RUU SDA Dinilai Ancam Bisnis Air Minum, Pengusaha Surati Jokowi

Kamis, 26 Juli 2018 08:30 WIB

Masyarakat suku Tengger meminum air dari mata air Gunung Widodaren saat ritual pengambilan air suci di kawasan Gunung Bromo, Probolinggo, Jawa Timur, Jumat, 29 Juni 2018. Prosesi pengambilan air suci ini dipercaya berkhasiat melancarkan rezeki, jodoh, karier, dan sebagainya. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Asosiasi Pengusaha Air Minum Dalam Kemasan (Aspadin) bakal menyurati Presiden Joko Widodo dan Dewan Perwakilan Rakyat karena tak dilibatkan dalam pembahasan rancangan undang-undang sumber daya air (RUU SDA). Ketua Aspadin, Rachmat Hidayat mengatakan kelompok pengusaha selama ini belum dilibatkan dalam pembahasan RUU.

Simak: Menteri Basuki Beberkan Prinsip dalam RUU Sumber Daya Air

Padahal, kata Rachmat, dalam RUU SDA tersebut juga meyangkut kelangsungan bisnis air minum dalam kemasan. "Ini tentu berpotensi bisa mematikan daya saing dan usaha air minum kemasan itu sendiri," kata Rachmat saat ditemui di Hotel Millenium, Jakarta Pusat, usai menjadi pembicara dalam diskusi menyangkut kelanjutan bisnis air minum, Rabu, 25 Juli 2018.

Pemerintah lewat Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan bersama Komisi Infrastruktur DPR kini tengah membahas RUU SDA tersebut. Pembahasan masih berlangsung di panitia kerja DPR yang dibentuk bersama-sama antara pemerintah dan DPR. Rencananya RUU ini bakal mulai dibahas pada masa sidang berikutnya.

Rachmat menjelaskan ada tiga pasal yang dinilai memberatkan bagi pengusaha. Pertama adalah adanya pasal mengenai persyaratan izin yang termaktub dalam pasal 47 ayat D, F dan G.

Kemudian ada juga pasal 51 ayat 1 yang menyebut air minum dalam kemasan disamakan dengan air pipa sehingga rentan penguasaan negara oleh Badan Usaha Milik Negara dan Badan Usaha Milik Daerah. Terakhir adalah pasal 63 huruf F yang menyebut sumber air dapat dibuka untuk masyarakat mengambil air secara bebas.

Rachmat mencontohkan aturan dalam pasal 47 bisa mematikan bisnis air minum karena pasal ini mewajibkan perusahaan terlibat dalam bank garansi dan memberikan alokasi 10 persen dari laba bersih. Alokasi ini nantinya bakal digunakan untuk melakukan konservasi mata air.

"Kami sudah dibebankan pajak, lalu dipotong lagi 10 persen. Ini beban usaha. Akibatnya masyarakat akan beli produk mahal," kata dia.

Wakil Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Bidang Kebijakan Publik Triyono Prijosoesilo mengatakan sebetulnya RUU SDA belum terlalu mendesak. Sebab, aturan yang ada saat ini dinilai telah mencukupi.

Simak: Demo Mahasiswa Tolak RUU Sumber Daya Air

Triyono justru mempertanyakan pemerintah dan DPR yang terkesan ingin buru-buru menyelesaikan RUU SDA ini. Selain itu, ia juga menyoroti mengenai tak dilibatkan Kementerian Perindustrian dalam pembahasan ini. Padahal dalam industri air adalah bahan pelengkap yang juga dipakai oleh hampir semua jenis usaha.

Sementara itu, data Aspadin menunjukan saat ini bisnis air minum kemasan mampu menyerap 50.000 tenaga kerja langsung di 900 perusahaan. Industri ini menyumbang 3,3 persen produk domestik bruto (PDB) serta melibatkan 250.000 tenaga kerja tidak langsung melalui rantai pasoknya (distribusi).

