Karena Alasan Ini, Gianyar Diusulkan Jadi Kota Kerajinan Dunia

Senin, 1 Oktober 2018 06:00 WIB

Pengrajin menyelesaikan pemahatan patung kayu di Ubud, Bali, Selasa (22/11). Sertifikasi hasil kerajinan kayu di Bali dinilai membantu industri yang didominasi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) ini untuk menembus pasar ekspor. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/foc/16.

TEMPO.CO, DENPASAR — Kabupaten Gianyar diusulkan menjadi kota kerajinan dunia atau world craft city.

Simak: Kerajinan Emas dan Perak Bali Paling Diminati Pasar

Tim evaluasi dari Dewan Kerajinan Dunia atau World Craft Council (WCC) telah melakukan kunjungan ke sejumlah perajin untuk melakukan penilaian sebagai bagian dari persiapan usulan keanggotaan WCC.

Ketua Dekranasda Kabupaten Gianyar Ida Ayu Surya Adnyani Mahayastra mengatakan pemkab bersama Dekranasda (Dewan Kerajinan Daerah) setempat diusulkan masuk keanggotaan World Craft City (WCC) agar perajin Gianyar lebih dikenal di dunia.

“Ini juga membuka peluang bagi perajin Gianyar untuk berinteraksi dengan perajin luar negeri, sehingga terjadi alih pengetahuan dan menjalin kerjasama untuk meningkatan kualitas dan bisa menembus pasar global,” katanya, Minggu 30 September 2018.

Advertising
Advertising

Menurut Adnyani menjadi anggota WCC merupakan suatu kebanggaan dan memacu perajin Gianyar untuk meningkatkan kualitas produk.

Kata dia, industri kerajinan berbasis kreativitas seniman di Gianyar dikerjakan secara manual dan merupakan hasil cipta, rasa dan karsa para pelakunya.

Industri kerajinan tersebut mampu meningkatkan pendapatan keluarga dan membuka peluang kerja. Untuk meningkatkan daya saing diperlukan kerja sama usaha dan teknologi informasi dengan para perajin mancanegara.

Ketua Tim WCC Ghada Hiijawi Quddumi mengatakan Gianyar diusulkan menjadi anggota WCC karena dinilai yang paling memenuhi kriteria yang disyaratkan dalam upaya pengembangan industri kerajinan yang mampu memberikan manfaat bagi masyarakat.

Ia menyebut peran Pemkab Gianyar dan lembaga pendidikan –melalui kurikulum di sekolah menengah- sangat menonjol dalam upaya pelestarian industri kerajinan tersebut.

Untuk bisa ditetapkan menjadi anggota WCC, terdapat 7 kriteria yang harus dipenuhi, yakni:

  • keaslian (nilai historis)
  • originalitas (nilai budaya)
  • pelestarian (nilai transgenerasi)
  • daya pemasaran (nilai ekonomi)
  • ramah lingkungan (nilai hijau)
  • internasionalitas (nilai global)
  • keberlanjutan (nilai konsistensi)


Tim evaluasi telah mengunjungi Museum Neka Ubud, pusat kerajinan Pasar Ubud, dan Museum Blanco Ubud pada hari Minggu 30 September 2018.

Sehari sebelumnya mereka berkunjung ke Cahaya Silver Desa Celuk, SMIK 1 Sukawati, perajin tenun Putri Ayu Blahbatuh, dan Museum Alon Desa Mas Ubud. Bupati Gianyar I Made Mahayastra mengatakan dengan masuk sebagai anggota WCC akan semakin menggairahkan industri kerajinan dan menyejahterakan para perajin setempat.

Berita terkait

Mengenal Kain Tenun Bima, Ada Tembe Mee yang Dipercaya Bisa untuk Pengobatan Penyakit Kulit

8 hari lalu

Mengenal Kain Tenun Bima, Ada Tembe Mee yang Dipercaya Bisa untuk Pengobatan Penyakit Kulit

Kain tenun Bima yang sudah ada sejak sebelum Islam masuk ke Bima ini memiliki ciri khas, misalnya warna hitam pada tenun Donggo.

