Mudik Lebaran, Rp 150 Triliun Duit Orang Kota Pindah ke Daerah

Reporter

Caesar Akbar

Kamis, 14 Juni 2018 18:44 WIB

Pengendara sepeda motor melintasi Jembatan Suramadu, Surabaya, Jawa Timur, Rabu, 13 Juni 2018. Pada H-2 Lebaran, jembatan penghubung antara Pulau Jawa dan Madura itu mulai dipadati kendaraan, khususnya pengendara sepeda motor yang menuju Madura. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Ekonom Universitas Indonesia Fithra Faisal Hastiadi menghitung ada sekitar Rp 150 triliun dana yang berpindah ke daerah dalam masa mudik Lebaran 2018. Hitungan itu didapat dengan mengasumsikan jumlah pemudik pada tahun ini sebanyak 30 juta orang dengan pengeluaran per orang Rp 5 juta. "Itu hitungan sederhananya, secara tren historis seorang pemudik bisa mengeluarkan Rp 1-5 juta rupiah," ujar Fithra kepada Tempo, Kamis, 14 Juni 2018.

Bahkan, apabila masing-masing pemudik hanya mengeluarkan sekitar Rp 1 juta saja di kampung halaman masing-masing, maka dana yang mengalir ke daerah tetap jumbo yakni Rp 30-50 triliun.

BACA JUGA: Ada Promosi Jika Anda Mau Mudik dengan Helikopter

Kementerian Perhubungan sebelumnya memprediksi ada 12,24 juta pemudik yang menggunakan kendaraan pribadi dan 19,5 juta pemudik menggunakan angkutan umum pada Lebaran tahun ini.

Fithra menyebut 70 persen dari pengeluaran itu pasti dibelanjakan pemudik di daerah destinasi. "Apalagi, mereka sudah mendapatkan tunjangan hari raya, pastinya mereka akan melakukan konsumsi di daerah," kata dia. Sisanya, sebesar 30 persen, kata Fithra, biasanya habis di perjalanan, antara lain untuk membayar tol, bensin, dan konsumsi di area peristirahatan.

BACA JUGA: Mau Tahu Berapa Tarif Tol Trans Jawa? Simak Video Ini

Selain aktivitas konsumsi di daerah mudik, Fithra menyebut konsumsi juga bisa saja dilakukan di kota asal, misalnya Jakarta, sebelum mudik. "Jadi ada peningkatan aktivitas konsumsi di daerah asal, lalu aktifitas logistik, juga efek redistribusi. Tentu paling besar di transportasi dan redistribusinya."

Dengan adanya triliunan rupiah yang mengalir ke daerah-daerah itu, Fithra meyakini ada multiplier effect yang terjadi setiap kali mudik Lebaran. Adanya efek tersebut, kata dia, akan meningkatkan perekonomian lokal, seperti usaha kuliner, rekreasi, serta adanya peningkatan aktivitas ekonomi di jalur mudik.

BACA JUGA: Mudik Lebaran, Ada Lebih dari 100 Ribu Mobil Tinggalkan Jakarta

"Selama ini uang kencang berputar di Jakarta, ini akan berpindah ke daerah. Meski masih didominasi Jawa, tapi kita akan lihat ada efeknya di Sumatera dan di Indonesia timur," ujar Fithra. Efek serupa yang terjadi adalah bertambahnya lapangan pekerjaan meskipun musiman.

Bila dilihat dari analisis tabel input-output, Fithra mengatakan hasil dari kegiatan ekonomi selama masa mudik itu adalah peningkatan output daerah sekitar rata-rata 20 persen, serta adanya penciptaan lapangan kerja musiman yang berimbas pada peningkatan pendapatan keluarga di daerah mudik sebesar 10 persen. "Jadi perekonomian daerah meningkat. Karena efek multiplier tadi, sumbangan dari daerah itu tentunya akan menyumbang pertumbuhan ekonomi nasional," ujar Fithra.

BACA JUGA: Kereta Bandara Jakarta-Cengkareng Laris di Musim Mudik Lebaran

Ekonom Samuel Aset Manajemen Lana Soelistianingsih mengatakan multiplier effect yang terjadi dalam fenomena mudik ini tidak terlalu besar karena momen yang terjadi hanya sekali dalam satu tahun. "Ini kan sebenarnya untuk satu kali tembakan nih. Jadi enggak kontinyu gitu," tutur dia.

