Tiap Tahun Butuh Tambahan 100 MW, Bali Terancam Krisis Listrik

Kamis, 3 Mei 2018 07:30 WIB

Petugas PLN mendeteksi jaringan listrik untuk memastikan keandalan saluran Kabel Tegangan Menengah (SKTM) 20 kV di KPUD Jakarta, 17 April 2017. Tempo/Tony Hartawan
TEMPO.CO, Jakarta - Rencana PT PLN (Persero) menyambungkan sistem kelistrikam Jawa-Bali melalui pembangunan transmisi jumbo listrik bertegangan 500 kilovolt (KV) nyaris kandas karena ditolak warga Bali. Sejak direncanakan pemerintah pada sebelas tahun lalu, pembangunan transmisi tak kunjung dimulai.
Direktur Bisnis PLN Regional Jawa Timur dan Bali, Djoko Rahardjo Abumanan mengatakan proyek transmisi ini penting untuk mencegah krisis listrik di Pulau Dewata pada 2021 mendatang. Sebab, kapasitas terpasang pembangkit listrik di Bali hanya 1.100 megawatt (MW). Sementara, beban puncak Bali saat ini kurang lebih mencapai 800 MW. Djoko menghitung, Bali membutuhkan listrik tambahan sebesar 100 MW per tahun karena pertumbuhan konsumsinya pesat.
"Kami sudah ingatkan. Masyarakat tidak mau, tinggal menunggu Bali padam," ujar Djoko kepada Tempo, Rabu 2 Mei 2018.
Polemik pembangunan transmisi mengemuka sejak lembaga keagamaan Parisada Hindu Dharma Indonesia menolak proyek. Alasannya, menara penyangga transmisi setinggi 376 meter ini hanya berjarak 2 km dari Pura Segara Rupek. Menurut Ketua Parisada, I Gusti Ngurah Sudiana, pembangunan itu bakal melanggar bhidama (fatwa) terkait radius kesucian pura. "Dalam radius 2 km tidak boleh dibangun bangunan yang bisa mengganggu kesucian pura," katanya.
Belakangan, sikap kontra juga muncul dari Majelis Madya Desa Pakraman Buleleng. Bersama umat Hindu lainnya, mereka menyerahkan pernyataan resmi Komisi Amdal Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan pada 6 April lalu.
PLN makin loyo ketika Asian Development Bank menyatakan mundur dari proyek senilai US$ 385 juta ini. Menurut Djoko, ADB mundur lantaran merasa proyek terlalu lama molor. ADB adalah pengucur dana terbesar US$ 225 juta. Proyek turut didukung ASEAN Infrastructure Fund yang berkomitmen mengeluarkan dana US$ 25 ribu. Anggaran sisanya berasal dari pendanaan PLN.
"Sekarang pembiayaan yang murah saja sudah mundur. Lalu biaya dari mana? Mau pakai apa?" kata Djoko.
Direktur Utama PLN Sofyan Basir masih berharap proyek transmisi berlanjut. Sebab, jaringan kabel Jawa-Bali saat ini hanya bertegangan 150 KV sehingga tak kuat mengaliri setrum skala besar dari Jawa Timur. Jaringan juga efektif menurunkan biaya pokok penyediaan listrik di Bali.
Jika sikap masyarakat tidak berubah, kata Sofyan, perusahaan akan mengubah skema penyaluran listrik dari menara ke kabel bawah laut. "Kami berkeras kalau tetap enggak dikasih, kami mau (membangun transmisi) lewat bawah laut. Walaupun jauh lebih mahal," tutur Sofyan. Direktur Perencanaan PLN Syofvi Felienty Roekman menargetkan masalah bisa segera selesai sehingga perusahaan bisa memulai lelang proyek tahun ini.
Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Andy Noorsaman Sommeng irit bicara soal polemik transmisi listrik Jawa-Bali. "Jawa-Bali Crossing itu complicated. Silakan tanya saja ke PLN," kata Andy.
ROBBY IRFANY | ROFIQI HASAN (DENPASAR)

Berita terkait

3 Tips agar Rumah Terhidar dari Kebakaran saat Musim Kemarau

4 hari lalu

3 Tips agar Rumah Terhidar dari Kebakaran saat Musim Kemarau

Berikut tiga tips yang dapat membantu mengurangi risiko kebakaran rumah dari dampak musim kemarau.

