Rupiah Diprediksi Menguat Terbatas di Rp 14.050 per dolar AS

Jumat, 22 Juni 2018 10:05 WIB

Petugas money changer menghitung mata uang dolar. Rupiah semakin tertekan terhadap nilai tukar dolar Amerika Serikat, di level Rp14.060 per Dolar AS. Jakarta, 25 Agustus 2015. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gusta memperkirakan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat berpotensi menguat hari ini. Menurut Nafan penguatan yang akan terjadi tidak terlalu signifikan atau masih terbatas. Nafan memperkirakan nilai rupiah akan bergerak di kisaran Rp 14.050 hingga Rp 14.150 per dolar AS.

"Sebab walaupun sudah berada di area overbought, indikator Stochastic dan RSI masih bergerak menguat ke atas, sementara indikator TSI masih menunjukkan sinyal positif," kata Nafan saat dihubungi, Jumat, 22 Juni 2018.

Baca: Rupiah Tembus Rp 14 Ribu, Darmin: Jangan Terlalu Dirisaukan

Nafan mengatakan sentimen eksternal yang begitu kuat mempengaruhi. Salah sentimen eksternal itu adalah rencana bank sentral AS, The Federal Reserve atau The Fed yang akan menaikkan suku bunga acuan sebanyak dua kali lagi pada tahun ini.

Juga pengaruh eksternal lainnya, yaitu disertai meningkatnya tensi antara AS dengan beberapa negara dalam menerapkan kenaikan bea impor. Menurut Nafan hal itu berujung pada sentimen perang dagang yang secara tidak langsung menyebabkan posisi rupiah tertekan.

Baca: Perang Dagang AS dengan Cina, Begini Pengaruhnya Terhadap Rupiah

Dalam situs resmi Bank Indonesia, Jakarta Interbank Spot Dollar Rate atau JISDOR mencatat nilai tukar rupiah terhadap dolar AS berada di angka Rp 14.090 pada penutupan Kamis, 21 Juni 2018. Angkat tersebut menunjukkan pelemahan 188 poin dari nilai sebelumnya, yaitu Rp 13.902 pada penutupan Kamis, 8 Juni 2018. Sedangkan pada 20 Juni 2018, kurs jual US$ 1 terhadap rupiah, yaitu Rp 14.160 dan kurs beli Rp 14.020.

Analis Pasar Uang Bank Mandiri Reny Eka Putri memperkirakan rupiah masih akan melemah hari ini. "Rupiah akan bergerak di kisaran Rp 14.075 hingga Rp 14.130," kata Reny saat dihubungi.

Sedangkan Analis Binaartha Securitas Reza Priyambada mengatakan kembali melemahnya laju rupiah membuka peluang pelemahan kembali. Hal tersebut karena pelaku pasar lebih memilih untuk pegang sejumlah mata uang safe haven. "Adapun rupiah diestimasikan akan bergerak dengan kisaran support Rp 14.123 dan resisten Rp 13.996," kata Reza.

Reza mengatakan meski dari dalam negeri tidak terlalu banyak berita negatif, terkecuali rencana Bank Indonesia yang berencana kembali menaikkan tingkat suku bunga acuannya tampaknya belum sepenuhnya terefleksi pada pergerakan rupiah.

Berita terkait

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

1 hari lalu

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

Pada perdagangan Kamis, kurs rupiah ditutup melemah pada level Rp 16.187 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

2 hari lalu

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

Analis Ibrahim Assuaibi, memperkirakan rupiah hari ini fluktuatif dan akan ditutup menguat pada rentang Rp 16.150 sampai Rp 16.220 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

2 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

2 hari lalu

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 32 poin ke level Rp 16.187 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

2 hari lalu

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

BI menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen berdasarkan hasil rapat dewan Gubernur BI yang diumumkan pada Rabu, 24 April 2024.

Baca Selengkapnya

Timnas AMIN Jelaskan Urgensi Pertemuan Jokowi dan Prabowo untuk Bahas RAPBN 2025

2 hari lalu

Timnas AMIN Jelaskan Urgensi Pertemuan Jokowi dan Prabowo untuk Bahas RAPBN 2025

Awalil menilai pertemuan dan koordinasi antara Jokowi dan Prabowo memang diperlukan dan sangat penting dilakukan saat ini.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Hari Ini Diyakini Menguat, Pasar Respons Kemenangan Prabowo-Gibran

3 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Hari Ini Diyakini Menguat, Pasar Respons Kemenangan Prabowo-Gibran

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hari ini masih akan menguat pada rentang Rp 16.110 - Rp 16.180. Pasar merespons kemenangan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Rupiah Diprediksi Stabil, Pasar Respons Positif Kenaikan BI Rate

3 hari lalu

Rupiah Diprediksi Stabil, Pasar Respons Positif Kenaikan BI Rate

Rupiah bergerak stabil seiring pasar respons positif kenaikan BI Rate.

Baca Selengkapnya

Gubernur BI Prediksi Suku Bunga The Fed Turun per Desember 2024: Bisa Mundur ke 2025

3 hari lalu

Gubernur BI Prediksi Suku Bunga The Fed Turun per Desember 2024: Bisa Mundur ke 2025

Gubernur Bank Indonesia atau BI Perry Warjiyo membeberkan asumsi arah penurunan suku bunga acuan The Fed atau Fed Fund Rate (FFR).

Baca Selengkapnya

BI Naikkan Suku Bunga Acuan, Bank Mandiri: Penting di Tengah Ketidakpastian dan Fluktuasi Global

3 hari lalu

BI Naikkan Suku Bunga Acuan, Bank Mandiri: Penting di Tengah Ketidakpastian dan Fluktuasi Global

Bank Mandiri merespons soal kenaikan suku bunga acuan oleh Bank Indonesia (BI).

Baca Selengkapnya