DPR Usul Dana BPJS Ketenagakerjaan untuk Bangun Rumah Murah

Reporter

Bisnis.com

Selasa, 24 April 2018 10:42 WIB

Pemerintah Bangun Empat Juta Rumah Murah

TEMPO.CO, Jakarta -Dana Badan Penyelengara Jaminan Sosial Tenaga Kerja (BPJS TK) diusulkan agar dapat menjadi sumber pendanaan perbankan untuk membangun rumah murah atau rumah bersubsidi bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) demi menekan backlog perumahan di Tanah Air yang setiap tahunnya rusak bertambah.

Usulan tersebut mengemuka saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) antara Komisi XI DPR RI dengan PT Bank Tabungan Negara (persero) Tbk. di Gedung DPR RI, Senayan Jakarta, Senin, 23 April 2018.

Anggota Komisi XI dari Fraksi PDIP Andreas Eddy Susetyo mengatakan bahwa dengan melihat backlog perumahan di Indonesia saat ini yang mencapai kisaran 11,3 juta unit, maka diperlukan dana yang tidak sedikit untuk menyelesaikannya.

"Nah ini kan backlognya sangat tinggi, hingga 11,3 juta unit, nah butuh dana seberapa besar dan berapa lama untuk menyelesaiakannya? Sumber pendanaanya dari mana? Apakah APBN atau dari mana nih agar bisa segera selesai, karena kebutuhan rumah ini menyangkut kesejahteraan rakyat," tuturnya.

Menurut Andreas, apabila mengandalkan dana perbankan semata, dipastikan penyelesaian backlog perumahan tersebut tidak akan segera selesai, sementara setiap tahun kebutuhan rumah juga terus bertambah.

Advertising
Advertising

"Kalau mau menggunakan dana Tapera juga ini masih baru, mau sampai dimana belum tahu, belum bisa digantungkan. Maka perlu ada pemanfaatan dana jangka panjang lainnya, misalnya BPJS TK," ujarnya.

Simak: Pameran Ini Tawarkan Rumah Murah dengan Cicilan Setara Uang Kos

Menurutnya apabila hal itu bisa dilakukan maka penyelesaian backlog di Tanah Air dapat segera ditekan selain saat ini telah dilakukan Program Satu Juta Rumah. "Apalagi salah satu tugas BTN adalah memenuhi program sejuta rumah ini. Jadi apa kira-kira terobosan dari BTN untuk dapat menekan backlog ini," ujarnya.

Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Maryono mengatakan bahwa untuk mengatasi backlog secara industri, diperlukan waktu perkiraan 11 tahun lagi. "Dengan asumsi per tahun penyediaan rumah subsidi sebesar 1 juta rumah. Sementara, setiap tahun, backlog perumahan terus mengalami penambahan sekitar 400.000 unit," ujarnya.

Sementara kebutuhan dana untuk selesaikan 11,3 juta unit itu sangat besar sekali, mencapai sekitar Rp 1.100 triliun, dengan asumsi satu rumah seharga Rp100 juta.

Pihaknya menilai untuk memenuhi sumber dana sebesar itu bisa dilakukan dengan berbagai cara. Pertama dari APBN melalui FLPP dan subsidi selisih bunga (SSB). Kedua dana Tapera. Ketiga dana BPJS TK.

"Kenapa kami tertarik untuk gunakan dana BPJS TK, karena selama ini kami membiayai para pekerja ini dengan dana FLPP. Nah kalau ini bisa dipindahkan menggunakan dana BPJS TK maka dana FLPP bisa digunakan untuk membiayai KPR pihak yang lainnya lagi," ujarnya.

Kemudian, kata Maryono, terkait pembentukan holding perbankan juga dinilai akan sangat membantu BTN. "Kita akan lebih mudah mendapatkan pinjaman dari pihak lain, baik jangka panjang maupun menengah. Kedua, kita juga akan bisa mendapatkan tambahan modal dari masing masing member holding dan tidak perlu menggunakan dana APBN," ujarnya.

Namun demikian, pada sisi lain, BTN berkomitmen untuk terus terus menggenjot pemenuhan rumah subsidi agar bisa memenuhi kebutuhan backlog perumahan.

Pada akhir 2017 lalu, realisasi rumah subsidi BTN melalui program sejuta rumah, sebesar 666.800 rumah dengan nominal Rp 71 triliun. Realisasi ini lebih tinggi dari 2016 sebanyak 495.000 dan 2015 sebanyak 474.000. Dalam tiga tahun terakhir realisasinya mencapai sebesar 1,7 juta unit.

"Untuk mengakselerasi program satu juta rumah ini BTN telah melakukan beberapa terobosan diantaranya mempercepat proses pembiayaan baik pembiayaan untuk KPR maupun pembiayaan bagi developer," ujarnya.