Berita terkait

Kewarganegaraan Ganda Arcandra Tahar Pernah Jadi Persoalan, Jokowi Tunjuk sebagai Wakil Menteri ESDM

18 menit lalu

Kewarganegaraan Ganda Arcandra Tahar Pernah Jadi Persoalan, Jokowi Tunjuk sebagai Wakil Menteri ESDM

Eks Menteri ESDM, Arcandra Tahar tersangkut soal kewarganegaraan ganda hingga dicopot dari jabatan. Kkemudian diangkat Jokowi lagi jadi wakil menteri.

Baca Selengkapnya

Ini Pesan Jokowi ke Prabowo untuk Lanjutkan Program di Bidang Kesehatan

30 menit lalu

Ini Pesan Jokowi ke Prabowo untuk Lanjutkan Program di Bidang Kesehatan

Presiden Jokowi menyoroti urgensi peningkatan jumlah dokter spesialis di Indonesia. Apa pesan untuk pemimpin baru?

Baca Selengkapnya

Kepala Bappenas Sanjung Pemerintahan Jokowi: Ekonomi RI Stabil di Kisaran 5 Persen

34 menit lalu

Kepala Bappenas Sanjung Pemerintahan Jokowi: Ekonomi RI Stabil di Kisaran 5 Persen

Menteri PPN/Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa menyanjung pemerintahan Presiden Jokowi karena pertumbuhan ekonomi RI stabil pada kisaran 5 persen.

Baca Selengkapnya

Presidential Club Bentukan Prabowo Bisa Buka Peluang Jokowi Cawe-cawe di Pemerintahan Mendatang?

13 jam lalu

Presidential Club Bentukan Prabowo Bisa Buka Peluang Jokowi Cawe-cawe di Pemerintahan Mendatang?

Adapun rencana membentuk Presidential Club diungkap oleh juru bicara Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak.

Baca Selengkapnya

Respons DPR atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

13 jam lalu

Respons DPR atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

Anggota DPR Saleh Partaonan Daulay menilai perlu usaha dan kesungguhan dari Prabowo untuk menciptakan presidential club.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Pemilik Sepatu Bata hingga Jokowi Minta Timbal Balik Ekonomi

13 jam lalu

Terkini Bisnis: Pemilik Sepatu Bata hingga Jokowi Minta Timbal Balik Ekonomi

Siapa pemilik merek sepatu Bata yang pabriknya tutup di Purwakarta?

Baca Selengkapnya

Habiburokhman Sebut Ide Prabowo Bikin Presidential Club Sudah Sejak 2014

13 jam lalu

Habiburokhman Sebut Ide Prabowo Bikin Presidential Club Sudah Sejak 2014

Prabowo disebut memiliki keinginan untuk secara rutin bertemu dengan para presiden sebelum dia.

Baca Selengkapnya

Jokowi Beri Dua Catatan di Rapat Evaluasi Mudik Lebaran 2024

14 jam lalu

Jokowi Beri Dua Catatan di Rapat Evaluasi Mudik Lebaran 2024

Menteri Perhubungan Budi Karya mengatakan 242 juta masyarakat melakukan perjalanan mudik lebaran tahun ini.

Baca Selengkapnya

Dahnil Anzar Yakin Prabowo Bisa Cairkan Komunikasi Jokowi-Megawati-SBY

14 jam lalu

Dahnil Anzar Yakin Prabowo Bisa Cairkan Komunikasi Jokowi-Megawati-SBY

Dahnil menilai Prabowo punya kemampuan untuk menghubungkan mereka.

Baca Selengkapnya

Jokowi dan Gibran Kompak Bilang Begini soal Wacana Presidential Club Usulan Prabowo

14 jam lalu

Jokowi dan Gibran Kompak Bilang Begini soal Wacana Presidential Club Usulan Prabowo

Wacana presidential club yang sebelumnya disampaikan Juru Bicara Prabowo mendapat respond dari Jokowi dan Gibran.

Baca Selengkapnya