Gudang Garam Kirim 25 Rumah Kontainer ke Lombok

Kamis, 9 Agustus 2018 13:31 WIB

Pabrik PT Gudang Garam Tbk. Kediri, Jawa Timur. ANTARA/Arief Priyono

TEMPO.CO, Kediri - PT Gudang Garam Tbk. mengirimkan puluhan rumah pengganti kepada korban gempa bumi di Lombok. Rumah kontainer itu sudah dilengkapi peralatan mandi, cuci, dapur, hingga kebutuhan rumah tangga.

Baca: Pasca Gempa Lombok, Layanan Bank Indonesia NTB Berjalan Normal

Sebanyak 25 rumah pengganti yang dikirimkan PT Gudang Garam Cabang Gempol ini berbentuk kontainer. Kontainer multi fungsi ini diklaim bisa menjadi tempat tinggal atau rumah singgah untuk kebutuhan pengungsi. “Kontainer ini bisa difungsikan tempat tinggal sementara dan posko kesehatan,” kata Kepala Bidang Humas PT Gudang Garam Tbk Kediri, Iwhan Tricahyono, Kamis 9 Agustus 2018.

Selain makanan dan air bersih, tempat tinggal menjadi kebutuhan utama puluhan ribu pengungsi di Lombok. Termasuk kebutuhan di dalamnya mulai kasur, bantal, sabun, panci, piring, termos, kipas angin, kompor gas dan tabung elpiji, air galon, ember, bedak bayi, botol susu, dot, hingga popok bayi dan lansia.

Baca: Gempa Lombok, 7.000 Turis Asing Dievakuasi dari Gili Trawangan

Advertising
Advertising

Tak hanya itu, perusahaan rokok terbesar di Kediri ini juga mengirimkan pakaian dan celana untuk pengungsi. Sebanyak 10 ton beras juga dikirimkan ke lokasi bencana untuk memasok kebutuhan dapur umum.

Iwhan mengatakan beberapa logistik dari Kediri seperti 1.990 selimut, 4.320 cup mi instan, 3.000 bungkus abon, paket telur asin, obat-obatan, dan pembalut wanita. Barang-barang tersebut dikirimkan ke lokasi bencana melalui pesawat angkut TNI AU Lanud Iswahyudi.

Tak hanya perusahaan besar, bencana Lombok ini juga memantik solidaritas para pelajar di Kota Kediri. Siswa Sekolah Dasar Plus Rahmat misalnya, berhasil menggalang donasi hingga Rp 14 juta hanya dalam sehari.

Selain dari uang saku siswa, donasi itu juga berasal dari orang tua dan para pengajar sekolah. “Kasihan lihat anak-anak di Lombok, mereka pasti tak bisa sekolah,” tutur Aisyah Lintang Kamila, pelajar kelas tiga SD Plus Rahmat.

Penggalangan dana di sekolah ini akan berlangsung hingga akhir pekan. Masyarakat umum juga dipersilahkan ikut menyumbang untuk disalurkan melalui lembaga resmi pemerintah yang bisa dipertanggungjawabkan.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo menyebut jumlah korban tewas akibat gempa mencapai 131 jiwa. Namun beberapa pihak menyebut angka itu terlalu kecil. Lombok Utara menjadi kawasan terdampak gempa paling parah.

Berita terkait

PBB: Butuh Waktu 80 Tahun untuk Bangun Kembali Rumah-rumah di Gaza yang Dibom

4 hari lalu

PBB: Butuh Waktu 80 Tahun untuk Bangun Kembali Rumah-rumah di Gaza yang Dibom

Laporan terbaru UNDP menemukan bahwa waktu yang dibutuhkan untuk membangun kembali rumah-rumah Gaza yang hancur dibom adalah 80 tahun.

Baca Selengkapnya

BRIN: Rumah di Puspitek Punya Negara Tak Bisa Dimiliki

6 hari lalu

BRIN: Rumah di Puspitek Punya Negara Tak Bisa Dimiliki

Kepala Biro Manajemen Barang Milik Negara dan Pengadaan pada BRIN Arywarti Marganingsih mengatakan perumahan Puspitek, Serpong, tak bisa jadi hak milik.

Baca Selengkapnya

Komitmen untuk Pariwisata, Bandara Lombok Tetap Berstatus Internasional

7 hari lalu

Komitmen untuk Pariwisata, Bandara Lombok Tetap Berstatus Internasional

Bandara Lombok merupakan pintu masuk utama bagi wisatawan yang ingin berlibur ke Lombok dan destinasi lain di Nusa Tenggara Barat.

Baca Selengkapnya

Polres Jayapura Tangkap Ceria yang Jual Sabu di Diaper MamyPoko

9 hari lalu

Polres Jayapura Tangkap Ceria yang Jual Sabu di Diaper MamyPoko

Polisi menangkap perempuan berinisial SJ alias Ceria, 43 tahun, karena menjual narkotika jenis sabu.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: 40 Pabrik Baja Ilegal hingga 'Karpet Merah' Jokowi untuk Program Makan Siang Gratis

9 hari lalu

Terpopuler Bisnis: 40 Pabrik Baja Ilegal hingga 'Karpet Merah' Jokowi untuk Program Makan Siang Gratis

Zulhas mengatakan ada 40 pabrik yang memproduksi baja ilegal atau tidak memenuhi ketentuan Standar Nasional Indonesia (SNI).

Baca Selengkapnya

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

10 hari lalu

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

BTN mengusulkan skema dana abadi untuk membiayai program 3 juta rumah yang dicanangkan oleh pasangan Capres-cawapres terpilih Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, BTN Usulkan Skema Dana Abadi

10 hari lalu

Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, BTN Usulkan Skema Dana Abadi

PT Bank Tabungan Negara (BTN) usulkan skema dana abadi untuk program 3 juta rumah yang digagas Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Begini Sosok TikToker Asal Bekasi Galih Loss yang Ditangkap Kasus Penistaan Agama

12 hari lalu

Begini Sosok TikToker Asal Bekasi Galih Loss yang Ditangkap Kasus Penistaan Agama

Di mata tetangga, Galih Loss disebut jarang bercengkerama dengan warga sekitar.

Baca Selengkapnya

Chris Pratt dan Katherine Schwarzenegger Dikecam karena Robohkan Rumah Bersejarah

13 hari lalu

Chris Pratt dan Katherine Schwarzenegger Dikecam karena Robohkan Rumah Bersejarah

Chris Pratt dan Katherine Schwarzenegger menuai kritik setelah menghancurkan rumah dengan arsitektur bersejarah di Los Angeles.

Baca Selengkapnya

Pemilik Warung Padang Korban Kebakaran: Saya Baru Tahu Saat Orang Teriak

19 hari lalu

Pemilik Warung Padang Korban Kebakaran: Saya Baru Tahu Saat Orang Teriak

Kebakaran di Jalan Kemayoran Gempol, Kelurahan Kebon Kosong, Kemayoran, Jakarta Pusat, menghanguskan tiga rumah. Delapan kamar kontrakan.

Baca Selengkapnya