20 Tahun Reformasi, Bos BI Sebut Rating Ekonomi RI Sangat Baik

Reporter

Dewi Nurita

Selasa, 22 Mei 2018 16:15 WIB

Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo (ketiga kanan) sesaat akan memberikan katerangan kepada wartawan usai Rapat Dewan Gubernur di Bank Indonesia, Jakarta, 17 Mei 2018. Posisi Agus sebagai Gubernur BI akan digantikan oleh Perry Warjiyo pada 24 Mei mendatang. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Bank Indonesia Periode 2013-2018 Agus Martowardojo menilai, saat ini peringkat ekonomi Indonesia berada dalam rating yang sangat baik. Ia membandingkan dengan kondisi ekonomi RI sebelum 20 tahun reformasi.

Kondisi ekonomi, menurut Agus, tetap terjaga meski terjadi pelemahan rupiah terhadap dolar Amerika Serikat beberapa waktu belakangan ini. Hal itu disampaikan Agus Martowardojo saat menyampaikan laporan akhir Gubernur BI Periode 2013-2018 di Ruang Rapat Komisi XI DPR RI, Jakarta pada Selasa, 22 Mei 2018.

Prestasi tersebut, lanjut Agus, terlihat dari kenaikan rating perekonomian Indonesia oleh beberapa lembaga pemeringkat internasional, seperti Fitch, Moody's, dan Standard and Poor's (S&P). “Jangan kira Indonesia dalam kondisi lemah. Belum pernah kita sebaik ini. Sekarang rating agency kita satu notch lebih tinggi. Kondisi ekonomi Indonesia saat ini jauh lebih baik dibandingkan krisis ekonomi 1997-1998," ujar Agus di Ruang Rapat Komisi XI DPR RI, Jakarta, Selasa, 22 Mei 2018.

Baca juga: Amien Rais Ungkap Sosok Menteri yang Setia Dampingi Soeharto

Selain itu, sistem pembayaran Indonesia juga sudah selevel dengan sistem pembayaran di dunia. Ini ditandai dengan masuknya BI sebagai anggota Committee on Payments and Market Infrastructures (CPMI), yang berperan menetapkan standar internasional untuk mempromosikan, memonitor dan membuat rekomendasi terkait keamanan dan efisiensi sistem pembayaran dan infrastruktur pasar keuangan. "Kami dengan serius memperbaiki tata kelola sistem manajemen risiko,” ujarnya.

Rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) perbankan setelah 20 tahun reformasi, juga berada di bawah 3 persen. Angka ini jauh lebih baik dibandingkan 1998 sebesar 53 persen. Rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) perbankan saat ini juga berada di angka lebih dari 22 persen, sementara pada 1998 sebesar 15,7 persen.

"Jadi, melihat kondisi perekonomian Indonesia pada 1998 dengan sekarang, tentu sangat berbeda. Kondisi kita sekarang dibandingkan 20 tahun lalu, jauh lebih baik dan tidak ada yang perlu dikhawatirkan," tuturnya

Advertising
Advertising

Berita terkait

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

4 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

4 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

4 hari lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

6 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

7 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

7 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

8 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

8 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

8 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

9 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya