Pertamina: Warga Timika Antre BBM di SPBU Karena Panik

Reporter

Antara

Selasa, 23 Oktober 2018 07:57 WIB

Ilustrasi BBM. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Timika - Pengawas PT Pertamina (Persero) Pelabuhan Paumako meminta warga Timika, Papua, tidak perlu panik dengan membeli bahan bakar minyak (BBM) secara berlebihan hingga memicu antrean panjang kendaraan roda dua dan empat di sejumlah SPBU setempat dalam beberapa hari terakhir.

Baca juga: Pertamina Tambah 8 Titik Lagi BBM Satu Harga di Sumatera

"Sekarang ini kami 'droping' BBM berapa pun ke SPBU langsung habis. Kondisi ini karena orang panik, lalu mulai membeli secara berlebihan untuk ditampung atau untuk dijual lagi dengan harga yang lebih mahal. Antrean kendaraan maupun jeriken dan drum di SPBU untuk membeli BBM sangat tidak masuk akal, padahal pasokan dari kami normal-normal saja," kata Zefnat selaku Pengawas Pertamina di Depo Jober Pelabuhan Paumako, Selasa, 22 Oktober 2018.

Menurut dia, pasokan BBM jenis solar, premium, pertalite dan pertamax (khusus untuk SPBU Buana Agung) kembali normal sejak 16 Oktober setelah kapal tanker yang mengangkut BBM tiba di Pelabuhan Paumako dari Pelabuhan Wayame Ambon. Kapal tanker tersebut mengangkut 1.000 kiloliter BBM jenis premium, pertalite dan solar.

Senin kemarin, Jober Pertamina Pelabuhan Paumako memperbanyak pasokan BBM jenis premium dan pertalite ke lima SPBU di Timika lantaran kendaraan yang mengantre BBM padat merayap. Bahkan pelayanan muat BBM dari Jober Pertamina Pelabuhan Paumako ke semua SPBU dilakukan sampai tengah malam.

Zefnat meminta dukungan dari instansi terkait seperti kepolisian, Dinas Perindustrian dan Perdagangan untuk mengawasi penjualan BBM di setiap SPBU. "Yang terjadi di lapangan orang orang terlalu banyak membeli BBM. Apalagi pengecer, sama sekali tidak terkontrol. Di luar-luar itu pengecer sudah menjual sampai harga Rp 30 ribu per botol air kemasan (isi 1,5 liter). Ini gila, mau berapapun kami pasok pasti langsung habis," tutur Zefnat.

Zefnat mengatakan setiap hari pasokan BBM ke semua SPBU rata-rata untuk solar dan pertamax sebanyak delapan kiloliter, premium 16-24 kiloliter, pertalite 16-24 bahkan hingga 32 kiloliter.

Di salah satu SPBU, Zefnat menemukan sendiri ada kendaraan roda empat (angkutan kota) yang telah memodifikasi tanki BBM-nya. Kendaraan tersebut seharusnya hanya bisa mengisi 20-40 liter, namun telah dimodifikasi untuk bisa menampung hingga 200 liter BBM.

"Yang macam-macam begini, tidak bisa Pertamina sendiri yang bertindak. SPBU juga tidak bisa menegur. Tolong rekan-rekan dari Perindag dan kepolisian untuk membantu mengawasi ini agar BBM tidak disalahmanfaatkan oleh oknum-oknum tertentu untuk mencari keuntungan pribadi," kata Zefnat.

Mengingat tingginya permintaan BBM di sejumlah SPBU di Timika yang dinilai tidak normal dalam beberapa waktu terakhir, Pertamina Pelabuhan Paumako hingga kini belum bisa melayani pengiriman BBM untuk agen premium, minyak tanah dan solar (APMS) di Yahukimo, Asmat, dan Suator.

Kondisi itu juga mempengaruhi pelayanan BBM satu harga ke sejumlah kabupaten di pedalaman Papua.

Dalam satu bulan terakhir, kata Zefnat, terjadi peningkatan pemakaian BBM di wilayah Timika hingga 700 kiloliter.

"Yang aneh, ada SPBU yang biasanya setiap hari kami droping delapan kiloliter dan tidak habis dijual, tapi sekarang dapat dropingan 16 kiloliter tapi langsung habis. Apa betul masyarakat Timika membutuhkan BBM dalam jumlah banyak. Berapa sih kendaraan yang ada di Timika. Kami menduga ada oknum-oknum tertentu yang sengaja menimbun BBM untuk tujuan tertentu. Tolong ini diusut tuntas oleh aparat yang berwenang," kata Zefnat.

