JK Ajak Pengusaha di Negara Islam Bangun Perekonomian

Selasa, 23 Oktober 2018 14:24 WIB

Wakil Presiden Jusuf Kalla tiba saat menghadiri pembukaan KTT Asia-Europe Meeting (ASEM) Ke-12 di Brussels, Belgia, 18 Oktober 2018. REUTERS/Piroschka van de Wouw

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla atau JK mengajak pengusaha yang tergabung dalam Islamic Chamber of Commerce, Industri & Agriculture (ICCIA) bekerja sama membangun ekonomi di negara masing-masing. Solidaritas perlu dibangun guna menghadapi tantangan perdagangan dunia saat ini.

Baca: JK: Data Produksi Beras Nasional Salah Sejak 20 Tahun Lalu

JK mengatakan negara Islam menghadapi banyak tantangan. Selain masalah eksternal seperti perang dagang, banyak negara Islam yang menghadapi konflik internal. Negara Islam juga memiliki tingkat kemajuan yang berbeda-beda.
Beberapa negara memiliki sumber daya alam baik, yang lainnya punya kemampuan industri. Tapi juga ada yang kekurangan kekayaan tersebut. "Sehingga patut untuk mendapat kerjasama yang baik di antara negara Islam," katanya di Ritz Carlton, Jakarta, Selasa, 23 Oktober 2018.

Kerja sama ini, menurut dia, tak harus berkaitan dengan aspek keagamaan. Pasalnya dalam perdagangan, aspek tersebut tak banyak dipakai. "Yang penting dalam perdagangan, apa yang baik, apa yang lebih murah dan apa yang lebih cepat tentu bagian daripada faktor penting dalam perdagangan itu," ujarnya.

Salah satu faktor yang penting ialah inovasi, terutama di bidang riset dan teknologi. JK menilai tanpa pengetahuan di kedua bidang tersebut suatu negara tak akan maju.

JK berharap inovasi tersebut dapat muncul dalam sidang tahunan ICCIA 2018 yang digelar pada 22-23 Oktober 2018 di Ritz Carlton, Jakarta. Acara yang digelar Kamar Dagang dan Industri ini mengadakan diskusi panel yang terdiri dari pertemuan sektor swasta untuk membahas peluang bisnis.

Advertising
Advertising

Pertemuan itu juga mengatur pertemuan business to business antara pengusaha Indonesia dan pengusaha Organisasi Kerjasama Islam. KADIN memperkirakan potensi peningkatan ekspor sebesar 10 persen dalam beberapa tahun ke depan melalui acara ini. Tahun ini ekspor Indonesia ke negara OKI mencapai 5 persen atau mencapai US$ 23 miliar.

Dalam sambutannya, Wakil Presiden ICCIA Ahmad Al Wakeel, mengatakan pertemuan ini menjadi awal untuk koordinasi bekelanjutan pada proyek-proyek yang ditujukan untuk pembangunan infrastruktur. "Dan menciptakan peluang kerja bagi masyarakat," ujar dia, Selasa, 23 Oktober 2018.

Dalam pertemuan ini, Ahmad mengatakan para anggota ICCIA akan membahas berbagai topik perekonomian di antaranya perdagangan, informasi teknologi, asuransi, pengiriman, pwrbankan, promosi peluang investasi dan joint venture.

Selain itu, ada pertemuan antara perusahaan swasta Indonesia dengan para perwakilan dari negara-negara Organisasi kerja sama Islam atau OKI. "Ini merupakan kesempatan untuk meningkatkan kerja sama dan investasi untuk membawa manfaat yang nyata bagi masyarakat Indonesia," tutur Ahmad.

Ketua Umum Kadin Indonesia, Rosan Roeslani menjelaskan, hubungan ekonomi antara negara anggota ICCIA menunjukkan tren positif. "Dengan ini kami berkomitmen meningkatkan hubungan pemerintahan dan pekerintah serta interaksi bisnis ke bisnis agar dapat mempromosikan kerja sama ekonomi antar negara ICCIA," kata dia.

Sidang tahunan ICCIA 2018, kata Rosan, berpotensi untuk menjadi paradigma baru dalam menghadapi fenomena dan penyelesaian gejolak perekonomian global. Khususnya di sektor keuangan, dapat menjadi instrumen untuk mengurangi kemiskinan.

VINDRY FLORENTIN I CHITRA PARAMAESTI

Berita terkait

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

9 jam lalu

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

Perayaan bulan suci Ramadan dan hari raya Idul Fitri juga dapat memacu pertumbuhan ekonomi domestik lebih lanjut.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

3 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

9 hari lalu

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

Menurut Jusuf Kalla, pandangan masyarakat Papua seakan-akan Indonesia merampok Papua, mengambil kekayaan alamnya.

Baca Selengkapnya

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

9 hari lalu

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

Inggris dan ASEAN bekerja sama dalam program baru yang bertujuan untuk mendorong integrasi ekonomi antara negara-negara ASEAN.

Baca Selengkapnya

Australia Luncurkan Fase Baru Program Investing in Women

10 hari lalu

Australia Luncurkan Fase Baru Program Investing in Women

Program Investing in Women adalah inisiatif Pemerintah Australia yang akan fokus pada percepatan pemberdayaan ekonomi perempuan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Modus-modus Kawin Kontrak, Dijanjikan Mahar Jutaan Rupiah

13 hari lalu

Modus-modus Kawin Kontrak, Dijanjikan Mahar Jutaan Rupiah

Kasus kawin kontrak kembali mengemuka. Berikut modus-modus kawin kontrak, termasuk soal mahar jutaan rupiah.

Baca Selengkapnya

Rapat Dewan Gubernur BI Akan Turut Evaluasi Perkembangan Ekonomi Global

13 hari lalu

Rapat Dewan Gubernur BI Akan Turut Evaluasi Perkembangan Ekonomi Global

Asisten Gubernur BI Erwin Haryono mengatakan dalam Rapat Dewan Gubernur Bulanan di antaranya akan membahas perkembangan ekonomi global.

Baca Selengkapnya

Apa Kata Pengamat Ekonomi jika Konflik Iran-Israel Berlanjut bagi Indonesia?

16 hari lalu

Apa Kata Pengamat Ekonomi jika Konflik Iran-Israel Berlanjut bagi Indonesia?

Konflik Iran-Israel menjadi sorotan sejumlah pengamat ekonomi di Tanah Air. Apa dampaknya bagi Indonesia menurut mereka?

Baca Selengkapnya

Terkini: Strategi Sri Mulyani Antisipasi Dampak Ekonomi Serangan Iran ke Israel, Rupiah dan IHSG Melemah Dampak Geopolitik Timur Tengah

18 hari lalu

Terkini: Strategi Sri Mulyani Antisipasi Dampak Ekonomi Serangan Iran ke Israel, Rupiah dan IHSG Melemah Dampak Geopolitik Timur Tengah

Ketegangan situasi geopolitik Timur Tengah dapat berdampak kepada Indonesia di berbagai indikator ekonomi.

Baca Selengkapnya

Ini Strategi Sri Mulyani Antisipasi Dampak Ekonomi usai Serangan Iran ke Israel

18 hari lalu

Ini Strategi Sri Mulyani Antisipasi Dampak Ekonomi usai Serangan Iran ke Israel

Perkembangan situasi ekonomi dan keuangan global dan tensi geopolitik yang sangat tinggi bergerak cepat dan dinamis.

Baca Selengkapnya