Budi Waseso: Bagaimana Bisa Tidur Nyaman dengan Pangan Impor?

Senin, 24 September 2018 12:02 WIB

Dirut Bulog Budi Waseso dan Ketua Umum Kadin, Rosan Roeslani hadir dalam acara Roundtable Ketahanan Pangan Nasional di Menara Kadin, Jakarta Selatan, Senin, 24 September 2018. Tempo/Fajar Pebrianto

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso berbicara panjang lebar di depan para pengusaha Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) soal polemik impor beras yang terjadi beberapa hari terakhir ini. Budi miris melihat Indonesia sebagai negara agraris masih harus mengimpor komoditas pangan seperti beras.

Baca juga: Budi Waseso Curhat di Diskusi Kadin Enggartiasto Lukita Absen

"Bagaimana caranya bisa tidur nyaman dengan pangan impor seperti itu," ujar Buwas dalam acara Roundtable Ketahanan Pangan Nasional di Menara Kadin, Jakarta Selatan, Senin, 24 September 2018.

Dalam acara ini, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita juga diundang. Namun dia tidak bisa hadir. Enggartiasto diwakilkan Kepala Badan Pengkajian dan Pengembangan Perdagangan Kemendag, Kasan Muhri.

Menurut Buwas, saat dilantik sebagai Dirut Perum Bulog, Presiden Joko Widodo pernah berpesan kepadanya. "Pak Buwas, bisa gak cadangan beras pemerintah tidak impor?" kata Budi menirukan ucapan Jokowi. Saat itu, Budi berjanji menyanggupinya. "Ini tantangan buat saya," kata

Pekan lalu, polemik soal impor beras muncul antara Budi dan Enggar. Budi mengatakan stok beras cukup sampai Juli 2019 sehingga tak perlu lagi impor beras. Menanggapi hal itu, Enggar mengatakan bahwa pemerintah telah memutuskan bersama kuota impor tahun ini mencapai 2 juta ton tahun ini dan persoalan gudang tidak menjadi urusannya.

Budi balik menimpali pernyataan Enggar bahwa persoalan penyimpanan beras ini harus menjadi urusan bersama sebagai sesama lembaga pemerintah. Kalau pun tetap dilakukan impor tambahan hingga akhir tahun, Budi meminta beras-beras itu disimpan saja di kantor Kementerian Perdagangan.

Akibat polemik tersebut, Istana turun tangan dan meminta Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengajak keduanya duduk bersama. Kepala Staf Presiden Moeldoko mengatakan kisruh ini terjadi akibat masalah komunikasi antara keduanya. "Enggar boleh begitu, semua harus terkoordinasi dengan baik," kata dia, Kamis, 20 September 2018.

Di hadapan para pengusaha Budi menegaskan bahwa dia tidak memiliki kepentingan apa-apa di Bulog. Sejak awal, Budi merasa dicetak sebagai abdi negara dan bekerja 34 tahun di kepolisian. "Saya hanya ingin bermanfaat pada kepentingan bangsa dan negara, karena yang menjadikan saya bia jadi Dirut Bulog ini ya petani juga," ujarnya.

Budi Waseso mengatakan sangat minim pengetahuan soal pertanian, perdagangan, dan ekonomi. "Zero lah saya," kata dia. "Akan tetapi, kalau soal pengabdian dan integritas, mungkin tidak bisa dilawan." Untuk itu, dia berharap semua pihak bersinergi dengan baik dalam menciptakan ketahanan pangan nasional.

FRISKI RIANA

Berita terkait

Cuaca Ekstrem, Pemerintah Siapkan Impor Beras 3,6 Juta Ton

11 jam lalu

Cuaca Ekstrem, Pemerintah Siapkan Impor Beras 3,6 Juta Ton

Zulkifli Hasan mengatakan impor difokuskan ke wilayah sentra non produksi guna menjaga kestabilan stok beras hingga ke depannya.

Baca Selengkapnya

Bulog Beberkan Alasan Penyerapan Jagung Belum Maksimal

1 hari lalu

Bulog Beberkan Alasan Penyerapan Jagung Belum Maksimal

Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi membeberkan alasan penyerapan jagung dari petani hingga kini masih terkendala.

Baca Selengkapnya

Mengapa Beras Tetap Mahal saat Harga Gabah Terpuruk? Ini Penjelasan Bulog

1 hari lalu

Mengapa Beras Tetap Mahal saat Harga Gabah Terpuruk? Ini Penjelasan Bulog

Diretur Utama Bulog, Bayu Krisnamurthi menjelaskan penyebab masih tingginya harga beras meskipun harga gabah di petani murah.

Baca Selengkapnya

Bulog Salurkan Bantuan Pangan di Jakarta Selatan

1 hari lalu

Bulog Salurkan Bantuan Pangan di Jakarta Selatan

Perum Bulog menyalurkan Bantuan Pangan Tahap II berupa beras kepada keluarga penerima manfaat (KPM) di Jakarta Selatan.

Baca Selengkapnya

Harga Gabah Anjlok, Kemendag: Gara-gara Panen Raya

10 hari lalu

Harga Gabah Anjlok, Kemendag: Gara-gara Panen Raya

Harga gabah anjlok menjadi Rp 4.500 per kilogram. Kemendag sebut gara-gara panen raya.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

10 hari lalu

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

Berita terpopuler: Prabowo-Gibran diharap bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi usai dilantik, pendaftaran CPNS 2024 dibuka.

Baca Selengkapnya

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

11 hari lalu

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.

Baca Selengkapnya

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah, Jika Diminta

11 hari lalu

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah, Jika Diminta

Bulog mengaku siap jika diminta pemerintah menjadi off-taker gabah dari kerjasama pertanian Indonesia dan Cina

Baca Selengkapnya

Luhut Gandeng Cina Kembangkan Teknologi Penanaman Padi di Kalteng: Tinggal Cari Partner Lokal

12 hari lalu

Luhut Gandeng Cina Kembangkan Teknologi Penanaman Padi di Kalteng: Tinggal Cari Partner Lokal

Luhut Pandjaitan menyatakan bahwa Cina bersedia turut memberikan teknologi padinya ke Indonesia

Baca Selengkapnya

Bulog Cirebon Mulai Serap Gabah Petani, Panen Raya sampai Mei

15 hari lalu

Bulog Cirebon Mulai Serap Gabah Petani, Panen Raya sampai Mei

Bulog cabang Cirebon mulai menyerap gabah hasil panenan petani. Panen diperkirakan semakin banyak pada akhir April hingga Mei.

Baca Selengkapnya