Rupiah Menguat Imbas Pengesahan APBN 2019

Reporter

Antara

Kamis, 1 November 2018 10:54 WIB

Ilustrasi mata uang Rupiah. Brent Lewin/Bloomberg via Getty Images

TEMPO.CO, Jakarta -Pergerakan nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis pagi, 1 November 2018, menguat sepuluh poin menjadi Rp 15.192 dibandingkan posisi sebelumnya Rp 15.202 per dolar AS.

BACA: Sri Mulyani Waspada Rupiah Rp 15 Ribu per Dolar AS di APBN 2019

Analis senior CSA Research Institute Reza Priyambada di Jakarta, Kamis, mengatakan pengesahan RUU APBN 2019 pada Rabu, 31 Oktober 2018 berimbas positif terhadap rupiah pagi ini dan diperkirakan juga akan didukung rilis inflasi oleh Badan Pusat Statistik atau BPS pada Kamis, 1 November 2018.

"Adanya sejumlah sentimen positif dari dalam negeri cukup membantu terapresiasinya rupiah yang diharapkan kenaikan tersebut dapat kembali berlanjut. Selain itu, adanya rilis inflasi dan sejumlah data makro ekonomi lainnya dapat memberikan sentimen positif untuk bertahannya rupiah di zona hijau," ujarnya.

BACA: Amerika dan Cina akan Berdialog, Rupiah Diprediksi Menguat

Advertising
Advertising

Namun demikian, lanjutnya, potensi kenaikan tersebut juga diikuti dengan kenaikan imbal hasil obligasi AS dan dolar AS seiring dengan sentimen internal AS dan imbas stagnannya pergerakan yen Jepang atau JPY setelah Bank Sentral Jepang Bank of Japan masih tetap mempertahankan kebijakan moneternya.

Reza memperkirakan, rupiah pada hari ini akan bergerak di kisaran Rp 15.215 per dolar AS hingga Rp 15.190 per dolar AS.

Sebelumnya, pascamelemah, laju rupiah mampu bergerak positif di penghujung akhir Oktober meskipun diikuti dengan terapresiasinya dolar AS seiring dengan adanya rilis kenaikan sejumlah data ekonominya.

Disetujuinya RUU APBN 2019 menjadi undang-undang direspon positif pelaku pasar. Hal ini ditambah dengan pernyataan Menteri Keuangan Sri Mulyani, yang juga menambah sentimen positif bagi rupiah.

Menkeu menyampaikan kehati-hatian dan kewaspadaan yang ada dalam RUU APBN tersebut tidak berarti perekonomian dan APBN Indonesia rapuh, justru untuk menjaga perekonomian yang sedang memiliki momentum positif agar tidak menjadi rapuh dan rentan. Selain itu, adanya target pemerintah terhadap perluasan kebijakan insentif pajak yaitu tax holiday, juga turut direspon positif.

Baca berita tentang Rupiah lainnya di Tempo.co.

Berita terkait

Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 2024 Tingkatkan Lapangan Pekerjaan

26 menit lalu

Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 2024 Tingkatkan Lapangan Pekerjaan

Kementerian Keuangan mencatat di tengah gejolak ekonomi global perekonomian Indonesia tetap tumbuh dan mendorong peningkatan lapangan pekerjaan.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat di Akhir Pekan, Sentuh Level Rp 16.083 per Dolar AS

2 hari lalu

Rupiah Menguat di Akhir Pekan, Sentuh Level Rp 16.083 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah ditutup menguat Rp 16.083 terhadap dolar AS pada perdagangan Jumat, 3 Mei.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

2 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

2 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

2 hari lalu

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

Menkeu Sri Mulyani mengatakan, nilai tukar rupiah pada triwulan I 2024 mengalami depresiasi 2,89 persen ytd sampai 28 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

2 hari lalu

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

Menkeu Sri Mulyani mengatakan Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia pada kuartal pertama tahun 2024 masih terjaga.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

3 hari lalu

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat di angka Rp 16.088 pada perdagangan akhir pekan ini.

Baca Selengkapnya

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

3 hari lalu

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

Data inflasi bulan April dinilai bisa memberikan sentimen positif untuk rupiah bila hasilnya masih di kisaran 3,0 persen year on year.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

4 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

4 hari lalu

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan pentingnya kekuatan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk efektivitas transisi energi.

Baca Selengkapnya