Antisipasi Teror Bom Meluas, Pusat Belanja Tingkatkan Pengamanan
Reporter
M Yusuf Manurung
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Senin, 14 Mei 2018 12:03 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Seusai teror bom Surabaya, Ahad kemarin, sejumlah pusat perbelanjaan (mal) mulai meningkatkan pengamanan. Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Stefanus Ridwan menuturkan seruan peningkatan keamanan telah disampaikan kepada sekitar 300 mal yang menjadi anggota asosiasi tersebut.
"Kami nambah anggota (petugas keamanan), termasuk dari aparat kepolisian," ucap Stefanus kepada Tempo, Senin, 14 Mei 2018.
Baca: Rudiantara Imbau Masyarakat Tak Viralkan Konten Teror Bom
Selain itu, Stefanus mengatakan manajemen mal telah diimbau untuk menyiapkan petugas keamanan berseragam bebas. Lebih ketatnya penjagaan dimulai dari pemeriksaan di pintu masuk pusat perbelanjaan.
Pemeriksaan menjadi lebih ketat dibanding hari biasa. "Dengan pengamanan ini, pengunjung diharap bisa bersabar," ujar Stefanus.
Ahad pagi, 13 Mei 2018, ledakan bom terjadi di tiga gereja di Surabaya, Jawa Timur. Ketiganya adalah Gereja Kristen Indonesia, Jalan Diponegoro; Gereja Santa Maria Tak Bercela, Jalan Ngagel Madya Nomor 1, Kelurahan Baratajaya, Kecamatan Gubeng; dan Gereja Pantekosta, Jalan Arjuno.
Kepolisian Daerah Jawa Timur menyatakan sebelas orang tewas akibat ledakan bom itu. Saat ini, beberapa daerah telah memberlakukan status siaga 1 untuk mengantisipasi insiden serupa. Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta dan Polda Metro Jaya merupakan daerah yang telah mengumumkan siaga 1.
Sebelumnya, Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Agus Santoso menginstruksikan semua pemangku kepentingan penerbangan untuk memperketat pengamanan. Pengetatan pengamanan dilakukan di semua bandar udara dan fasilitas penerbangan di seluruh Indonesia pascateror bom Surabaya.
"Apalagi ini menjelang bulan Ramadan, banyak masyarakat yang melakukan perjalanan mudik dengan transportasi udara. Selain itu, fasilitas penerbangan lain, seperti radar dan tower control, juga harus dijaga, sehingga bisa berfungsi memberikan pelayanan keselamatan penerbangan dengan baik," kata Agus dalam keterangan tertulisnya merespons teror bom Surabaya, Ahad kemarin.