Rupiah Tembus Rp 15.000, Sandiaga: Bukti Ekonomi Rapuh

Selasa, 2 Oktober 2018 19:18 WIB

Calon wakil presiden nomor urut 02, Sandiaga Uno, kunjungan ke Thamrin City, Jakarta Pusat, saat Hari Batik Nasional, Selasa, 2 Oktober 2018. TEMPO/Francisca Christy Rosana

TEMPO.CO, Jakarta - Calon Wakil Presiden Sandiaga Uno mengatakan prihatin terhadap nilai tukar rupiah yang tembus Rp 15.000 per dolar Amerika Serikat hari ini. Sandiaga berharap rupiah yang tembus Rp 15.000 itu tidak membuat membuat harga bahan pokok meningkat.

Baca: Diminta Fokus Kerja, 4 Gubernur Dukung Prabowo - Sandiaga

"Keprihatinan kami juga dan kami berharap ini tidak berujung terhadap kenaikan harga-harga bahan pokok, karena sekarang sudah terbukti lagi bahwa rapuh ekonomi kita," kata Sandiaga Uno dalam diskusi di Warunk Upnormal Fatmawati, Selasa, 2 Oktober 2018.

Sandiaga mengatakan dia dan calon presiden Prabowo Subianto akan terus melakukan langkah-langkah penyiapan platform yang dapat untuk memperkuat ekonomi.

"Sehingga keadaan ekonomi eksternal dan internal ini tidak mengakibatkan harga-harga bahan pokok meningkat," ujar Sandiaga.

Namun, Sandiaga tidak menjelaskan lebih rinci mengenai platform yang dimaksud.

Hari ini nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar AS hingga menyentuh 15.000 per dolar AS. Pelemahan rupiah terjadi di tengah-tengah kian buruknya sentimen pada aset negara berkembang dilihat dari defisit transaksi berjalan yang kian melebar.

Pergerakan kurs rupiah pada Selasa, 2 Oktober 2018 sempat menyentuh Rp15.009 per dolar AS dan kembali ke Rp 14.997 per dolar AS, melemah 86,5 poin atau 0,58 persen. Posisi tersebut menjadi yang terlemah sejak krisis keuangan di Asia pada Juli 1998 silam.

Rupiah melemah hingga lebih dari 9 persen terhadap dolar AS sepanjang 2018. Sementara itu, indeks dolar AS masih mengalami penguatan tipis 0,02 persen di posisi 95,31. Adapun defisit transaksi Indonesia diperkirakan melebar menjadi 2,6 persen.

Ahli strategi pasar IG Asia Pte di Singapura Jingyi Pan mengatakan bahwa pelemahan rupiah merupakan akibat dari sentimen buruk di seputar emerging market dan kerentanan dari kondisi domestik di Indonesia sendiri.

Mata uang Garuda melorot meskipun Bank Indonesia (BI) sudah melakukan intervensi di pasar finansial dan meningkatkan suku bunga hingga lima kali sejak Mei untuk menurunkan aksi jual. Sentimen pada rupiah sebagai aset kian memburuk karena defisit transaksi berjalan Indonesia yang terus melebar membuat Indonesia dinilai lebih rentan pada kekacauan finansial global seperti yang sebelumnya sudah terjadi di Turki dan Argentina.

Analis PT Monex Investindo Futures Putu Agus Pransuamitra mengungkapkan bahwa rupiah melemah saat ini akibat sentimen domestik. Selain perang dagang, AS yang sudah kembali melakukan kesepakatan dagang dengan Kanada dan Meksiko membuat dolar AS kembali bergerak positif.

“Kemarin meningkatkan suku bunga itu lebih untuk mengimbangi kenaikan suku bunga dari AS, bukan sebagai intervensi. Pemerintah mungkin bisa mencoba mengendalikan defisit transaksi berjalan untuk membantu menopang rupiah,” ujarnya, Selasa, 2 Oktober 2018.

Simak berita tentang Sandiaga hanya di Tempo.co

HENDARTYO HANGGI | BISNIS.COM

Berita terkait

LPEM FEB UI Komentari Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tertinggi Sejak 2015

3 jam lalu

LPEM FEB UI Komentari Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tertinggi Sejak 2015

LPEM FEB UI memaparkan secara keseluruhan pertumbuhan ekonomi masih cenderung stagnan.

Baca Selengkapnya

Rupiah Ditutup Melemah 20 Poin Jadi Rp 16.046 per Dolar AS

12 jam lalu

Rupiah Ditutup Melemah 20 Poin Jadi Rp 16.046 per Dolar AS

Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (dolar AS) yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa melemah 20 poin.

Baca Selengkapnya

Progres Pembangunan Sumbu Kebangsaaan IKN 98 Persen, Menteri PUPR: Bisa Digunakan Saat 17 Agustusan

23 jam lalu

Progres Pembangunan Sumbu Kebangsaaan IKN 98 Persen, Menteri PUPR: Bisa Digunakan Saat 17 Agustusan

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono meninjau proyek pembangunan Sumbu Kebangsaan di Ibu Kota Nusantara (IKN) pada Selasa, 7 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat ke Level Rp 16.025 per Dolar AS

1 hari lalu

Rupiah Menguat ke Level Rp 16.025 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat dalam penutupan perdagangan hari ini ke level Rp 16.025 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Wamenkeu Suahasil Nazara Soroti 3 Faktor Penting dalam Ekonomi RI, Suku Bunga hingga Kurs Rupiah

1 hari lalu

Wamenkeu Suahasil Nazara Soroti 3 Faktor Penting dalam Ekonomi RI, Suku Bunga hingga Kurs Rupiah

Wamenkeu Suahasil Nazara menyoroti tiga faktor yang menjadi perhatian dalam perekonomian Indonesia saat ini. Mulai dari suku bunga yang tinggi, harga komoditas, hingga nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat di Akhir Pekan, Sentuh Level Rp 16.083 per Dolar AS

3 hari lalu

Rupiah Menguat di Akhir Pekan, Sentuh Level Rp 16.083 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah ditutup menguat Rp 16.083 terhadap dolar AS pada perdagangan Jumat, 3 Mei.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

4 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

4 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

4 hari lalu

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

Menkeu Sri Mulyani mengatakan, nilai tukar rupiah pada triwulan I 2024 mengalami depresiasi 2,89 persen ytd sampai 28 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

4 hari lalu

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat di angka Rp 16.088 pada perdagangan akhir pekan ini.

Baca Selengkapnya