Darmin Nasution: Kalau Tak Ada Impor Beras, Tewas

Selasa, 23 Oktober 2018 07:34 WIB

Seorang pekerja beristirahat di atas tumpukan karung beras saat dilakukan bongkar muat beras impor dari Vietnan dari kapal Hai Phong 08 di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, 11 November 2015. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan pemerintah harus melakukan impor beras karena minimnya stok di dalam negeri. Dia mengatakan stok beras nasional tak aman tanpa impor beras. Hal ini merujuk pada data terbaru yang disampaikan oleh Badan Pusat Statistik di Kantor Wakil Presiden Jusuf Kalla di Jakarta, Senin, 22 Oktober 2018.

"Kalau tidak ada impor (beras), tewas," kata Darmin di kantornya, Senin, 22 Oktober 2018.

Menurut Darmin, pada 2013 lahan baku sawah seluas 7,75 juta hektare. Namun hasil pemotretan terakhir, lahan baku sawah menyusut hingga tinggal 7,1 juta hektare. Penyusutan terjadi karena banyaknya lahan pertanian yang berubah fungsi menjadi rumah, jalan atau pabrik.

Data produksi beras nasional yang dilansir BPS adalah 32,4 juta ton. Sedangkan konsumsi beras nasional adalah 29,6 juta ton sehingga surplus 2,85 juta ton. "Tetapi kelebihan produksi sebesar itu jauh di bawah, kalau tadinya bisa 20 juta ton lebihnya, sekarang 2,85 juta ton, petani kita 4,5 juta keluarga, mereka pasti menyimpan, 5 kg atau 10 kg per keluarga," ujar Darmin

Sehingga suplai beras di pasar ini pun tersendat. Itu sebabnya sejak awal tahun, stok beras di Bulog rendah sehingga pemerintah pun memutuskan impor. Darmin mengatakan stok di Bulog tinggal 500 ribu ton. Menurut dia tidak pernah terjadi seperti itu, di mana angka tersebut terlalu rendah.

Advertising
Advertising

Saat ini, kata Darmin stok beras Bulog ada 2,4 juta ton yang terdiri dari beras impor 1,8 juta ton dan 600 ribu ton pembelian dalam negeri. "Kalau itu aman," ujar Darmin.

Dalam rapat di kantor JK siang tadi, BPS melaporkan hingga September 2018, data luas panen adalah sebesar 9,5 juta hektare. Hingga Desember 2018, luas panen diperkirakan menembus 10,9 juta hektare.

Adapun produksi Gabah Kering Giling (GKG) hingga September 2018 adalah 49,65 Juta ton dan 32,42 juta ton hingga Desember. BPS mencatat masih ada surplus beras sekitar 2,85 juta ton.

Berita terkait

Jokowi Sebut Stok Beras Cukup untuk Antisipasi Kemarau

5 jam lalu

Jokowi Sebut Stok Beras Cukup untuk Antisipasi Kemarau

Jokowi juga menyebut harga sejumlah bahan pokok mengalami penurunan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tinjau Pasar di Karawang: Stok dan Harga Bahan Pokok Baik

5 jam lalu

Jokowi Tinjau Pasar di Karawang: Stok dan Harga Bahan Pokok Baik

Jokowi juga menyebut harga sejumlah bahan pokok mengalami penurunan.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Filipina Tolak Padi Beras Emas Kembali Dikurung di Laboratorium

1 hari lalu

Pemerintah Filipina Tolak Padi Beras Emas Kembali Dikurung di Laboratorium

Pengadilan baru saja mencabut izin penanaman komersial padi Beras Emas atau Golden Rice hasil rekayasa genetika di Filipina.

Baca Selengkapnya

Beras SPHP Naik, Pengamat: Perlu Penyesuaian Agar Disparitas Harga Tak Jauh

2 hari lalu

Beras SPHP Naik, Pengamat: Perlu Penyesuaian Agar Disparitas Harga Tak Jauh

Pemerintah melalui Perum Bulog menaikkan harga eceran tertinggi atau HET untuk beras SPHP, dari Rp10.900 menjadi Rp12.500 per kilogram sejak 1 Mei 2024

Baca Selengkapnya

Cuaca Ekstrem, Pemerintah Siapkan Impor Beras 3,6 Juta Ton

4 hari lalu

Cuaca Ekstrem, Pemerintah Siapkan Impor Beras 3,6 Juta Ton

Zulkifli Hasan mengatakan impor difokuskan ke wilayah sentra non produksi guna menjaga kestabilan stok beras hingga ke depannya.

Baca Selengkapnya

Mengapa Beras Tetap Mahal saat Harga Gabah Terpuruk? Ini Penjelasan Bulog

5 hari lalu

Mengapa Beras Tetap Mahal saat Harga Gabah Terpuruk? Ini Penjelasan Bulog

Diretur Utama Bulog, Bayu Krisnamurthi menjelaskan penyebab masih tingginya harga beras meskipun harga gabah di petani murah.

Baca Selengkapnya

Dagang Sapi Kabinet Prabowo

13 hari lalu

Dagang Sapi Kabinet Prabowo

Partai politik pendukung Prabowo-Gibran dalam pemilihan presiden mendapat jatah menteri berbeda-beda di kabinet Prabowo mendatang.

Baca Selengkapnya

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

16 hari lalu

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

Badan Pusat Statistik atau BPS mengungkapkan terjadi lonjakan impor serealia pada Maret 2024. BPS mencatat impor beras naik 2,29 persen. Sedangkan impor gandum naik 24,54 persen.

Baca Selengkapnya

Ratusan Kilogram Beras dan Minyak Goreng Ditemukan di Jalur Tikus Indonesia-Malaysia

27 hari lalu

Ratusan Kilogram Beras dan Minyak Goreng Ditemukan di Jalur Tikus Indonesia-Malaysia

Badan Karantina di Pos Lintas Batas Negara Entikong menemukan ratusan kilogram beras dan minyak goreng di jalur tikus perbatasan RI-Malaysia.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

30 hari lalu

Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

AP II mencatat jumlah penumpang pesawat angkutan Lebaran 2024 di 20 bandara yang dikelola perusahaan meningkat sekitar 15 persen.

Baca Selengkapnya