekspor (DHE) yang juga ada dalam paket kebijakan teranyar itu, sudah rampung.

Pemerintah sebelumnya merelaksasi sejumlah ketentuan DNI. Harapannya, kebijakan tersebut bisa mendorong substitusi barang impor. Kebijakan ini merupakan salah satu bagian dari Paket Kebijakan Ekonomi Jilid XVI.

Dalam revisi DNI terbaru, pemerintah mengusulkan 54 bidang usaha untuk direlaksasi. Dari 54 bidang usaha itu, penanaman modal di 25 bidang usaha di antaranya dibuka untuk asing hingga 100 persen.

Pada, 25 November 2018, Wakil Ketua Umum Kadin dan Ketua Apindo Bidang Pengembangan Kawasan Ekonomi Sanny Iskandar mengatakan telah menemui pemerintah untuk membicarakan terkait relaksasi DNI yang dinilai tidak melibatkan para pengusaha. Ia mengatakan Kadin, Apindo, dan Hipmi bertemu pemerintah pada pekan lalu.

“Intinya kami minta perwakilan dunia usaha dilibatkan agar kebijakan yang dikeluarkan lebih efektif direspons oleh pelaku usaha dan tidak memberikan dampak negatif, khususnya bagi industri UMKM,” kata dia saat dihubungi Tempo, melalui pesan singkat, Minggu, 25 November 2018.

Ia mengatakan Pemerintah, dalam hal ini Kementerian Koordinator Perekonomian akan meninjau kembali kebijakan terkait relaksasi DNI. “Agar memberikan dukungan positif atas posisi industri UMKM dan tidak justru melemahkan,” kata dia.

Sebelumnya para pengusaha merasa tidak diajak berkonsultasi untuk merelaksasi DNI. Mereka meminta pemerintah Jokowi agar kebijakan tersebut untuk ditunda sementara.

KARTIKA ANGGRAENI

Berita terkait

Presidential Club Bentukan Prabowo Bisa Buka Peluang Jokowi Cawe-cawe di Pemerintahan Mendatang?

6 jam lalu

Presidential Club Bentukan Prabowo Bisa Buka Peluang Jokowi Cawe-cawe di Pemerintahan Mendatang?

Adapun rencana membentuk Presidential Club diungkap oleh juru bicara Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak.

Baca Selengkapnya

Respons DPR atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

6 jam lalu

Respons DPR atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

Anggota DPR Saleh Partaonan Daulay menilai perlu usaha dan kesungguhan dari Prabowo untuk menciptakan presidential club.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Pemilik Sepatu Bata hingga Jokowi Minta Timbal Balik Ekonomi

6 jam lalu

Terkini Bisnis: Pemilik Sepatu Bata hingga Jokowi Minta Timbal Balik Ekonomi

Siapa pemilik merek sepatu Bata yang pabriknya tutup di Purwakarta?

Baca Selengkapnya

Habiburokhman Sebut Ide Prabowo Bikin Presidential Club Sudah Sejak 2014

6 jam lalu

Habiburokhman Sebut Ide Prabowo Bikin Presidential Club Sudah Sejak 2014

Prabowo disebut memiliki keinginan untuk secara rutin bertemu dengan para presiden sebelum dia.

Baca Selengkapnya

Jokowi Beri Dua Catatan di Rapat Evaluasi Mudik Lebaran 2024

7 jam lalu

Jokowi Beri Dua Catatan di Rapat Evaluasi Mudik Lebaran 2024

Menteri Perhubungan Budi Karya mengatakan 242 juta masyarakat melakukan perjalanan mudik lebaran tahun ini.

Baca Selengkapnya

Dahnil Anzar Yakin Prabowo Bisa Cairkan Komunikasi Jokowi-Megawati-SBY

7 jam lalu

Dahnil Anzar Yakin Prabowo Bisa Cairkan Komunikasi Jokowi-Megawati-SBY

Dahnil menilai Prabowo punya kemampuan untuk menghubungkan mereka.

Baca Selengkapnya

Jokowi dan Gibran Kompak Bilang Begini soal Wacana Presidential Club Usulan Prabowo

7 jam lalu

Jokowi dan Gibran Kompak Bilang Begini soal Wacana Presidential Club Usulan Prabowo

Wacana presidential club yang sebelumnya disampaikan Juru Bicara Prabowo mendapat respond dari Jokowi dan Gibran.

Baca Selengkapnya

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

8 jam lalu

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

Jokowi menyebut pemerintah baru mampu mencetak 2.700 dokter spesialis per tahun. Sementara pemerintah membutuhkan 29 ribu dokter spesialis.

Baca Selengkapnya

Jokowi: Harus Ada Timbal Balik Ekonomi dari Program Pemerintah

11 jam lalu

Jokowi: Harus Ada Timbal Balik Ekonomi dari Program Pemerintah

Presiden Joko Widodo atau Jokowi berharap Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2025 sesuai dengan program pembangunan yang telah direncanakan

Baca Selengkapnya

Jokowi Curhat Alat Kesehatan di Daerah Tersedia, tapi Minim Dokter Spesialis

11 jam lalu

Jokowi Curhat Alat Kesehatan di Daerah Tersedia, tapi Minim Dokter Spesialis

Presiden Jokowi menyayangkan daerah kepulauan maupun daerah terpencil dia tak menemukan tenaga dokter spesialis.

Baca Selengkapnya