BI Sebut Selama Lebaran 2018 Belum Ada Laporan Uang Palsu

Sabtu, 16 Juni 2018 08:30 WIB

Petugas menunjukkan barang bukti uang palsu saat rilis pengungkapan jaringan produksi dan peredaran uang palsu di Bareskrim Polri, Jakarta, 18 Oktober 2017. Tempo/Fakhri Hermansyah.

TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia (BI) menyatakan selama momen lebaran pada tahun ini belum ada laporan mengenai adanya uang palsu. Direktur Eksekutif Departemen Pengelolaan Uang BI Suhaedi bahkan mengatakan peredaran uang tahun ini cenderung menurun.

"Kami pantau selama ini perkembangannya sangat menggembirakan. Jumlahnya tetap terkendali. Selama Lebaran ini tidak ditemukan atau dilaporkan mengenai dugaan uang palsu," kata Suhaedi ditemui usai menghadiri open house yang diselenggarakan oleh Gubernur BI Perry Warjiyo di rumahnya Jalan Patiunus, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Jumat, 15 Juni 2018.

BACA: Bank Indonesia Ingatkan untuk Menghindari Penukaran Uang Ilegal

Menurut Suhaedi menurunya rasio uang palsu tersebut karena saat ini masyarakat semakin pintar dan teliti dalam mengenali keaslian uang. Apalagi, saat ini sistem pelaporan uang palsu saat ini juga semakin baik. Sehingga baik BI maupun kepolisian bisa segera menangani kasus uang palsu.

Berdasarkan data milik BI, rasio uang palsu tercatat menurun pada tahun 2018 menjadi 1:3. Artinya setiap satu juta lembar uang kartal terdapat tiga lembar uang palsu. Jumlah ini menurun dari 1:9 pada tahun 2017.

BACA: Belajar Buat Uang Palsu dari Youtube, Yogi Edarkan Lewat Facebook

Suhaedi menuturkan bahwa uang yang paling banyak dipalsukan adalah uang kartal pecahan dengan nominal besar seperti Rp 50.000 dan Rp 100.000. Sedangkan, dari wilayah peredaran, kata dia, paling banyak sampai sejauh ini ditemukan di Pulau Jawa.

Karena itu, untuk menghindari bertambahnya peredaran uang palsu Suhaedi mengimbau agar masyarakat melakukan penukaran uang di kas-kas resmi seperti kas keliling milik BI maupun kantor cabang masing-masing bank.

"Silakan menukar di BI, di bank-bank, sehingga terhindar dari risiko jumlah yang tidak sesuai dan tidak ada risiko uang palsu, sama tidak dikenakan biaya tambahan," ujar dia.

BACA: Pilkada Serentak, Bank Indonesia: Temuan Uang Palsu Menurun

Berita terkait

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

3 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

3 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

3 hari lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

4 hari lalu

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

Badan Pusat Statistik mencatat tingkat inflasi pada momen Lebaran atau April 2024 sebesar 3 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

5 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

6 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

6 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

7 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

7 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

8 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya