BI Kembangkan Aplikasi Smartphone untuk Deteksi Uang Palsu

Reporter

Bisnis.com

Editor

Anisa Luciana

Kamis, 19 April 2018 13:30 WIB

Modus pelaku edarkan uang palsu dengan kelabui pedagang di pasar tradisional.

TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia (BI) tengah membangun aplikasi yang dapat diunduh di telepon pintar untuk mendeteksi uang palsu.

Kepala Divisi Perencanan dan Pengembangan Departemen Pengelolaan Uang pada Bank Indonesia Hernowo Kuntoaji mengemukakan aplikasi yang namanya masih dirahasiakan itu rencananya akan dirampungkan tahun ini.

Baca juga: Bank Indonesia Edukasi Masyarakat Soal Uang Palsu, Ingat 3D

"Target kami aplikasi ini bisa selesai tahun ini agar masyarakat bisa tahu ciri-ciri uang asli itu seperti apa, jadi tidak tertipu dengan uang palsu lagi," katanya pada Jumpa pers di Kantor Direktorat Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus Bareskrim Mabes Polri, Rabu, 18 April 2018.

Advertising
Advertising

Hernowo menambakan, selain membuat aplikasi untuk menangkal peredaran uang palsu, BI juga telah meningkatkan fitur keamanan pada uang asli, seperti adanya rainbow printing dan tinta fosfor dua warna untuk mempersulit orang yang berencana membuat dan menyebarkan uang palsu.

Dia optimistis cara tersebut dapat meminimalisir peredaran uang palsu di Indonesia. "BI sudah meningkatkan fitur keamanan pada uang asli. Hal ini bertujuan agar mempersulit orang dalam membuat uang palsu. Jadi nanti uang palsu dan uang asli semakin jelas dan bisa dibedakan mana yang palsu dan asli," tuturnya.

BISNIS

Berita terkait

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

3 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

3 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

3 hari lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

6 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

6 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

7 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

7 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

8 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

8 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

8 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya