The Fed Naikkan Suku Bunga, Harga Emas Meluncur ke Titik Terendah

Jumat, 28 September 2018 15:32 WIB

Petugas memperlihatkan emas kepingan emas 88 gram dalam peluncuran emas motif shio Anjing Tanah di Jakarta, 18 Januari 2018. Emas ini dipatok dengan harga Rp. 56,8 jutadngan harga per gram Rp. 645.568. TEMPO/Amston Probel

TEMPO.CO, Jakarta - Harga emas menghijau tipis, tetapi masih mendekati level terendah selama enam tahun setelah anjlok pada sesi sebelumnya.

BACA: Harga Emas Antam Naik Menjadi Rp 661.000 per Gram

Pelemahan emas terjadi setelah data ekonomi Amerika Serikat menunjukkan penguatan, dan Federal Reserve AS akan tetap menaikkan suku bunga hingga tahun depan.

Pada perdagangan Jumat 28 September 2018, indeks dolar AS semakin kokoh terhadap mata uang utama lainnya dengan kenaikan 0,09% atau 94,98 poin, Kenaikan indeks dolar ini terjadi setelah pertumbuhan ekonomi AS membaik dan mencatat laju tercepat selama empat tahun terakhir.

Adapun data barang konsumsi naik 4,5% pada Agustus, rebound dari bulan sebelumnya turun 1,2%.

Advertising
Advertising

Pada sesi yang sama, harga emas spot mencatatkan kenaikan 1,09 poin atau 0,09% menjadi US$1.183,87 per troy ounce. Sementara itu, harga emas Comex justru turun tipis 0,60 poin atau 0,05% menjadi US$1.886,80 per troy ounce.

Analis Argonaut Securities Helen Lau mengatakan bahwa outlook jangka pendek untuk emas masih dalam tren bearish karena kemungkinan dolar AS akan tetap mendapat dorongan dari perang dagang dengan China dan adanya outlook kenaikan suku bunga acuan AS selanjutnya.

Rabu 26 September 2018 malam lalu waktu AS, Federal Reserve kembali menaikkan suku bunganya sesuai rencana dan menyatakan akan tetap melanjutkan kenaikan hingga akhir 2019 dan lanjut hingga 2020.

"Emas sudah bersusah payah mencapai level psikologis di US$1.200 per troy ounce dalam beberapa hari rerakhir ini. Tapi kami lihat sepertinya tidak berhasil. Begitu naik sedikit, kemudian harganya turun lagi," ungkap Brian Lan, Direktur Pengelola GoldSilver Central, seperti dilansir dari Reuters, Jumat 28 September 2018.

Lan menambahkan, apabila harga turun, kemungkinan bisa memacu pembelian fisik, yang bisa mendorong harga kembali terkerek.

Sepanjang 2018 berjalan, harga emas sudah turun lebih dari 13% dari puncaknya pada April, sebagian besar disebabkan oleh dolar AS yang terus menguat karena data ekonomi AS positif dan ketakutan pasar akan perang dagang global. Investor saat ini cenderung lebih berminat untuk membeli greenback daripada bullion untuk dijadikan aset lindung nilai.

"Perang dagang masih memberikan dorongan pada dolar AS yang secara umum bisa meredupkan harga emas," kata Nicholas Frappell, Manajer Global ABC Bullion di Australia.

Spekulasi jangka pendek yang cukup besar dinilai Frappell bisa memberi bantalan bagi pelemahan harga emas karena pemain pasar masih mengawasi dengan ketat untuk memutuskan mengambil dana simpanannya.

Simak berita harga emas di Tempo.co

BISNIS.COM

Berita terkait

Harga Emas Antam Hari Ini Turun Rp 10 Ribu, Jadi Rp 1.308.000 per Gram

10 jam lalu

Harga Emas Antam Hari Ini Turun Rp 10 Ribu, Jadi Rp 1.308.000 per Gram

Harga emas Antam hari ini berada di level Rp 1.308.000 per gram.

Baca Selengkapnya

Rupiah Ditutup Melemah 20 Poin Jadi Rp 16.046 per Dolar AS

1 hari lalu

Rupiah Ditutup Melemah 20 Poin Jadi Rp 16.046 per Dolar AS

Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (dolar AS) yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa melemah 20 poin.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat ke Level Rp 16.025 per Dolar AS

2 hari lalu

Rupiah Menguat ke Level Rp 16.025 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat dalam penutupan perdagangan hari ini ke level Rp 16.025 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Wamenkeu Suahasil Nazara Soroti 3 Faktor Penting dalam Ekonomi RI, Suku Bunga hingga Kurs Rupiah

2 hari lalu

Wamenkeu Suahasil Nazara Soroti 3 Faktor Penting dalam Ekonomi RI, Suku Bunga hingga Kurs Rupiah

Wamenkeu Suahasil Nazara menyoroti tiga faktor yang menjadi perhatian dalam perekonomian Indonesia saat ini. Mulai dari suku bunga yang tinggi, harga komoditas, hingga nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

Baca Selengkapnya

Harga Emas Antam Hari Ini Turun Rp 3.000, per Gram di Level Rp 1.310.000

2 hari lalu

Harga Emas Antam Hari Ini Turun Rp 3.000, per Gram di Level Rp 1.310.000

Harga emas Antam hari ini turun sebesar Rp 15 ribu bila dibandingkan dengan harga dalam perdagangan Senin pekan lalu.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

5 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

6 hari lalu

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

Data inflasi bulan April dinilai bisa memberikan sentimen positif untuk rupiah bila hasilnya masih di kisaran 3,0 persen year on year.

Baca Selengkapnya

Hari Ini Harga Emas Antam Melonjak jadi Rp 1.327.000 per Gram

6 hari lalu

Hari Ini Harga Emas Antam Melonjak jadi Rp 1.327.000 per Gram

Harga emas Antam hari ini naik Rp 17.000 menjadi Rp 1.327.000 per gram.

Baca Selengkapnya

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

6 hari lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

IHSG turun cukup drastis dan menutup sesi pertama hari Ini di level 7,116,5 atau -1.62 persen dibandingkan perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

Harga Emas Antam Hari Ini Turun Rp 15.000 per Gram

7 hari lalu

Harga Emas Antam Hari Ini Turun Rp 15.000 per Gram

Harga emas Antam hari ini turun sebesar Rp 15 ribu ke level Rp 1.310.000.

Baca Selengkapnya