BI Resmi Keluarkan Izin untuk E-Money Paytren Milik Yusuf Mansur

Jumat, 1 Juni 2018 12:03 WIB

E-Money atau uang elektronik Paytren resmi diluncurkan pad 1 Juni 2018 setelah mendapatkan izin dari Bank Indonesia. Peluncuran dilakukan di Pesantren Daarul Qur'an, Tangerang, oleh pendirinya KH Yusuf Mansur dan dihadir sebelas menteri dan pejabat setara menteri.

TEMPO.CO, Tangerang - Layanan uang elektronik alias e-money Paytren besutan Yusuf Mansur resmi mendapat izin dari Bank Indonesia. Sebelumnya, layanan milik PT Veritra Sentosa Internasional (Treni) ini sempat terganjal perizinan selama setahun.

“Alhamdulillah, karya anak bangsa 100 persen ini sudah mendapatkan izin dari Bank Indonesia,” kata Yusuf Mansur di Pesantren Tahfidz Daarul Qur’an, Tangerang, Jumat, 1 Juni 2018.

Baca: Mantap Beli Saham BRI Syariah, Paytren Siapkan Dana Rp 500 M

Yusuf merintis layanan Paytren pada 2013. Perusahaan teknologi finansial atau fintech ini memiliki hampir 2,2 juta mitra yang tersebar di dalam negeri dan 35 negara lain.

Dengan layanan yang digagasnya itu, Yusuf menuturkan pengguna dapat melakukan banyak transaksi, seperti membayar pulsa telepon dan listrik. Bahkan, ujar dia, WNI pengguna layanan di Malaysia dan Hong Kong bisa membeli pulsa lewat Paytren serta bisa mengirim uang ke kampung halamannya.

Advertising
Advertising

Layanan Paytren ini sebelumnya sempat dihentikan Bank Indonesia selama setahun karena belum mendapat izin. Namun, Pada 22 Mei 2018, Bank Indonesia resmi mengeluarkan izin dengan nomor 20/307/DKSP/Srt/B perihal persetujuan izin sebagai penerbit uang elektronik server based.

Pemberian izin Paytren disambut baik oleh Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara. Kehadiran Paytren, kata Rudiantara, bisa meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia. “Sekarang inklusi keuangan di Indonesia hanya 36 persen,” ujar Rudiantara. “Jutaan orang Indonesia belum mendapatkan layanan perbankan."

Rudiantara menuturkan pemerintah menargetkan adanya kenaikan inklusi keuangan hingga 75 persen. Adapun saat ini cakupan operator seluler di Indonesia telah lebih dari 75 persen.

Menteri Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo juga menyambut gembira izin Paytren. “Pesantren ternyata bisa mengikuti perkembangan revolusi ekonomi digital 4.0,” ucap Eko.

Eko mengatakan Indonesia telah menjadi emerging country yang membanggakan dengan tumbuh di atas 5 persen. Sebab, ujar Eko, hanya ada tujuh negara di dunia yang tumbuh di atas 5 persen. “Pertumbuhan ekonomi itu selama ini didukung oleh pesantren. Saya berharap Paytren bisa memajukan desa dan bisa bekerja sama dengan 39 ribu badan usaha milik desa (BUMDes),” tutur Eko.

BURHAN SHOLIHIN

Lihat juga video: Anak Muda Ini Lahirkan Unicorn Bernilai Triliunan Rupiah dari Garasi


Berita terkait

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

2 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

2 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

3 hari lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

5 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

6 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

6 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

6 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

7 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

7 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

7 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya