Harga Minyak Naik 3 Persen Akibat Penarikan Persediaan Amerika

Reporter

Antara

Kamis, 23 Agustus 2018 08:28 WIB

Petugas melakukan pemeriksaan rutin pada tangki timbun di Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Pertamina di Pontianak, Kalimantan Barat, 14 Oktober 2017. TBBM Pontianak setiap harinya mendistribusikan 2.578 liter untuk berbagai jenis BBM guna mendukung program BBM satu harga Pemerintah Joko Widodo dan Jusuf Kalla. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, New York - Harga minyak naik sekitar tiga persen pada akhir perdagangan Rabu atau Kamis pagi WIB, dengan minyak mentah Brent mencapai tertinggi tiga minggu. Hal ini terjadi setelah data pemerintah AS menunjukkan penarikan yang lebih besar dari perkiraan dalam persediaan minyak mentahnya dan karena sanksi Washington terhadap Iran mengisyaratkan pengetatan pasokan.

BACA: Mahasiswa UI Temukan Metode Baru Deteksi Cadangan Minyak

Minyak mentah Brent untuk pengiriman Oktober naik 2,15 dolar AS atau 2,96 persen, menjadi menetap di 74,78 dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange. Patokan global ini mencapai 75,00 dolar AS selama sesi, tingkat tertinggi sejak 31 Juli.

Sementara itu, minyak mentah AS, West Texas Intermediate (WTI) untuk penyerahan Oktober naik 2,02 dolar AS atau 3,07 persen menjadi ditutup pada 67,86 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.

Persediaan minyak mentah AS turun 5,8 juta barel pekan lalu, Badan Informasi Energi AS (EIA) mengatakan, melebihi proyeksi penarikan 1,5 juta barel yang diperkirakan oleh para analis yang disurvei oleh Reuters.

Kilang minyak mentah AS rata-rata memasukkan 17,89 juta barel per hari selama pekan yang berakhir 17 Agustus, 89.000 barel per hari lebih rendah dari rata-rata minggu sebelumnya, tetapi masih 431.000 barel per hari lebih tinggi dari tingkat pada minggu yang sama tahun lalu.

BACA: Lima Negara Teken Kesepakatan Sengketa Perikanan di Laut Kaspia

Selama empat minggu terakhir, input kilang rata-rata mencapai 17,73 juta barel per hari, 1,3 persen lebih tinggi dari periode empat minggu yang sama tahun lalu. Tingkat pemanfaatan kilang tetap tidak berubah minggu lalu di 98,1 persen dari total kapasitas, tingkat tertinggi sejak 1999.

"Kontribusi kuat terhadap penarikan besar minyak mentah itu adalah karena sekitar separuh dari penurunan diimbangi oleh penambahan stok gabungan bensin dan distilasi," kata Jim Ritterbusch, presiden Ritterbusch and Associates, dalam sebuah catatan.

Stok bensin naik 1,2 juta barel, sementara persediaan distilasi meningkat 1,8 juta barel, data EIA menunjukkan.

Minyak juga mendapat dukungan dari dolar AS yang lebih lemah, yang tergelincir minggu ini sebagai tanggapan terhadap komentar Presiden AS Donald Trump bahwa dia "tidak senang" oleh kenaikan suku bunga Federal Reserve.

Melemahnya dolar membuat minyak lebih murah untuk pembeli yang menggunakan mata uang lainnya.

Harga minyak juga mendapat dukungan dari prospek penurunan ekspor minyak mentah Iran sebagai tanggapan terhadap sanksi baru AS terhadap produsen terbesar ketiga di Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC).

Sanksi-sanksi AS memiliki efek yang kuat pada ekonomi Iran, Penasihat Keamanan Nasional John Bolton mengatakan pada Rabu, 22 Agustus 2018.

Perusahaan-perusahaan minyak Eropa telah mulai mengurangi pembelian dari Iran, meskipun pembeli China mengalihkan kargo mereka ke kapal milik Iran untuk menjaga pasokan tetap mengalir. "Masalah Iran terus menghuni pikiran para pedagang," kata Greg McKenna, kepala strategi pasar di broker berjangka AxiTrader.

