Usai Gempa Lombok, 60 Persen Jaringan PLN Sudah Normal
Reporter
Dias Prasongko
Editor
Ali Akhmad Noor Hidayat
Selasa, 7 Agustus 2018 16:59 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Bisnis Regional Jawa Bagian Tengah PT PLN (Persero), Amir Rosidin mengatakan saat ini sebanyak 60 persen beban jaringan PLN di Nusa Tengara Barat (NTB), Mataram sudah kembali normal usai diguncang gempa. Sedangkan sisanya sebanyak 40 persen masih dalam perbaikan.
"Sekarang ini sudah ada tim yang kami kirim bergerak dari luar terutama Bali dan Jawa Timur, Banyuwangi untuk membantu pemulihan jaringan ini," kata Amir ditemui usai menyaksikan penandatanganan kerjasama antara BUMN dan PLN mengenai pemberian diskon pemasangan listrik rumah tangga kurang mampu yang diikuti sebanyak 35 BUMN di Kantor Kementerian BUMN, Gambir, Jakarta Pusat, Selasa, 7 Agustus 2018.
Sebelumnya, gempa berkekuatan 7.0 Skala Richter (SR) mengguncang Sumbawa Timur, Laut Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Ahad, 5 Agustus, 18.46 WIB. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sempat mengeluarkan peringatan gempa itu berpotensi tsunami. Adapun titik gempa berada di kedalaman 15 km dari permukaan laut, tepatnya di garis lintang 8.73 LS dan garis bujur 116.48 BT.
Amir mengatakan saat gempa terjadi beban disrtribusi jaringan PLN hilang sebanyak 75 persen. Hal ini diakibatkan gocangan besar sehingga banyak tiang trafo jatuh ke tanah. Akibatnya beberapa wilayah mengalami gelap karena tak bisa teralirili listrik.
Menurut Amir, diperkirakan penormalan jaringan yang masih bermasalah akan selesai dalam waktu satu minggu. Dia mengatakan hal yang paling memakan waktu dalam perbaikan adalah pendirian kembali tiang-tiang untuk jaringan.
"Seminggu semoga selesai karena ada dukungan dan bantuan dari luar wilayah terdampak gempa," kata Amir.
Amir juga mengatakan telah berkoordinasi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) untuk mengantisipasi kejadian serupa akibat gempa. Selain itu, perseroan juga berkoordinasi dengan unit-unit PLN, untuk mengantisipasi gempa susulan.
Kepala Satuan Komunikasi Korporat PT PLN (Persero) I Made Suprateka sebelumnya juga telah mengatakan, usai gempa di NTB sebagian kecil wilayah terjadi pemadaman listrik. "Saat gempa terjadi beberapa daerah yang disuplai Sistem Lombok masih menyala dengan beban 50 MW (Megawatt) dari beban sistem normal sebesar 220 MW," ujar Made dalam keterangan tertulisnya, Ahad, 5 Agustus 2018.
Made menjelaskan sistem kelistrikan Sumbawa dan Bima sebagian besar menyala dan aman, walaupun ada beberapa sebagian kecil daerah yang masih padam. Untuk memulihkan pasokan listrik di daerah terdampak gempa, khususnya di Lombok Timur dan Lombok Utara, PLN dengan cepat melakukan inventarisasi kondisi aset di semua lokasi pembangkit.