Baca Selengkapnya

PLN Nyalakan Listrik Sektor Agrikultur Kabupaten Sragen, Sasar 499 Petani

5 hari lalu

PLN Nyalakan Listrik Sektor Agrikultur Kabupaten Sragen, Sasar 499 Petani

PLN Unit Induk Distribusi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta menyalakan listrik di sektor agrikultur wilayah Kabupaten Sragen.

Baca Selengkapnya

Nonton Liga Voli PLN Bisa Dapat Voucher Token Listrik

13 hari lalu

Nonton Liga Voli PLN Bisa Dapat Voucher Token Listrik

PT PLN (Persero) mendukung ajang kompetisi voli PLN Mobile Proliga 2024. Penonton bisa dapat voucher token listrik.

Baca Selengkapnya

Beban Puncak saat Lebaran 2024 Naik 3,53 Persen, PLN Klaim Sukses Sediakan Pasokan Listrik Andal

15 hari lalu

Beban Puncak saat Lebaran 2024 Naik 3,53 Persen, PLN Klaim Sukses Sediakan Pasokan Listrik Andal

PT PLN (Persero) mengklaim sukses menyediakan pasokan listrik andal selama periode siaga Ramadan dan Idul Fitri 1445.

Baca Selengkapnya

PLN Jamin Pasokan Listrik di Sejumlah Titik Transportasi Publik di Jakarta Selama Arus Balik Lebaran

21 hari lalu

PLN Jamin Pasokan Listrik di Sejumlah Titik Transportasi Publik di Jakarta Selama Arus Balik Lebaran

PLN menjamin ketersediaan listrik di sejumlah titik transportasi umum.

Baca Selengkapnya

PLN Jamin Ketersediaan Listrik Selama Lebaran, Siapkan 81.591 Petugas dan 2.766 Posko

26 hari lalu

PLN Jamin Ketersediaan Listrik Selama Lebaran, Siapkan 81.591 Petugas dan 2.766 Posko

PLN juga menggunakan alat khusus berupa kamera jarak jauh untuk mendeteksi kerusakan pada peralatan di Gardu Induk.

Baca Selengkapnya

7 Tips Aman Meninggalkan Rumah Saat Mudik Lebaran

27 hari lalu

7 Tips Aman Meninggalkan Rumah Saat Mudik Lebaran

Apa yang harus dilakukan agar rumah tetap aman saat mudik lebaran?

Baca Selengkapnya

7 Tips dari PLN untuk Pastikan Kondisi Listrik di Rumah Aman sebelum Ditinggal Mudik

28 hari lalu

7 Tips dari PLN untuk Pastikan Kondisi Listrik di Rumah Aman sebelum Ditinggal Mudik

PT PLN memberikan tips bagi masyarakat untuk memastikan listrik di rumah dalam kondisi aman sebelum ditinggal mudik lebaran.

Baca Selengkapnya

Lima Langkah Amankan Listrik saat Mudik

34 hari lalu

Lima Langkah Amankan Listrik saat Mudik

Ini lima langkah mengamankan listrik rumah saat ditinggal mudik lebaran.

Baca Selengkapnya

Antisipasi Listrik Padam saat Arus Mudik Lebaran 2024, Bandara Soekarno-Hatta Uji Kehandalan dan Sistem Kelistrikan

39 hari lalu

Antisipasi Listrik Padam saat Arus Mudik Lebaran 2024, Bandara Soekarno-Hatta Uji Kehandalan dan Sistem Kelistrikan

Bandara Soekarno-Hatta melakukan serangkaian pengujian kehandalan jaringan kelistrikan dan sistem cadangan di Terminal 1, 2, dan 3.

Baca Selengkapnya