Sri Mulyani: Perpajakan Akan Masuk Materi Pelajaran Pesantren

Jumat, 9 November 2018 15:35 WIB

Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin dan Kepala LIPI Laksana Tri Handoko saat menunjukkan nota kesepakatan bersama mengenai peningkatan kesadaran pajak melalui pendidikan di kantor Direktorat Jenderal Pajak, Jakarta Selatan, Jumat, 9 November 2018. Tempo/Dias Prasongko

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan, Sri Mulyani mengatakan materi pengetahuan dan pemahaman mengenai perpajakan akan masuk dalam pembelajaran di pesantren. Langkah ini dilakukan untuk meningkatkan kesadaran dalam membayar pajak.

Baca juga: Sri Mulyani: Rasio Penerimaan Pajak terhadap PDB 10 - 12 Persen

"Nantinya, kami berharap di Madrasah Ibtidaiyah dan Madrasah Tsanawiyah akan mulai memasukkan materi mengenai inklusi dan pemahaman perpajakan, termasuk juga di pesantren," kata Sri Mulyani dalam pidatonya di Kantor Direktorat Jenderal Pajak, Jakarta Selatan, Jumat, 9 November 2018.

Hari ini, Kementerian Keuangan lewat Direktorat Jenderal Pajak menandatangani nota kesepahaman dengan Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Agama dan Lembaga Ilmu dan Pengetahuan Indonesia. Nota kesepahaman tersebut berisi mengenai membangun dan menumbuhkan kesadaran dan kepatuhan pajak melalui pendidikan.

Sri Mulyani melanjutkan, upaya memasukkan pengetahuan dan pemahaman perpajakan ke pesantren tersebut merupakan bagian dari pengembangan kerja sama yang telah dilakukan. Misalnya oleh Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi serta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang telah memasukkan muatan kesadaran pajak dalam kurikulum pendidikan.

Dalam kurikulim di dua kementerian itu, kata Sri Mulyani, pengetahuan akan perpajakan disisipkan dalam bahan pelajaran di bidang agama, Pancasila, kewargaan negara dan Bahasa Indonesia. Materi-materi tersebut telah disisipkan mulai dari kurikulum untuk pendidikan dasar dan menengah, serta mata kuliah wajib umum di universitas.

Mantan direktur pelaksana Bank Dunia ini mengatakan masuknya pengetahuan perpajakan ke pesantren dan lembaga agama juga penting karena saat ini masih banyak yang membenturkan pembayaran pajak dengan pemahaman mengenai agama.

"Seolah-olah membayar pajak itu tidak dibenarkan untuk satu agama tertentu. Oleh karena itu kami mohon sekali bantuan dari kementerian mengenai ini," kata Sri Mulyani.

Karena itu, Sri Mulyani mengapresiasi dan dengan adanya kerjasama ini. Ia berharap dengan adanya kerjasama ini bisa mendudukan pembelajaran perpajakan ini dalam konteks pembelajaran secara umum di lembaga sekolah yang berbasis agama.

Senada dengan Sri Mulyani, Menteri Agama, Lukman Hakim Syaifuddin mengapresiasi langkah kerjasama tersebut. Menurut dia, pemaknaan membayar pajak seharusnya tidak hanya kewajiban sebagai warga negara, tetapi adalah manifestasi dari amalan agama. Lukman berharap kerjasama ini bisa memberikan sumbangsih dalam meningkatkan penerimaan pajak negara.

Berita terkait

Jokowi soal Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen: Menumbuhkan Sebuah Optimisme

4 jam lalu

Jokowi soal Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen: Menumbuhkan Sebuah Optimisme

Presiden Jokowi mengatakan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,11 persen di kuartal pertama tahun ini patut disyukuri.

Baca Selengkapnya

4 Nama yang Diusulkan PDIP Jadi Bakal Calon Gubernur DKI di Pilkada 2024

9 jam lalu

4 Nama yang Diusulkan PDIP Jadi Bakal Calon Gubernur DKI di Pilkada 2024

Siapa saja 4 nama yang diusulkan PDIP di Pilgub DKI?

Baca Selengkapnya

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

21 jam lalu

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara angka pertumbuhan ekonomi kuartal pertama 2024 bisa menjadi basis.

Baca Selengkapnya

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara: Kita Harus Waspada, Pendapatan Negara Turun

21 jam lalu

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara: Kita Harus Waspada, Pendapatan Negara Turun

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengatakan bahwa Indonesia harus waspada, karena pendapatan negara pada triwulan I 2024 turun.

Baca Selengkapnya

10 Negara Bebas Pajak Penghasilan Pribadi, Tertarik Pindah?

1 hari lalu

10 Negara Bebas Pajak Penghasilan Pribadi, Tertarik Pindah?

Berikut deretan negara yang tidak memungut pajak penghasilan (PPh) pribadi, didominasi oleh negara yang kaya cadangan migas.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 2024 Tingkatkan Lapangan Pekerjaan

1 hari lalu

Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 2024 Tingkatkan Lapangan Pekerjaan

Kementerian Keuangan mencatat di tengah gejolak ekonomi global perekonomian Indonesia tetap tumbuh dan mendorong peningkatan lapangan pekerjaan.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Siapkan Paket Pensiun Dini PLTU untuk Jadi Percontohan Transisi Energi

1 hari lalu

Sri Mulyani Siapkan Paket Pensiun Dini PLTU untuk Jadi Percontohan Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut Indonesia sedang memfinalisasi paket pensiun dini pembangkit listrik tenaga uap batu bara atau PLTU

Baca Selengkapnya

Nama Sri Mulyani Masuk Bursa Bakal Calon Gubernur Jakarta dari PDIP

1 hari lalu

Nama Sri Mulyani Masuk Bursa Bakal Calon Gubernur Jakarta dari PDIP

Gilbert Simanjuntak, mengatakan nama Sri Mulyani masuk bursa bacagub bersama Menteri Sosial Tri Rismaharini, dan mantan Panglima TNI Andika Perkasa.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani dan Presiden ADB Bahas Mekanisme Transisi Energi: Kita Mulai Bicara yang Konkret

2 hari lalu

Sri Mulyani dan Presiden ADB Bahas Mekanisme Transisi Energi: Kita Mulai Bicara yang Konkret

Sri Mulyani Indrawati dan Presiden ADB Masatsugu Asakawa membahas lebih lanjut program Mekanisme Transisi Energi (ETM) ADB untuk Indonesia.

Baca Selengkapnya

Dubes RI Resmikan Pesantren Pertama NU di Jepang

2 hari lalu

Dubes RI Resmikan Pesantren Pertama NU di Jepang

Duta Besar Republik Indonesia untuk Jepang Heri Akhmadi meresmikan pesantren pertama Nahdlatul Ulama (NU)

Baca Selengkapnya