Pengusaha Travel Minta Pemerintah Berdiplomasi dengan Israel

Sabtu, 2 Juni 2018 14:45 WIB

Warga Israel mengibarkan bendera Israel di luar gerbang Damaskus di Yerusalem, Minggu 13 Mei 2018. Israel memperingati ulang tahun ke-51 pendudukan di Yerusalem Timur dalam perang 1967.[AP]

TEMPO.CO, Jakarta - Association of The Indonesian Tours and Travel Agencies (ASITA) meminta Pemerintah Indonesia mencari solusi mengenai larangan bagi turis Indonesia untuk berkunjung ke Israel. Presiden ASITA, Asnawi Bahar mengatakan ia berharap agar Pemerintah Indonesia segera mencairkan suasana supaya larangan tersebut bisa segera dicabut.

"Karena itu kami berharap ini bisa segera diselesaikan melalui kebijakan diplomasi politik luar negeri," kata Asnawi kepada Tempo melalui sambungan telepon, Jumat, 1 Juni 2018.

Simak: Turis Berpaspor Indonesia Tidak Bisa Masuk Israel

Sebelumnya, Pemerintah Israel menerbitkan aturan yang melarang seluruh turis yang memiliki paspor Indonesia masuk wilayah itu. Keputusan ini diduga kuat diambil sebagai aksi balasan terhadap Pemerintah Indonesia yang melarang warga negara Israel masuk Indonesia.

Adapun keputusan tersebut banyak disesalkan beberapa pihak karena kota Yerusalem di Israel merupakan salah satu kota yang sering dikunjungi sebagai tempat ibadah maupun wisata religi bagi wisatawan asal Indonesia. Apalagi, kota tersebut menjadi sebuah kota bagi tiga agama yakni Yahudi, Nasrani dan Islam yang layak dikunjungi oleh pemeluk ketiga agama itu.

Advertising
Advertising

Menurut Asnawi, akibat larangan ini para pengusaha tour and travel atau agen perjalanan berpotensi mengalami kerugian yang tidak sedikit. Apalagi dalam rentang satu tahun wisatawan maupun warga yang menjalani ibadah di beberapa lokasi di Israel terhitung cukup banyak mencapai 40.000 ribu orang.

Asnawi memberikan contoh bahwa dalam satu kali perjalanan para turis asal Indonesia bisa membayar kepada agen sebesar US$ 3000 hingga US$ 4000 dolar. Nilai tersebut setara dengan Rp 41,8 juta hingga Rp 55, 8 juta jika menggunakan kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR), pada 31 Mei 2018, sebesar Rp 13.951 per dolar.

Dengan adanya larangan ini tentu akan menambah beban bagi pengusaha lantaran rencana perjalanan sudah dijadwalkan jauh-jauh hari sebelumnya.

"Ini kan mendadak sementara kita kan sudah membayar hotel, tiket dan lainya jauh-jauh hari, tentu ini menambah pekerjaan dan tantangan bagi kami," kata Asnawi.

Karena itu, Asnawi berharap larangan dari Pemerintah Israel tersebut tidak lama untuk diberlakukan terhadap Indonesia. Asnawi juga berharap Kementerian Luar Negeri untuk segera berkomunikasi dengan Pemerintah Israel mengenai persoalan ini.

Berita terkait

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

55 menit lalu

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

Sejumlah perusahaan asal Israel diduga menjual teknologi pengintaian atau spyware ke Indonesia. Terungkap dalam investigasi gabungan Tempo dkk

Baca Selengkapnya

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

3 jam lalu

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.

Baca Selengkapnya

AJI Jakarta Ikut Tolak Project Cloud Google untuk Israel, Ini Alasannya

4 jam lalu

AJI Jakarta Ikut Tolak Project Cloud Google untuk Israel, Ini Alasannya

AJI Jakarta dengungkan boikot terhadap project cloud yang dikerjakan Google untuk Israel. Momentumnya diselarasakan dengan Hari Buruh 1 Mei.

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

8 jam lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Investigasi Tempo Ungkap Perusahaan Israel Diduga Pasok Spyware ke Indonesia sejak 2017

10 jam lalu

Investigasi Tempo Ungkap Perusahaan Israel Diduga Pasok Spyware ke Indonesia sejak 2017

Empat perusahaan Israel diduga memasok spyware dan surveillance ke Indonesia sepanjang 2017-2023. Polri jadi salah satu sasaran target pengguna.

Baca Selengkapnya

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

10 jam lalu

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

Israel berencana mengusir warga Palestina keluar dari Kota Rafah di selatan Gaza ke sebidang tanah kecil di sepanjang pantai Gaza

Baca Selengkapnya

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

10 jam lalu

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

Sejauh ini, 30 anak telah meninggal karena kelaparan dan kehausan di Gaza akibat blokade total bantuan kemanusiaan oleh Israel

Baca Selengkapnya

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

11 jam lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

11 jam lalu

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

Kementerian Luar Negeri Belgia mengatakan pihaknya "mengutuk segala ancaman dan tindakan intimidasi" terhadap Pengadilan Kriminal Internasional (ICC)

Baca Selengkapnya

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

12 jam lalu

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

Para pejabat Hamas dan CIA dijadwalkan bertemu dengan mediator Mesir di Kairo untuk merundingkan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya