Lion Air Jatuh, Menhub Evaluasi Regulasi Penerbangan Mulai Besok

Reporter

Caesar Akbar

Minggu, 4 November 2018 14:29 WIB

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meninjau Pesawat Lion Air PK-LQM di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang. Ahad, 4 November 2018. Tempo/Caesar Akbar

TEMPO.CO, Tangerang - Pasca Lion Air jatuhnya, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi berujar kementeriannya segera mengevaluasi regulasi tentang keselamatan penerbangan. Instruksi itu telah disampaikan kepada Direktorat Jenderal Perhubungan Udara.

Baca juga: Menhub Pastikan Boeing 737 Max 8 Milik Lion Air Laik Terbang

"Ini mulai Senin akan dilakukan dan akan direview secara detail," ujar Budi di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Ahad, 4 November 2018.

Peninjauan terhadap regulasi itu dilakukan setelah adanya kecelakaan penerbangan terhadap pesawat Lion Air JT 610 pada Senin, 29 Oktober 2018. Pesawat itu hilang kontak dan jatuh menghunjam laut di perairan Tanjung Karawang saat terbang menuju Pangkal Pinang, Bangka.

Setelah insiden itu, Budi Karya melakukan sejumlah reaksi untuk memperketat standar keselamatan penerbangan. Antara lain dengan melakukan audit khusus terhadap pesawat Boeing 737 Max 8 milik Lion Air.

Audit itu berkaitan dengan standar operasi, kualifikasi awak pesawat, hingga koordinasi dengan pemangku kepentingan lainnya. "Dalam waktu dekat akan kami peroleh laporannya," tutur Budi.

Soal audit, Budi mengatakan kementeriannya juga sudah berkomunikasi dengan sejumlah lembaga internasional, antara lain Uni Eropa, Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO), dan Federal Aviation Administration. Bahkan, kata dia, sejumlah staf dari lembaga tersebut kini sudah berada di Indonesia.

"Saya minta para officer di kementerian maupun operator untuk melakukan koordinasi intensif agar audit yang sudah dilakukan beberapa waktu lalu diteruskan dengan audit apa yang harus dilakukan atau improvement apa yang harus dilakukan setelah ini," kata Budi.

Di samping itu, Budi Karya telah memastikan 11 pesawat Boeing 737 Max 8 yang ada di Indonesia laik terbang. Hal itu disimpulkan setelah ia menginstruksikan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara untuk melakukan inspeksi terhadap pesawat keluaran Amerika Serikat itu.

"Secara detail kami minta Ditjen Udara untuk melakukan inspeksi terhadap pesawat 737 Max milik Lion Air dan Garuda Indonesia, sebelas pesawat itu sudah bisa beroperasi kembali," ujar Budi.

Untuk memastikan hasil inspeksi itu, Budi Karya Sumadi meninjau pelaksanaan ramp check pesawat Lion Air PK LQM di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, hari ini.

Bersama dengan para pemangku kepentingan, ia meninjau sejumlah bagian pesawat, mulai dari mesin pesawat, bagian roda pesawat, hingga ruangan kokpit pilot Lion Air. "Tentu berkaitan untuk memastikan bahwa Kementerian Perhubungan konsisten untuk memastikan kelaikan udara dari semua bandara terjaga dengan baik," ujar Budi.

Berita terkait

Insiden-insiden yang Menggerus Reputasi Boeing

1 hari lalu

Insiden-insiden yang Menggerus Reputasi Boeing

Banyak insiden yang menggerus reputasi Boeing sebagai produsen pesawat terkemuka di dunia, yang terakhir adalah kematian seorang pelapor.

Baca Selengkapnya

Jumlah Kendaraan Listrik Mencapai 133 Ribu

3 hari lalu

Jumlah Kendaraan Listrik Mencapai 133 Ribu

Menteri Perhubungan atau Menhub Budi Karya Sumadi mengatakan jumlah kendaraan listrik saat ini mencapai 133 ribu.

Baca Selengkapnya

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

9 hari lalu

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

Anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Sigit Sosiantomo mengatakan penetapan tarif tiket pesawat harus memperhatikan daya beli masyarakat.

Baca Selengkapnya

Menhub Budi Karya Minta Jepang Berkoordinasi dengan BUMN soal Pengembangan Konektivitas Transportasi IKN

9 hari lalu

Menhub Budi Karya Minta Jepang Berkoordinasi dengan BUMN soal Pengembangan Konektivitas Transportasi IKN

Menhub Budi Karya membahas rencana pengembangan jaringan transportasi di Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara dengan Jepang.

Baca Selengkapnya

Menhub Targetkan Groundbreaking Proyek MRT Jakarta pada Agustus 2024

9 hari lalu

Menhub Targetkan Groundbreaking Proyek MRT Jakarta pada Agustus 2024

Menhub Budi mengatakan bahwa proyek MRT Jakarta hingga saat ini berjalan sesuai rencana.

Baca Selengkapnya

Menhub Budi Karya Temui Menteri Transportasi Jepang, Bahas Proyek MRT Jakarta

10 hari lalu

Menhub Budi Karya Temui Menteri Transportasi Jepang, Bahas Proyek MRT Jakarta

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi bertemu Menteri Transportasi Jepang bahas sejumlah proyek infrastruktur, termasuk MRT Jakarta.

Baca Selengkapnya

Menhub Budi Karya Sebut Bandara Panua Pohuwato akan Tingkatkan Perekonomian Gorontalo

11 hari lalu

Menhub Budi Karya Sebut Bandara Panua Pohuwato akan Tingkatkan Perekonomian Gorontalo

Menteri Perhubungan atau Menhub Budi Karya Sumadi mengatakan Bandara Panua Pohuwato menjadi pintu gerbang untuk mengembangkan perekonomian di Kabupaten Pohuwato dan Provinsi Gorontalo.

Baca Selengkapnya

7 Fakta Bandara Panua Pohuwato yang Diresmikan Jokowi Hari Ini

12 hari lalu

7 Fakta Bandara Panua Pohuwato yang Diresmikan Jokowi Hari Ini

Presiden Jokowi meresmikan Bandara Panua Pohuwato pada hari ini, Senin, 22 April 2024. Berikut 7 fakta Bandara Panua Pohuwato, Gorontalo.

Baca Selengkapnya

Erupsi Gunung Ruang Tutup Bandara Sam Ratulangi, Grup Lion Air Batalkan 27 Penerbangan

13 hari lalu

Erupsi Gunung Ruang Tutup Bandara Sam Ratulangi, Grup Lion Air Batalkan 27 Penerbangan

Grup Lion Air batalkan 27 penerbangan dari dan ke Manado imbas Bandara Sam Ratulangi masih ditutup karena erupsi Gunung Ruang.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Imbau Masyarakat Tinggalkan Travel Gelap, Ini 5 Dampak Buruk Menggunakannya

13 hari lalu

Kemenhub Imbau Masyarakat Tinggalkan Travel Gelap, Ini 5 Dampak Buruk Menggunakannya

Hindari risiko fatal dengan travel gelap. Ketahui dampak buruknya, termasuk kecelakaan, asuransi, dan tarif tak jelas.

Baca Selengkapnya