Pesan Menteri Susi Pudjiastuti pada Kongres Nelayan di Jember

Reporter

Antara

Sabtu, 24 November 2018 17:47 WIB

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti resmi membuka acara Perlombaan Renang pada Kejuaraan Selam Nomor Laut Pangandaran Open 2018 antar Klub Selam Indonesia di Pantai Timur Pangandaran, Sabtu, 17 November 2018. Foto/Dok.Kepala Biro Humas dan Kerja Sama Luar Negeri

TEMPO.CO, Jember - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti bersama Bupati Jember Faida menghadiri Kongres Nelayan di Kabupaten Jember, Jawa Timur, Sabtu, 24 November 2018.

Baca juga: Susi Pudjiastuti: 633 Kapal Pencuri Ikan Sudah Ditangkap

"Bapak Presiden Jokowi ingin membangun kemaritiman Indonesia menjadi nomor satu di dunia karena laut Indonesia terpanjang kedua di dunia, sehingga laut merupakan masa depan bangsa Indonesia," kata Susi di hadapan ribuan nelayan dalam Kongres Nelayan tersebut.

Ia mengajak nelayan untuk menjaga kelestarian laut yang menjadi masa depan bangsa Indonesia. Pemerintah, kata Susi, melalui sejumlah peraturan ingin membantu masyarakat untuk menjaga lautnya, agar populasi ikan bertambah banyak.

"Saya imbau bapak-bapak nelayan menangkap ikan dengan alat tangkap yang ramah lingkungan dan jangan mengambil benih ikan, agar benih tersebut terus tumbuh besar dan menjadi ikan yang bisa ditangkap nantinya," ucap dia.

Selain menyampaikan pesan menjaga laut, Susi menyampaikan tentang kemudahan berlayar bagi nelayan yang memiliki kapal dengan ukuran kurang dari 10 GT karena tidak perlu Surat Laik Operasi (SLO) untuk melaut.

Sementara Bupati Jember, Faida mengatakan pentingnya pengembangan kemaritiman dan potensi kelautan di Jember karena potensi kemaritiman dan kelautan di daerahnya yang luar biasa. Luas perairan di Jember 54 kilometer persegi dengan potensi produksi lebih dari 40 ribu ton per tahun, namun yang baru termanfaatkan sebesar 22,5 persen saja.

"Masih banyak potensi yang bisa digali dengan cara-cara yang benar, sehingga akan menjadi kesejahteraan dan kemaslahatan masyarakat Jember," katanya.

Faida menjelaskan kondisi nelayan di Kabupaten Jember yakni mayoritas nelayan menggunakan jukung untuk menangkap ikan sebanyak 1.872 nelayan dan dari jumlah nelayan itu, jumlah jukung dengan ukuran 5 hingga 10 GT (gross ton) tidak sampai 300 unit dan jukung dengan ukuran lebih dari 10 GT sebanyak 153 unit.

"Jumlah nelayan terbesar berada di Kecamatan Puger yang mencapai 72 persen, sedangkan 12 persen berada di Kecamatan Ambulu, dan sisanya tersebar di beberapa kecamatan pesisir Jember," ujarnya.

Mendampingi Susi Pudjiastuti, Faida mengatakan sebanyak 500 nelayan telah mendapatkan bantuan sertifikasi hak atas tanah nelayan. Jumlah itu tersebar di lima desa, yakni Desa Sumberejo, Puger Wetan, Mojomulyo, Mayangan, dan Pajer Paseban dengan masing masing 100 sertifikat.

ANTARA

Berita terkait

KJRI Kuching Minta Malaysia Bebaskan 8 Nelayan Natuna yang Ditangkap

10 hari lalu

KJRI Kuching Minta Malaysia Bebaskan 8 Nelayan Natuna yang Ditangkap

KJRI mengatakan, APPM mengatakan 3 kapal nelayan Natuna ditangkap karena melaut di dalam perairan Malaysia sejauh 13 batu dari batas perairan.

Baca Selengkapnya

Tiga Kapal Nelayan Tradisional Indonesia Kembali Ditangkap Otoritas Malaysia

13 hari lalu

Tiga Kapal Nelayan Tradisional Indonesia Kembali Ditangkap Otoritas Malaysia

Tiga kapal nelayan Indonesia asal Natuna ditangkap oleh penjaga laut otoritas Malaysia. Dituding memasuki perairan Malaysia secara ilegal.

Baca Selengkapnya

Pantau Pemanfaatan Kuota BBL, KKP Manfaatkan Sistem Canggih

14 hari lalu

Pantau Pemanfaatan Kuota BBL, KKP Manfaatkan Sistem Canggih

Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap, menyiapkan sistem informasi pemantauan elektronik yang memuat hulu-hilir pengelolaan pemanfaatan BBL.

Baca Selengkapnya

Penumpang Masih Padati Stasiun di KAI Daop 9 Jember hingga Sepekan Pasca Lebaran

17 hari lalu

Penumpang Masih Padati Stasiun di KAI Daop 9 Jember hingga Sepekan Pasca Lebaran

Penumpang kereta api di wilayah PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI Daerah Operasi 9 Jember masih cukup tinggi.

Baca Selengkapnya

Asal-usul Tradisi Lomban Setiap Bulan Syawal di Jepara

17 hari lalu

Asal-usul Tradisi Lomban Setiap Bulan Syawal di Jepara

Tradisi Lomban setiap bulan Syawal di jepara telah berlangsung sejak ratusan tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Polisi Gagalkan Penyelundupan Sabu dari Malaysia, Pelaku yang Menyamar Nelayan Diupah Rp 10 Juta per Kg

18 hari lalu

Polisi Gagalkan Penyelundupan Sabu dari Malaysia, Pelaku yang Menyamar Nelayan Diupah Rp 10 Juta per Kg

Bareskrim Polri menangkap lima tersangka tindak pidana narkotika saat hendak menyeludupkan 19 kg sabu dari Malaysia melalui Aceh Timur.

Baca Selengkapnya

Belasan Ribu Penumpang Padati Stasiun Jember di Puncak Arus Balik Lebaran

21 hari lalu

Belasan Ribu Penumpang Padati Stasiun Jember di Puncak Arus Balik Lebaran

Belasan ribu penumpang memadati Stasiun Kereta Api Jember di puncak arus balik Lebaran hari ini.

Baca Selengkapnya

Walhi dan Pokja Pesisir Kaltim: Teluk Balikpapan Rusak akibat Pembangunan IKN

24 hari lalu

Walhi dan Pokja Pesisir Kaltim: Teluk Balikpapan Rusak akibat Pembangunan IKN

Walhi dan Pokja Pesisir Kalimantan Timur sebut kerusakan Teluk Balikpapan salah satunya karena efek pembangunan IKN.

Baca Selengkapnya

100 Ribu Lebih Penumpang Kereta Turun di Wilayah Daop 9 Jember Selama Arus Mudik

24 hari lalu

100 Ribu Lebih Penumpang Kereta Turun di Wilayah Daop 9 Jember Selama Arus Mudik

Pada lebaran hari kedua, jumlah penumpang kereta yang datang masih lebih tinggi dibanding yang berangkat.

Baca Selengkapnya

Sejumlah Permasalahan Perikanan Jadi Sorotan dalam Hari Nelayan Nasional

28 hari lalu

Sejumlah Permasalahan Perikanan Jadi Sorotan dalam Hari Nelayan Nasional

Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (Kiara) mengungkap sejumlah permasalahan nelayan masih membutuhkan perhatian serius dari pemerintah.

Baca Selengkapnya