Said Didu Berharap Merpati Fokus Layani Penerbangan Perintis

Sabtu, 17 November 2018 18:43 WIB

Said Didu. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Komisaris Utama PT Merpati Nusantara Airlines (MNA) atau yang dikenal dengan maskapai Merpati, Muhammad Said Didu, ikut berpendapat mengenai rencana Merpati untuk terbang lagi pada 2019. Jika Merpati benar-benar mengudara kembali, Didu berharap maskapai ini bisa fokus melayani penerbangan perintis.

Baca juga: Kemenhub: Sertifikat Izin Merpati Sudah Tidak Berlaku

"Jika dihidupkan lagi, mulailah dari remote area (area pelosok dan terluar). Saya bisa katakan, Papua itu harus menjadi titik awal lagi," kata Didu saat menjadi pembicara dalam sebuah diskusi bertajuk "Semoga Merpati Tak Ingkar Janji" yang digelar oleh SmartFM di Atjeh Connectin, Sarinah, Jakarta Pusat, Sabtu, 17 Desember 2018.

Merpati rencananya mengudara kembali pada 2019 usai tak lagi terbang pada 1 Februari 2014. Rencana terbang ini kembali mengemuka usai proposal pengajuan perdamaian terhadap pembayaran utang perusahaan terhadap kreditur diterima dalam sidang Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) di Pengadilan Negeri Surabaya.

Untuk mendukung rencana terbang kembali lagi pada 2019, Merpati akan melakukan debt restrukturisasi. Selain itu, Merpati telah mendapat dana komitmen dari investor senilai Rp 6,4 triliun. Dana tersebut didapatkan Intra Asia Corpora, investor dalam negeri yang terafiliasi dengan Asuransi Intra Asia dan PT Cipendawa.

Didu mengatakan, maskapai ini sudah terbukti ahli melayani penerbangan perintis. Bekas komisaris Merpati di era 2007-2009 ini menambahkan, Merpati juga telah dikenal sejak dahulu lihai dalam menerbangkan pesawat perintis kecil seperti model CASA dan Twin Otter. Selain itu, perusahaan milik negara ini telah dikenal luas melayani penerbangan di Indonesia bagian timur sejak perusahaan ini berdiri pada 1962.

Di Papua, Didu memberi contoh, jika terbang lagi Merpati bisa membantu mengurangi mahalnya harga tiket karena maskapai yang melayani rute penerbangan tersebut sangat terbatas.

"Kan di sana kalau beli tiket pesawat harganya hampir sama dengan harga naik umroh. Nah Merpati harus masuk untuk menolong Papua dan menjadi jembatan nusantara," kata Didu yang juga pernah menjadi sekretaris Menteri BUMN ini.

Wakil Ketua Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Sudaryatmo mengatakan jika Merpati terbang lagi tentunya bisa membantu pemerintah dalam memberikan layanan publik. Khususnya, lewat pelayanan penerbangan perintis ke remote area atau area terluar wilayah Indonesia.

"Dalam konteks ini dukungan pemerintah dalam konteks angkutan perintis jadi penting. Aksesibilitas dari dan ke remote kan menjadi tanggung jawab negara juga," kata Sudayatmo dalam acara yang sama.

Selain itu, Sudatyatmo menilai kehadiran Merpati akan sangat strategis bagi kesehatan industri penerbangan. Dengan kehadiran Merpati, industri penerbangan bisa menjadi lebih kompetitif. Apalagi saat ini, pangsa pasar industri penerbangan sebesar 51 persen masih dikuasai oleh satu grup usaha saja.

Berita terkait

TNI-Polri Evakuasi Jenazah Warga Sipil yang Dibunuh TPNPB-OPM di Kampung Pogapa

12 jam lalu

TNI-Polri Evakuasi Jenazah Warga Sipil yang Dibunuh TPNPB-OPM di Kampung Pogapa

Aleksander Parapak tewas ditembak kelompok bersenjata TPNPB-OPM saat penyerangan Polsek Homeyo, Intan Jaya, Papua

Baca Selengkapnya

Usai Serangan TPNPB-OPM, Polda Papua Tambah Personel dan Kirim Helikopter untuk Pengamanan di Intan Jaya

14 jam lalu

Usai Serangan TPNPB-OPM, Polda Papua Tambah Personel dan Kirim Helikopter untuk Pengamanan di Intan Jaya

Polda Papua akan mengirim pasukan tambahan setelah penembakan dan pembakaran SD Inpres oleh TPNPB-OPM di Distrik Homeyo Intan Jaya.

Baca Selengkapnya

Kopassus dan Brimob Buru Kelompok TPNPB-OPM Setelah Bunuh Warga Sipil dan Bakar SD Inpres di Papua

15 jam lalu

Kopassus dan Brimob Buru Kelompok TPNPB-OPM Setelah Bunuh Warga Sipil dan Bakar SD Inpres di Papua

Aparat gabungan TNI-Polri kembali memburu kelompok TPNPB-OPM setelah mereka menembak warga sipil dan membakar SD Inpres di Intan Jaya Papua.

Baca Selengkapnya

Ketua KPU Akui Sistem Noken di Pemilu 2024 Agak Aneh, Perolehan Suara Berubah di Semua Partai

1 hari lalu

Ketua KPU Akui Sistem Noken di Pemilu 2024 Agak Aneh, Perolehan Suara Berubah di Semua Partai

Ketua KPU Hasyim Asy'ari mengakui sistem noken pada pemilu 2024 agak aneh. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Papua Rekomendasikan Pasukan Tambahan ke Intan Jaya Bukan Orang Baru

1 hari lalu

Komnas HAM Papua Rekomendasikan Pasukan Tambahan ke Intan Jaya Bukan Orang Baru

Komnas HAM Papua berharap petugas keamanan tambahan benar-benar memahami kultur dan struktur sosial di masyarakat Papua.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Bentrok TPNPB-OPM vs TNI-Polri di Intan Jaya, SD Dibakar Hingga Warga Pogapa Diusir

1 hari lalu

5 Fakta Bentrok TPNPB-OPM vs TNI-Polri di Intan Jaya, SD Dibakar Hingga Warga Pogapa Diusir

TPNPB-OPM mengaku bertanggung jawab atas pembakaran SD Inpres Pogapa di Distrik Homeyo, Intan Jaya pada Rabu lalu,

Baca Selengkapnya

Kondisi Paniai Usai TPNPB-OPM Serang Patroli TNI, Kapolres: Relatif Aman

1 hari lalu

Kondisi Paniai Usai TPNPB-OPM Serang Patroli TNI, Kapolres: Relatif Aman

Kapolres Paniai mengatakan, warga kampung Bibida yang sempat mengungsi saat baku tembak OPM dan TNI, sudah pulang ke rumah.

Baca Selengkapnya

Usai Penembakan oleh OPM, Polda Papua: Situasi Paniai Sudah Aman

1 hari lalu

Usai Penembakan oleh OPM, Polda Papua: Situasi Paniai Sudah Aman

Polda Papua menyatakan situasi di Kabupaten Paniai kembali aman paska penembakan OPM terhadap anggota TNI yang berpatroli.

Baca Selengkapnya

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

2 hari lalu

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

2 hari lalu

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

Bantuan Jepang ini ditujukan untuk meningkatkan kehidupan petani skala kecil dan usaha perikanan di Papua

Baca Selengkapnya