Lana mendorong para kepala daerah untuk aktif mengajak warganya agar dana yang masuk ke daerah itu tidak hanya setahun sekali, melainkan berkelanjutan. Namun, Lana setuju, secara teoritis, efek penambahan yang terjadi bisa sekitar 2,5 kali lipat, dengan asumsi seorang pemudik mempergunakan 60-70 persen dari dana pemasukannya untuk berbelanja atau konsumsi selama masa mudik.

Berita terkait

Mitsubishi Motors Hadirkan Diskon Perawatan dan Perbaikan Kendaraan Usai Mudik Lebaran

21 jam lalu

Mitsubishi Motors Hadirkan Diskon Perawatan dan Perbaikan Kendaraan Usai Mudik Lebaran

PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (PT MMKSI) menghadirkan program spesial, yaitu "Kilau Lebaran Campaign". 1 April hingga 31 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Harga Naik, Toko Ritel Batasi Penjualan Gula Pasir

1 hari lalu

Harga Naik, Toko Ritel Batasi Penjualan Gula Pasir

Sejumlah toko ritel melakukan pembatasan penjualan gula pasir imbas dari naiknya harga gula.

Baca Selengkapnya

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

1 hari lalu

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

Sektor manufaktur tunjukan tren kinerja ekspansif seiring Ramadhan dan Idul Fitri 2024. Sementara itu, inflasi masih terkendali.

Baca Selengkapnya

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

1 hari lalu

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

Badan Pusat Statistik mencatat tingkat inflasi pada momen Lebaran atau April 2024 sebesar 3 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya

Sempat Meroket Tajam, Harga Bawang Merah Berangsur Turun di Sejumlah Daerah, Ini Fakta-faktanya

4 hari lalu

Sempat Meroket Tajam, Harga Bawang Merah Berangsur Turun di Sejumlah Daerah, Ini Fakta-faktanya

Harga bawang merah mulai mengalami penurunan di sejumlah daerah.

Baca Selengkapnya

Ramadan-Lebaran 2024, Tokopedia: Produk Kebutuhan Harian hingga Fesyen Paling Laris

8 hari lalu

Ramadan-Lebaran 2024, Tokopedia: Produk Kebutuhan Harian hingga Fesyen Paling Laris

E-Commerce Communications Director Shop Tokopedia, Nuraini Razak mengungkap tren belanja sepanjang Ramdan dan Lebaran 2024.

Baca Selengkapnya

KAI Sebut Penjualan Tiket Kereta Kelas Suite Compartment dan Luxury Laris saat Libur Lebaran, Laku hingga 112 Persen

8 hari lalu

KAI Sebut Penjualan Tiket Kereta Kelas Suite Compartment dan Luxury Laris saat Libur Lebaran, Laku hingga 112 Persen

EVP of Corporate Secretary PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI Raden Agus Dwinanto Budiadji mengatakan penjualan tiket kereta api kelas Suite Class Compartment dan Luxury laris dibeli saat pelaksanaan angkutan masa Lebaran 2024.

Baca Selengkapnya

Bawang Merah Rp 80 Ribu, Menteri Zulhas: Gara-gara Lebaran

9 hari lalu

Bawang Merah Rp 80 Ribu, Menteri Zulhas: Gara-gara Lebaran

Harga bawang merah naik hingga Rp 80 ribu per kilogram. Menteri Zulhas bilang gara-gara lebaran.

Baca Selengkapnya

Penumpang Commuter line di Masa Angkutan Lebaran Mencapai 20 Juta

10 hari lalu

Penumpang Commuter line di Masa Angkutan Lebaran Mencapai 20 Juta

PT Kereta Commuter Indonesia atau KCI mencatat total 20.944.000 penumpang commuter line selama masa angkutan Lebaran 2024.

Baca Selengkapnya

22 Hari Jadi Angkutan Lebaran, PT KAI Divre 1 Sumut Angkut 187.584 Penumpang

10 hari lalu

22 Hari Jadi Angkutan Lebaran, PT KAI Divre 1 Sumut Angkut 187.584 Penumpang

PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI resmi menutup pelaksanaan Angkutan Lebaran 2024 yang telah berlangsung selama 22 hari sejak 31 Maret.

Baca Selengkapnya