Budi Waseso Beberkan Persamaan Tangani Sabu dan Beras
Reporter
Lani Diana Wijaya
Editor
Ali Akhmad Noor Hidayat
Senin, 14 Mei 2018 18:47 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama Perusahaan Umum Badan Usaha Logistik (Perum Bulog) Budi Waseso alias Buwas menemukan perbedaan dan persamaan dalam menangani sabu dan beras. Mantan kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) itu menyebut ada tugas yang bertolak belakang. Perbedaan itu misalnya tampak dari aspek permintaan dan suplai.
Menurut Buwas, kepala BNN bertugas menekan permintaan dan suplai narkotika, bahkan memusnahkannya. Namun seorang direktur Bulog harus menyesuaikan suplai dengan perkembangan permintaan.
"Sama-sama putih, satu putih beras yang satu putih sabu. Bedanya itu," ujar Buwas sambil bergurau di kantornya, Jalan Jend. Gatot Suboroto, Kuningan Timur, Jakarta Selatan, Senin, 14 Mei 2018.
Simak: Harga Beras di Cipinang Lebih Mahal dari HET
Buwas melanjutkan, saat ini dirinya bertugas menjaga pasokan pangan, khususnya beras. Dia menganggap bertugas di Bulog adalah hal baru karena tak sesuai dengan latar belakangnya sebagai mantan penegak hukum. Dia berupaya tak menjadi 'gaduh' mengingat persoalan yang dihadapi berbeda.
Dia berujar harus meredam emosionalnya setelah menduduki posisi direktur utama Perusahaan Umum Badan Usaha Logistik (Perum Bulog). Buwas mengakui tak mau agresif mengumumkan suatu informasi seputar Bulog.
"Saya kan terkenal membuat gonjang-ganjing, gaduh," kata Buwas. "Kalau saya ribut-ribut dan gaduh nanti ribut semua. Sekarang saya belajar tidak membuat gaduh karena beda masalahnya," lanjutnya.
Sebelumnya, Budi Waseso dikenal sebagai sosok kontroversial saat menjabat Kepala Badan Reserse Kriminal Polri. Beberapa langkah yang dia ambil usai dilantik pada 19 Januari 2015 mengundang perdebatan dan reaksi publik.