Maryono menerangkan terobosan juga dilakukan dari sisi internal BTN. Pasalnya untuk mengejar demand sebanyak 11,3 juta, dari sisi suplai developer yang ada sekarang tidak mampu memenuhinya, sehingga perlu ditambah developer developer baru. "Oleh karena itu kita menciptakan terobosan dengan mencetak developer developer baru, kita setiap tahun bisa cetak 500 developer," ujarnya.

Terobosan kedua, BTN juga menyiapkan kredit pemilikan lahan bagi developer yang akan membangun rumah murah karena penyediaan lahan juga menjadi kendala developer.

BISNIS

Berita terkait

Paritrana Award BPJS Ketenagakerjaan Masuk Tahap Wawancara Nasional

3 jam lalu

Paritrana Award BPJS Ketenagakerjaan Masuk Tahap Wawancara Nasional

Paritrana Award merupakan apresiasi untuk mendorong terwujudnya universal coverage perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan.

Baca Selengkapnya

BPJS Ketenagakerjaan Serahkan Santunan Kematian Sebesar Rp391 Juta

1 hari lalu

BPJS Ketenagakerjaan Serahkan Santunan Kematian Sebesar Rp391 Juta

Santunan kepada 2 ahli waris karyawan BTPN Syariah yang meninggal dunia karena musibah kecelakaan

Baca Selengkapnya

Kolaborasi BPJS Ketenagakerjaan dan Perumnas Penuhi Kebutuhan Rumah Bagi Pekerja

2 hari lalu

Kolaborasi BPJS Ketenagakerjaan dan Perumnas Penuhi Kebutuhan Rumah Bagi Pekerja

BPJS Ketenagakerjaan bersama Perum Perumnas menjalin sinergi dalam penyediaan hunian yang layak bagi pekerja.

Baca Selengkapnya

5 Perbedaan Jaminan Hari Tua dan Jaminan Pensiun BPJS Ketenagakerjaan

4 hari lalu

5 Perbedaan Jaminan Hari Tua dan Jaminan Pensiun BPJS Ketenagakerjaan

Ini perbedaan Jaminan Hari Tua dan Jaminan Pensiun BPJS Ketenagakerjaan dilihat dari pengertian, tujuan, manfaat, kepesertaan, hingga besaran iuran.

Baca Selengkapnya

Panduan Singkat Jaminan Kecelakaan Kerja dan Kematian BPJS Ketenagakerjaan

9 hari lalu

Panduan Singkat Jaminan Kecelakaan Kerja dan Kematian BPJS Ketenagakerjaan

Negara memberikan perlindungan melalui program Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JKM)

Baca Selengkapnya

Syarat dan Cara Daftar Akun SIAPkerja Kemnaker Berkonsep SSO

14 hari lalu

Syarat dan Cara Daftar Akun SIAPkerja Kemnaker Berkonsep SSO

SIAPkerja merupakan sistem dan aplikasi pelayanan dan ketenagakerjaan digital yang dirilis Kemnaker dengan konsep SSO. Begini maksudnya.

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Duga BPJS Ketenagakerjaan Melanggar HAM karena Tolak Klaim Kematian Transpuan Miskin

29 hari lalu

Komnas HAM Duga BPJS Ketenagakerjaan Melanggar HAM karena Tolak Klaim Kematian Transpuan Miskin

BPJS Ketenagakerjaan diduga melanggar hak atas kesejahteraan, kesehatan, dan perlakuan diskriminatif karena menolak klaim-klaim kematian transpuan yang merupakan peserta aktif.

Baca Selengkapnya

Dukung Program BPJS Ketenagakerjaan, Pemkab Cirebon Siapkan Dana Desa

29 hari lalu

Dukung Program BPJS Ketenagakerjaan, Pemkab Cirebon Siapkan Dana Desa

BPJS Ketenagakerjaan Perkuat Perlindungan Pekerja

30 hari lalu

BPJS Ketenagakerjaan Perkuat Perlindungan Pekerja

Ketua Dewan Pengawas BPJS Ketenagakerjaan, Muhammad Zuhri, mempererat silaturahmi dengan Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina, dalam rangka program Safari Ramadan yang digelar BPJS Ketenagakerjaan.

Baca Selengkapnya

BPJS Ketenagakerjaan Serahkan Bantuan Banjir di Demak

32 hari lalu

BPJS Ketenagakerjaan Serahkan Bantuan Banjir di Demak

Bantuan uang tunai untuk lima yayasan yatim piatu/panti asuhan yang terkena dampak bencana banjir bandang. Ada pula bantuan sembako untuk anak yatim.

Baca Selengkapnya