Berita terkait

Pertamina Hulu Energi: Produksi Migas 1,04 Juta Barel per Hari Triwulan I-2024

6 jam lalu

Pertamina Hulu Energi: Produksi Migas 1,04 Juta Barel per Hari Triwulan I-2024

Hingga Maret 2024, Pertamina Hulu Energi juga mencatatkan kinerja penyelesaian pengeboran tiga sumur eksplorasi.

Baca Selengkapnya

TNI-Polri Evakuasi Jenazah Warga Sipil yang Dibunuh TPNPB-OPM di Kampung Pogapa

11 jam lalu

TNI-Polri Evakuasi Jenazah Warga Sipil yang Dibunuh TPNPB-OPM di Kampung Pogapa

Aleksander Parapak tewas ditembak kelompok bersenjata TPNPB-OPM saat penyerangan Polsek Homeyo, Intan Jaya, Papua

Baca Selengkapnya

Usai Serangan TPNPB-OPM, Polda Papua Tambah Personel dan Kirim Helikopter untuk Pengamanan di Intan Jaya

13 jam lalu

Usai Serangan TPNPB-OPM, Polda Papua Tambah Personel dan Kirim Helikopter untuk Pengamanan di Intan Jaya

Polda Papua akan mengirim pasukan tambahan setelah penembakan dan pembakaran SD Inpres oleh TPNPB-OPM di Distrik Homeyo Intan Jaya.

Baca Selengkapnya

Kopassus dan Brimob Buru Kelompok TPNPB-OPM Setelah Bunuh Warga Sipil dan Bakar SD Inpres di Papua

14 jam lalu

Kopassus dan Brimob Buru Kelompok TPNPB-OPM Setelah Bunuh Warga Sipil dan Bakar SD Inpres di Papua

Aparat gabungan TNI-Polri kembali memburu kelompok TPNPB-OPM setelah mereka menembak warga sipil dan membakar SD Inpres di Intan Jaya Papua.

Baca Selengkapnya

Daftar 7 Lowongan Kerja BUMN dan Swasta pada Mei 2024

18 jam lalu

Daftar 7 Lowongan Kerja BUMN dan Swasta pada Mei 2024

Sejumlah perusahaan Badan Usaha Milik Negara atau BUMN membuka lowongan kerja pada bulan Mei 2024 ini

Baca Selengkapnya

Jokowi soal Rencana Pemberian Insentif Mobil Listrik: Masih Dibicarakan

1 hari lalu

Jokowi soal Rencana Pemberian Insentif Mobil Listrik: Masih Dibicarakan

Presiden Joko Widodo alias Jokowi buka suara soal kelanjutan rencana pemerintah memberi insentif untuk mobil hybrid.

Baca Selengkapnya

Ketua KPU Akui Sistem Noken di Pemilu 2024 Agak Aneh, Perolehan Suara Berubah di Semua Partai

1 hari lalu

Ketua KPU Akui Sistem Noken di Pemilu 2024 Agak Aneh, Perolehan Suara Berubah di Semua Partai

Ketua KPU Hasyim Asy'ari mengakui sistem noken pada pemilu 2024 agak aneh. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Papua Rekomendasikan Pasukan Tambahan ke Intan Jaya Bukan Orang Baru

1 hari lalu

Komnas HAM Papua Rekomendasikan Pasukan Tambahan ke Intan Jaya Bukan Orang Baru

Komnas HAM Papua berharap petugas keamanan tambahan benar-benar memahami kultur dan struktur sosial di masyarakat Papua.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Bentrok TPNPB-OPM vs TNI-Polri di Intan Jaya, SD Dibakar Hingga Warga Pogapa Diusir

1 hari lalu

5 Fakta Bentrok TPNPB-OPM vs TNI-Polri di Intan Jaya, SD Dibakar Hingga Warga Pogapa Diusir

TPNPB-OPM mengaku bertanggung jawab atas pembakaran SD Inpres Pogapa di Distrik Homeyo, Intan Jaya pada Rabu lalu,

Baca Selengkapnya

Kondisi Paniai Usai TPNPB-OPM Serang Patroli TNI, Kapolres: Relatif Aman

1 hari lalu

Kondisi Paniai Usai TPNPB-OPM Serang Patroli TNI, Kapolres: Relatif Aman

Kapolres Paniai mengatakan, warga kampung Bibida yang sempat mengungsi saat baku tembak OPM dan TNI, sudah pulang ke rumah.

Baca Selengkapnya