Asosiasi Gas Industri Keluhkan 4 Kendala ke Airlangga Hartarto

Jumat, 6 Juli 2018 08:23 WIB

Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto. Istimewa

TEMPO.CO, Surabaya -Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan sektor industri kimia merupakan salah satu penyumbang utama kontribusi terhadap produk domestik bruto (PDB), yakni sekitar 1,73 persen atau sebesar Rp 236 triliun. Menurut Airlangga, salah satu sektor industri kimia yaitu industri gas merupakan komoditi penting yang digunakan oleh multi-sektor industri lainnya.

“Tidak dipungkiri lagi bahwa kelancaran produksi industri-industri penggerak utama perekonomian dipengaruhi pasokan gas industri yang berkelanjutan,” kata Airlangga dalam teks pidatonya di Kongres dan Seminar Teknik Asosiasi Gas Industri Indonesia (AGII) di Hotel Novotel Samator, Surabaya, Kamis petang, 6 Juli 2018.

Baca juga: Jokowi: Baru Tiga Industri Nikmati Harga Gas Murah

Pasokan gas industri dari produsen, ujar dia, hendaknya dilihat sebagai peluang dan tantangan untuk membantu industri lainnya supaya lebih berdaya saing dengan pasokan yang stabil dan harga yang kompetitif. “Terutama pada industri manufaktur yang dalam dua tahun belakangan ini sangat menjanjikan, terutama dalam aspek nilai,” kata Airlangga.

Ketua Umum AGII Arief Harsono berujar produsen gas industri masih mengalami empat kendala di lapangan selain tingginya nilai investasi (padat modal) yang harus ditanamkan investor di sektor tersebut.

Kendala-kendala itu adalah peraturan otonomi yang tumpang tindih dan kurang terkoordinasi antara instansi terkait, banyaknya item perizinan yang harus diurus pabrik dan filling station baru, sulit dan mahalnya biaya pengurusan perpanjangan Sertifikat Hak Guna Bangunan, serta terdepreasinya mata uang rupiah terhadap dolart Amerika Serikat dalam beberapa tahun terakhir ini.

“Kendala-kendala ini menyebabkan mahalnya biaya modal, khususnya yang masih harus diimpor dari luar negeri,” tutur Arief.

Di bagian lain Arief mengatakan peranan gas industri sebagai penunjang kegiatan industri hulu sampai hilir telah berkembang pesat seiring dengan meningkatnya kapasitas terpasang yang sangat drastis, baik yang non-integrated maupun integrated, lebih dari 2,40 miliar NM3 per tahun dengan asumsi operasi produksi 8.000 jam per tahun.

“Namun penambahan kapasitas terpasang gas industri lebih dari 115 persen dalam kurun waktu delapan tahun terakhir ini belum diimbangi dengan kenaikan konsumsi gas oleh industri yang lain, terutama disebabkan oleh lesunya industri baja dalam negeri dan surutnya harga minyak mentah dunia sampai pada titik terendah,” katanya kepada Airlangga Hartarto.

Berita terkait

Kemenperin Periksa Pejabat Terlibat Penipuan SPK Fiktif, Terbongkar karena Aduan Pihak Ketiga

15 jam lalu

Kemenperin Periksa Pejabat Terlibat Penipuan SPK Fiktif, Terbongkar karena Aduan Pihak Ketiga

Seorang pejabat di Kemenperin menyalahgunakan jabatan untuk membuat SPK fiktif.

Baca Selengkapnya

Ratusan Ribu Hektare Sawit Ilegal Kalimantan Tengah akan Diputihkan, Dinas Perkebunan Mengaku Tidak Dilibatkan

6 hari lalu

Ratusan Ribu Hektare Sawit Ilegal Kalimantan Tengah akan Diputihkan, Dinas Perkebunan Mengaku Tidak Dilibatkan

Lebih dari separo lahan sawit di Kalimantan Tengah diduga berada dalam kawasan hutan. Pemerintah berencana melakukan pemutihan sawit ilegal.

Baca Selengkapnya

22 Ribu Hektare Lahan Sawit PT SCP Diduga Berada dalam Kawasan Hutan, Kerap Memicu Kebakaran

6 hari lalu

22 Ribu Hektare Lahan Sawit PT SCP Diduga Berada dalam Kawasan Hutan, Kerap Memicu Kebakaran

22 ribu hektare perkebunan sawit PT Suryamas Cipta Perkasa (PT SCP) masuk kawasan hutan hidrologis gambut di Kalimantan Tengah.

Baca Selengkapnya

Kala Jokowi dan Gibran Disebut sebagai Bagian dari Keluarga Besar Golkar dan PAN

7 hari lalu

Kala Jokowi dan Gibran Disebut sebagai Bagian dari Keluarga Besar Golkar dan PAN

Ini alasan Partai Golkar dan PAN menyebut Jokowi dan Gibran sebagai bagian dari keluarga besar partainya.

Baca Selengkapnya

Agen Tabung di Cinere Depok Terbakar, Pemilik Tewas

10 hari lalu

Agen Tabung di Cinere Depok Terbakar, Pemilik Tewas

Diduga terjadi kebocoran gas agen tabung dan air mineral di Gang Melati 1, Cinere, Depok, terbakar Jumat, 26 April 2024.

Baca Selengkapnya

Walhi Tuntut Jepang Akhiri Pendanaan Proyek Gas Fosil yang Menimbulkan Bencana

11 hari lalu

Walhi Tuntut Jepang Akhiri Pendanaan Proyek Gas Fosil yang Menimbulkan Bencana

Menurut Walhi, pasca Perjanjian Paris, JBIC justru menjadi penyandang dana gas fosil terbesar di Asia Tenggara.

Baca Selengkapnya

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

11 hari lalu

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

Kementerian Perindustrian atau Kemenperin menyatakan impor untuk komoditas bahan baku plastik kini tidak memerlukan pertimbangan teknis lagi.

Baca Selengkapnya

Suplai Gas yang Merata Dukung Ketersediaan Pupuk Nasional

12 hari lalu

Suplai Gas yang Merata Dukung Ketersediaan Pupuk Nasional

Bambang Haryadi, mengungkapkan upaya Komisi VII dalam mengatasi tantangan produksi pupuk di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Hadiri Penetapan Prabowo - Gibran sebagai Presiden dan Wapres Terpilih, Anies: Hormati Proses Bernegara

12 hari lalu

Hadiri Penetapan Prabowo - Gibran sebagai Presiden dan Wapres Terpilih, Anies: Hormati Proses Bernegara

Anies dan Muhaimin hadir dalam acara penetapan presiden wakil presiden terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di KPU hari ini.

Baca Selengkapnya

Pelemahan Rupiah dan IHSG Berlanjut, Airlangga: Indonesia Masih Lebih Baik

13 hari lalu

Pelemahan Rupiah dan IHSG Berlanjut, Airlangga: Indonesia Masih Lebih Baik

Kendati terjadi pelemahan rupiah, Airlangga mengklaim rupiah masih lebih baik dibanding mata uang lain. IHSG juga diklaim lebih baik dari negara lain.

Baca Selengkapnya