Ilustrasi Mass Rapid Transit (MRT). TEMPO/Tony Hartawan
TEMPO.CO, Jakarta - Perwakilan PT MRT Jakarta dan Gojek Indonesia menandatangani Nota Kesepahaman terkait Studi Pengembangan Non-farebox Business dan Mobile Payment untuk MRT Jakarta.
"Nota Kesepahaman ini dimaksudkan agar kedua belah pihak dapat menjajaki pengembangan bisnis di luar tiket dan mobile payment untuk area stasiun dan depo MRT Jakarta," ujar Direktur Utama PT MRT Jakarta William Sabandar dalam keterangan tertulisnya, Selasa, 22 Mei 2018. Presiden Gojek Indonesia Andre Soelistyo meneken nota kesepamahan tersebut.
PT MRT dan Gojek sedang mempersiapkan pengembangan non-farebox business dan mobile payment di area sekitar stasiun dan depo Jakarta MRT Jakarta. Nantinya, segala transaksi pembayaran akan terintegrasi lewat ponsel pintar.
William menuturkan, dengan fasilitas mobile payment, pengguna MRT Jakarta akan dimudahkan dalam pembayaran tiket elektronik MRT Jakarta. "Pengguna transportasi daring yang sudah menggunakan mobile payment dalam transaksinya pun tidak perlu menyiapkan kartu tiket MRT Jakarta secara terpisah," kata William.
Sistem pembayaran yang terintegrasi ini, kata William, akan memudahkan pengguna. Karena dapat berpindah moda dengan efektif dan efisien. Kemudian, target penumpang 173.400 orang per hari dapat terpenuhi.
Presiden Gojek Andre Soelistyo mengatakan inovasi teknologi merupakan peluang bisnis, untuk menjangkau seluruh masyarakat. "Kerja sama ini menggabungkan kemampuan infrastruktur MRT dengan luasnya jangkauan Gojek," turur dia.