Menko Darmin Ingatkan Pelemahan Rupiah Bisa Mendongkrak Inflasi

Jumat, 31 Agustus 2018 19:21 WIB

Menteri Koordinator Perekonomian Republik Indonesia Darmin Nasution, saat memberikan paparan materi di acara Digital Economic Briefing 2017 yang digelar oleh Tempo Media Group di Gedung Indosat Ooredoo Pusat, Jakarta, 16 November 2017. TEMPO/Andi Aryadi

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengingatkan pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan mempengaruhi tingkat inflasi. Kurs rupiah dalam beberapa waktu terakhir terus melemah. Bahkan hari ini rupiah bergerak mendekati Rp 15.000 per dolar AS.

Baca juga: Rupiah Loyo, BI Intervensi Rp 3 Triliun di Pasar SBN

Menurut Darmin, melemahnya kurs rupiah disebabkan oleh rencana bank sentral Amerika Serikat Federal Reserve menaikkan suku bunga acuan. Hingga 2019, menurut Darmin, suku bunga The Fed bisa naik hingga 1,5 persen atau lebih. "Jadi arahnya dia (The Fed) menaikkan (suku bunga acuan). Jadi dari sini ke 2019 itu arahnya bisa 1,5 persen bisa naik lagi atau lebih dikit," kata dia di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jumat, 31 Agustus 2018.

Akibatnya, Bank Indonesia pun harus melakukan kebijakan pengetatan moneter. "Itu berarti kita akan terkena dampaknya, sebagian di kurs, tingkat suku bunga (bank) dan inflasi. Mungkin juga lama-lama inflasi kita terpengaruh (nilai tukar rupiah) dari imported inflation," ujarnya. Imported inflation adalah inflasi yang disebabkan oleh mahalnya harga barang-barang impor akibat melemahnya kurs rupiah.

Meski demikian, Darmin mengatakan melemahnya kurs rupiah belum berdampak terhadap inflasi inti atau core inflation. "Tapi sejauh ini belum, core inflation naik sedikit tetapi masih di bawah 3,5 persen," ujarnya.

Advertising
Advertising

Darmin menjelaskan jika diakumulasikan hingga Agustus 2018, kenaikan angka inflasi sudah mulai terasa namun belum terlalu signifikan. "Kapan kelihatan dampaknya? Tidak tahu, susah menebaknya," tutur dia.

Darmin juga mengatakan akan sangat sulit untuk mengantisipasi inflasi dari barang impor. Sebab selama Indonesia masih terus melakukan impor maka Indonesia akan terpengaruh. "Walaupun ada upaya juga untuk mengendalikan impor, tapi tetap saja perlu barang itu."

Berita terkait

Rupiah Menguat ke Level Rp 16.025 per Dolar AS

37 menit lalu

Rupiah Menguat ke Level Rp 16.025 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat dalam penutupan perdagangan hari ini ke level Rp 16.025 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Wamenkeu Suahasil Nazara Soroti 3 Faktor Penting dalam Ekonomi RI, Suku Bunga hingga Kurs Rupiah

3 jam lalu

Wamenkeu Suahasil Nazara Soroti 3 Faktor Penting dalam Ekonomi RI, Suku Bunga hingga Kurs Rupiah

Wamenkeu Suahasil Nazara menyoroti tiga faktor yang menjadi perhatian dalam perekonomian Indonesia saat ini. Mulai dari suku bunga yang tinggi, harga komoditas, hingga nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

Baca Selengkapnya

BI: Inflasi di Jawa Tengah Turun setelah Idul Fitri, Berapa?

2 hari lalu

BI: Inflasi di Jawa Tengah Turun setelah Idul Fitri, Berapa?

Daerah dengan catatan inflasi terendah di Jawa Tengah adalah Kabupaten Rembang yaitu 0,02 persen.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat di Akhir Pekan, Sentuh Level Rp 16.083 per Dolar AS

2 hari lalu

Rupiah Menguat di Akhir Pekan, Sentuh Level Rp 16.083 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah ditutup menguat Rp 16.083 terhadap dolar AS pada perdagangan Jumat, 3 Mei.

Baca Selengkapnya

LPEM UI Sebut Tiga Sumber Inflasi, Rupiah sampai Konflik Iran-Israel

2 hari lalu

LPEM UI Sebut Tiga Sumber Inflasi, Rupiah sampai Konflik Iran-Israel

Inflasi April 2024 sebesar 3 persen secara year on year.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

2 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

2 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

3 hari lalu

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

Menkeu Sri Mulyani mengatakan, nilai tukar rupiah pada triwulan I 2024 mengalami depresiasi 2,89 persen ytd sampai 28 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

3 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

3 hari lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya