Bila Rupiah Terpuruk dan Picu Inflasi, BI Siap Naikkan Suku Bunga

Jumat, 27 April 2018 10:14 WIB

(ki-ka) Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Agusman Zainal, Gubernur BI Agus Martowardojo, Deputi Gubernur BI Erwin Rijanto, dan Kepala Departemen Pengelolaan Moneter Bank Indonesia Doddy Zulverdi saat konferensi pers di kantornya, Jakarta Pusat, 26 April 2018. Tempo/M Yusuf Manurung

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo memastikan bank sentral tak akan ragu memutuskan menaikkan suku bunga acuan jika pelemahan nilai tukar rupiah berlanjut dan memicu inflasi serta mempengaruhi stabilitas sistem keuangan. “Kalau memang diperlukan, kami tidak akan ragu melakukan penyesuaian. Tapi tentu dilakukan secara berhati-hati, terukur, serta mengacu pada perkembangan data terkini, juga perkiraan ke depan,” ujarnya, Kamis, 26 April 2018.

Seperti diketahui, tekanan dolar Amerika Serikat terhadap rupiah terus menguat beberapa hari terakhir. Pada pagi hari ini kurs tengah Bank Indonesia mencatat rupiah berada di level Rp 13.930 per dolar Amerika atau melemah dibanding pada awal pekan Rp 13.894 per dolar Amerika.

Baca: IHSG Anjlok, BEI: Dana Asing Investor Masih Meningkat

Hingga kemarin, BI mencatat depresiasi rupiah mencapai 0,88 persen (month-to-date), dengan tingkat volatilitas di kisaran 6 persen. Meski begitu, Agus menuturkan, depresiasi rupiah masih lebih rendah jika dibandingkan dengan negara lain, seperti bath Thailand yang melemah 1,12 persen, ringgit Malaysia 1,24 persen, dolar Singapura 1,17 persen, dan rupee India 2,4 persen.

Perihal adanya prediksi kurs rupiah akan menembus level Rp 14 ribu per dolar Amerika dalam waktu dekat, Agus mengatakan level itu tak bisa dijadikan patokan yang relevan. “Mohon jangan dilihat dari batas psikologis ada level tembus 13.900 atau 14 ribu, padahal kalau secara persentase kan dibanding negara lain tidak besar, hanya 0,88 persen,” ucapnya.

Advertising
Advertising

Agus pun memastikan jika tekanan yang terjadi kali ini masih disebabkan oleh sentimen utama peningkatan yield US Treasury hingga lebih dari 3 persen dan rencana kenaikan suku bunga acuan Bank Sentral Amerika (Fed Fund Rate) lebih dari tiga kali. “Kami tidak menargetkan untuk mencapai nilai tukar tertentu, tapi memang kami memandang kondisi saat ini sudah undervalued.”

Meskipun demikian, dia meminta masyarakat tak terlampau khawatir terhadap tekanan pelemahan ini. Agus menuturkan lembaganya akan terus melancarkan upaya-upaya untuk menjaga stabilitas rupiah, khususnya memastikan ketersediaan suplai dolar di pasar dengan menabur cadangan devisa. Namun dia enggan menyebutkan nilai pasti cadangan devisa yang telah tergerus. “Intinya kami akan selalu ada di pasar untuk memastikan liquidity dan comfortability dolar serta rupiah,” katanya.

Selain itu, indikator makro ekonomi domestik terjaga dengan baik. Agus mencontohkan tingkat inflasi hingga pekan ketiga April sebesar 0,12 persen (month-to-month) atau 3,44 persen (year-on-year).

Agus pun yakin kondisi perekonomian yang stabil tetap dapat membuat Indonesia menarik di mata investor. “Kalaupun sempat ada arus modal keluar (capital outflow), kami dapat memahami, tapi karena konsistensi dan koordinasi yang dijaga, kami yakin dana yang temporary keluar itu akan kembali lagi,” ucapnya.

Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Bhima Yudhistira Adhinegara, menilai langkah BI merespons pelemahan rupiah dengan membuka peluang untuk menaikkan suku bunga acuan sudah tepat. Dengan demikian, aliran dana asing yang keluar dapat tertahan. Dia memprediksi, jika terjadi kenaikan suku bunga, akan berada di kisaran 25-50 basis poin. “Nilai aset, baik surat utang maupun saham, akan lebih menarik di mata investor,” katanya.

Berita terkait

Rupiah Ditutup Melemah 20 Poin Jadi Rp 16.046 per Dolar AS

7 jam lalu

Rupiah Ditutup Melemah 20 Poin Jadi Rp 16.046 per Dolar AS

Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (dolar AS) yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa melemah 20 poin.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat ke Level Rp 16.025 per Dolar AS

1 hari lalu

Rupiah Menguat ke Level Rp 16.025 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat dalam penutupan perdagangan hari ini ke level Rp 16.025 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Wamenkeu Suahasil Nazara Soroti 3 Faktor Penting dalam Ekonomi RI, Suku Bunga hingga Kurs Rupiah

1 hari lalu

Wamenkeu Suahasil Nazara Soroti 3 Faktor Penting dalam Ekonomi RI, Suku Bunga hingga Kurs Rupiah

Wamenkeu Suahasil Nazara menyoroti tiga faktor yang menjadi perhatian dalam perekonomian Indonesia saat ini. Mulai dari suku bunga yang tinggi, harga komoditas, hingga nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat di Akhir Pekan, Sentuh Level Rp 16.083 per Dolar AS

3 hari lalu

Rupiah Menguat di Akhir Pekan, Sentuh Level Rp 16.083 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah ditutup menguat Rp 16.083 terhadap dolar AS pada perdagangan Jumat, 3 Mei.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

4 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

4 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

4 hari lalu

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

Menkeu Sri Mulyani mengatakan, nilai tukar rupiah pada triwulan I 2024 mengalami depresiasi 2,89 persen ytd sampai 28 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

4 hari lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

4 hari lalu

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat di angka Rp 16.088 pada perdagangan akhir pekan ini.

Baca Selengkapnya

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

5 hari lalu

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

Data inflasi bulan April dinilai bisa memberikan sentimen positif untuk rupiah bila hasilnya masih di kisaran 3,0 persen year on year.

Baca Selengkapnya