Rupiah Melempem, Industri Farmasi Dilema Naikkan Harga Produk

Selasa, 10 Juli 2018 09:15 WIB

KPPU: Bisnis Farmasi Nasional Tidak Sehat

TEMPO.CO, Jakarta - Nilai tukar rupiah yang tak kunjung berhenti bergejolak membuat pelaku usaha kelimpungan. Terlebih bagi industri yang banyak bergantung pada bahan baku impor karena biaya produksi yang semakin membengkak. Kemarin, nilai rupiah ditutup di level 14.332 per dolar Amerika Serikat. Hingga akhir Juni lalu, kurs rupiah tercatat telah terdepresiasi 5,60 persen (year-to-date).

Salah satu industri yang besar terkena dampaknya adalah industri farmasi. “Karena 95 persen bahan baku aktif dan pendukung kami berasal dari impor,” ujar Ketua Komite Perdagangan dan Industri Bahan Baku Farmasi Gabungan Pengusaha (GP) Farmasi Indonesia Vincent Harijanto kepada Tempo, Senin 9 Juli 2018.

Baca juga: Perang Dagang AS Cina Segera Dimulai, Rupiah Makin Remuk

Vincent mengatakan industri kewalahan mengantisipasi pelemahan rupiah dan memandang tak ada solusi selain menaikkan harga. Dia mengungkapkan, dulu pelaku usaha masih bisa meminimalkan risiko fluktuasi kurs rupiah dengan lindung nilai (hedging) dalam pembelian bahan baku. “Tapi hedging kan ada biayanya, dan dulu margin keuntungan kami 10-20 persen, masih bisa untuk hedging dengan cost 2-5 persen. Nah, sekarang marginnya tinggal 5 persen, jadi enggak mungkin dipakai itu,” katanya.

Di satu sisi, opsi untuk menaikkan harga juga tak semudah itu dapat ditempuh. Sebab, hal tersebut berkaitan dengan adanya kontrak jangka panjang tahunan dengan pemerintah melalui Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan tentang suplai obat-obatan. “Kami sedang mengupayakan untuk membuat klausul baru dalam kontrak agar bisa melakukan eskalasi harga,” katanya.

Advertising
Advertising

Simak pula: Faktor Eksternal Bikin Nilai Tukar Rupiah Melemah Jadi Rp 14.397

Asosiasi secara aktif mulai berkoordinasi dengan pemerintah untuk melakukan penyesuaian isi kontrak dua tahunan tersebut. “Kalau keadaan seperti sekarang, mau enggak mau harus dituangkan klausul itu. Kalau sama-sama ngotot kami ingin dituangkan dan pemerintah tidak ingin menuangkan, ya sudah, kami akan berhenti suplai,” ucapnya.

Menurut Vincent, saat ini memang masih ada sejumlah produsen besar yang sanggup menahan dengan melakukan efisiensi, bahkan memotong margin keuntungan. “Tapi tetap harus diperhatikan kalau nanti tidak ada perubahan dari waktu ke waktu, bisa-bisa menyerah semua juga.”

Direktur Utama PT Kalbe Farma Tbk Vidjongtius menuturkan perusahaannya hingga saat ini masih terus melakukan efisiensi dan menjadikan kenaikan harga sebagai pilihan kedua. “Kami lebih melakukan efisiensi biaya dan proses produksi dan pengelolaan modal kerja, sambil terus memonitor level rupiah yang masih berfluktuasi,” ucapnya. Berdasarkan kinerja beberapa waktu terakhir, PT Kalbe Farma mengalami pertumbuhan bisnis pada periode 2015-2016 sebesar 14,7 persen menjadi 4,5 persen pada 2016-2017.

Sementara itu, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto berujar pihaknya tengah mendorong agar tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) untuk bahan baku aktif industri farmasi dapat diproduksi di dalam negeri. “Sehingga industri tidak lagi bergantung pada impor dan menghemat devisa juga, sehingga rupiah bisa stabil,” katanya.

Berita terkait

Rupiah Ditutup Melemah 20 Poin Jadi Rp 16.046 per Dolar AS

1 jam lalu

Rupiah Ditutup Melemah 20 Poin Jadi Rp 16.046 per Dolar AS

Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (dolar AS) yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa melemah 20 poin.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat ke Level Rp 16.025 per Dolar AS

1 hari lalu

Rupiah Menguat ke Level Rp 16.025 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat dalam penutupan perdagangan hari ini ke level Rp 16.025 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Wamenkeu Suahasil Nazara Soroti 3 Faktor Penting dalam Ekonomi RI, Suku Bunga hingga Kurs Rupiah

1 hari lalu

Wamenkeu Suahasil Nazara Soroti 3 Faktor Penting dalam Ekonomi RI, Suku Bunga hingga Kurs Rupiah

Wamenkeu Suahasil Nazara menyoroti tiga faktor yang menjadi perhatian dalam perekonomian Indonesia saat ini. Mulai dari suku bunga yang tinggi, harga komoditas, hingga nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat di Akhir Pekan, Sentuh Level Rp 16.083 per Dolar AS

3 hari lalu

Rupiah Menguat di Akhir Pekan, Sentuh Level Rp 16.083 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah ditutup menguat Rp 16.083 terhadap dolar AS pada perdagangan Jumat, 3 Mei.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

4 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

4 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

4 hari lalu

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

Menkeu Sri Mulyani mengatakan, nilai tukar rupiah pada triwulan I 2024 mengalami depresiasi 2,89 persen ytd sampai 28 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

4 hari lalu

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat di angka Rp 16.088 pada perdagangan akhir pekan ini.

Baca Selengkapnya

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

5 hari lalu

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

Data inflasi bulan April dinilai bisa memberikan sentimen positif untuk rupiah bila hasilnya masih di kisaran 3,0 persen year on year.

Baca Selengkapnya

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

7 hari lalu

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

Kurs rupiah dalam perdagangan hari ini ditutup melemah 4 poin ke level Rp 16.259 per dolar AS.

Baca Selengkapnya