Baca Selengkapnya

PNM Sukses Berdayakan Nasabah Hingga Mengekspor Produknya

18 hari lalu

PNM Sukses Berdayakan Nasabah Hingga Mengekspor Produknya

Nasabah PT Permodalan Nasional Madani (PNM) Unit Cempaka Banjarmasin, Salasiah, berhasil mengolah rumput purun menjadi berbagai produk yang fungsional seperti tikar, topi, dompet dan tas sebagai produk andalan.

Baca Selengkapnya

Berawal Iseng jadi Rezeki, Desainer Kerajinan Perhiasan Bunga Kering Ini Raup Omzet Rp 800 Juta

4 Maret 2024

Berawal Iseng jadi Rezeki, Desainer Kerajinan Perhiasan Bunga Kering Ini Raup Omzet Rp 800 Juta

Berawal dari kecintaannya dengan bunga, desainer kerajinan ini membuat perhiasan dari bunga kering dan akhirnya bisa meraup omzet hingga ratusan juta.

Baca Selengkapnya

Pameran Kerajinan Jiffina 2024 di Yogyakarta Digelar Empat Hari, Tebar Hadiah Voucher Hotel

3 Maret 2024

Pameran Kerajinan Jiffina 2024 di Yogyakarta Digelar Empat Hari, Tebar Hadiah Voucher Hotel

Event pameran kerajinan dan furniture internasional atau Jogja International Furniture & Craft Fair atau Jiffina kembali digelar di Jogja Expo Center (JEC) Yogyakarta 2-5 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Buka Inacraft 2024, Teten Sebut RI Punya Pangsa Pasar 1,25 Persen dalam Industri Kerajinan di Dunia

28 Februari 2024

Buka Inacraft 2024, Teten Sebut RI Punya Pangsa Pasar 1,25 Persen dalam Industri Kerajinan di Dunia

Menkop UKM, Teten Masduki, memproyeksikan pangsa pasar RI dalam industri kerajinan dapat terus meningkat.

Baca Selengkapnya

Mampir ke Bengkel Keris Cek Eri, Upaya Selamatkan Pusaka Palembang dari Kepunahan

27 Desember 2023

Mampir ke Bengkel Keris Cek Eri, Upaya Selamatkan Pusaka Palembang dari Kepunahan

Cek Eri termasuk dalam segelintir orang yang berikhtiar selamat keris Palembang. Ia membuat hulu juga mengerjakan warangka keris Palembang

Baca Selengkapnya

Rumah Rajut dan Tenun jadi Daya Tarik Turis Mancanegara di Pulau Ngenang Batam

16 Desember 2023

Rumah Rajut dan Tenun jadi Daya Tarik Turis Mancanegara di Pulau Ngenang Batam

Pulau Ngenang di Batam yang menjadi tempat tinggal suku Melayu kini menarik minat wisatawan lokal dan mancanegara.

Baca Selengkapnya

Menengok Keseruan Festival Bambu Lord of the Pring di Bantul

3 Oktober 2023

Menengok Keseruan Festival Bambu Lord of the Pring di Bantul

Kerajinan bambu Munthuk, Bantul, Yogyakarta, telah memiliki pasar dalam negeri dan mancanegara.

Baca Selengkapnya

Pecinta Kerajinan, Inacraft Bakal Digelar 4-8 Oktober Ini di JCC

27 September 2023

Pecinta Kerajinan, Inacraft Bakal Digelar 4-8 Oktober Ini di JCC

Inacraft on October 2023 juga akan menghadirkan fasilitas khusus yang disebut dengan Talam Inacraft.

Baca Selengkapnya

Terkini: Indef Sebut Penyebab Meruginya MotoGP dan WSBK, Susi Pudjiastuti Buka Suara Lagi soal Ekspor Pasir Laut

18 Juni 2023

Terkini: Indef Sebut Penyebab Meruginya MotoGP dan WSBK, Susi Pudjiastuti Buka Suara Lagi soal Ekspor Pasir Laut

Ekonom Indef menanggapi dua event internasional yang diselenggarakan di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, MotoGP dan WSBK, yang disebut merugi.

Baca Selengkapnya