Meningkatkan ketegangan, Iran memperingatkan pada Rabu, 22 Agustus 2018 akan menghantam target AS dan Israel jika diserang oleh Amerika Serikat, setelah penasihat keamanan Trump mengatakan Washington akan memberikan tekanan maksimum pada Teheran melampaui sanksi-sanksi ekonomi.

OPEC telah mulai meningkatkan pasokan menyusul kesepakatan dengan Rusia dan sekutu lainnya pada Juni, meskipun produsen-produsen sejauh ini berhati-hati. Arab Saudi mengatakan kepada OPEC bahwa ia akan mengurangi pasokan pada Juli, daripada meningkatkan produksi seperti yang diharapkan.

Tanda-tanda pasokan yang lebih ketat menyanggah kekhawatiran tentang perlambatan permintaan minyak yang sebagian berasal dari perselisihan perdagangan antara Amerika Serikat dan China, dua ekonomi terbesar dunia.

Pejabat AS dan Cina dijadwalkan akan melanjutkan pembicaraan pada Rabu, 22 Agustus 2018 waktu setempat, tetapi Trump mengatakan dia memperkirakan tidak akan ada kemajuan nyata.


Baca berita tentang Minyak lainnya di Tempo.co.

Advertising
Advertising

Berita terkait

Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

7 jam lalu

Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

Iran mengatakan akan membebaskan awak kapal berbendera Portugal yang disita pasukannya bulan ini.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

8 jam lalu

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 27 April 2024 diawali oleh berita soal lima sumber kekayaan negara Iran, yang sedang menghadapi ketegangan dengan Israel

Baca Selengkapnya

5 Sumber Kekayaan Negara Iran, Ada Gas Alam Hingga Saffron

1 hari lalu

5 Sumber Kekayaan Negara Iran, Ada Gas Alam Hingga Saffron

Iran dikenal memiliki sumber daya alam dan potensi kekayaan yang tinggi. Termasuk saffron, apakah itu?

Baca Selengkapnya

Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

1 hari lalu

Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

Isy Karim mengatakan Kemendag akan memperjuangkan utang selisih harga minyak goreng yang tersendat sejak awal 2022.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

2 hari lalu

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tensi geopolitik di Timur Tengah cenderung meningkat dan menjadi fokus perhatian para pemimpin dunia. Ia menegaskan kondisi ini mempengaruhi beberapa dampak ekonomi secara signifikan.

Baca Selengkapnya

Saat Iran Serang Israel, Begini Pertempuran yang Terjadi di Udara dan Antariksa

2 hari lalu

Saat Iran Serang Israel, Begini Pertempuran yang Terjadi di Udara dan Antariksa

Jet tempur AS, Prancis, Inggris,dan Yordania ikut turun laga pada malam Iran menyerang Israel secara langsung dan keras.

Baca Selengkapnya

Rusia Siap Pasok Pesawat Tempur Sukhoi Jika Indonesia Berminat

3 hari lalu

Rusia Siap Pasok Pesawat Tempur Sukhoi Jika Indonesia Berminat

Kedubes Rusia mengatakan Moskow siap memasok pesawat tempur Sukhoi jika ada minat dari Jakarta.

Baca Selengkapnya

Jumlah dan Jenis Senjata Iran yang Digunakan Saat Serang Israel

3 hari lalu

Jumlah dan Jenis Senjata Iran yang Digunakan Saat Serang Israel

Iran meluncurkan 320 hingga 350 senjata yang membawa bahan peledak seberat total 85 ton ke Israel pada Sabtu dinihari, 13 April 2024.

Baca Selengkapnya

Korea Utara Kirim Utusan ke Iran, Apa yang Dibahas?

4 hari lalu

Korea Utara Kirim Utusan ke Iran, Apa yang Dibahas?

Korea Utara mengirim delegasi ke Iran utnuk pertama kalinya sejak 2019. Selain ekonomi, keduanya diperkirakan akan menjalin kerja sama militer.

Baca Selengkapnya

Presiden Ebrahim Raisi Janji Akan Balas Jika Diserang Israel

4 hari lalu

Presiden Ebrahim Raisi Janji Akan Balas Jika Diserang Israel

Ebrahim Raisi tidak akan diam jika negaranya diserang Israel, bahkan akan melakukan pemusnahan.

Baca Selengkapnya